Rabu, 22 September 2010

Tumbuhan Pelawan Keputihan

Selain obat-obatan kimiawi, keputihan dapat diantisipasi atau dapat diobati secara tradisional dengan menggunakan tanaman obat, adapun beberapa jenis tanaman obat yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :
1. Beluntas ( daun )
2. Bunga Matahari ( akar )
3. Bunga Pukul Empat ( akar )
4. Cempaka Putih ( bunga )
5. Daun Dukuk ( daun )
6. Delima Putih ( kulit buah )
7. Harendong ( daun )
8. Jaha ( akar atau biji )
9. Jali batu ( akar atau biji )
10. Jambu Bjiji ( daun )
11. Jengger Ayam ( bunga )
12. Kara ( bunga )
13. Kayu Rapat ( kayu )
14. Kembang Sepatu ( akar )
15. Kemuning ( daun )
16. Majakan
17. Manggis ( kulit buah )
18. Masoyi ( kulit kayu )
19. Nyamplung ( kulit kayu )
20. Pacar Kuku ( seluruh bagian tanaman )
21. Pegagan ( seluruh bagian tanaman )
22. Picisan ( seluruh bagian tanaman )
23. Pulasari ( kulit kayu )
24. Pulutan ( akar )
25. Sirih ( daun )
26. Sruni ( daun )
27. Tanjung ( kulit kayu )
28. Tapak Liman ( seluruh bagian tanaman )
29. Tembelekan ( akar )
Cara pemakaian
1. Beluntas ( Pluchea md/ca L.)
Daun Beluntas muda segar 20 helai, Akar Tapak Liman I Pohon, Air secukupnya, Dipipis. Diminum sehari I kali di waktu pagi, 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari. Bila diperlukan dapat dipercepat penyembuhannya dengan cawikan rebusan Daun Sinih.
2. Bunga Matahari ( Hellianthus annuus L. )
Akar Bunga Matahari 4 gram, Daun Beluntas 5 gram, Herba lapak Liman segan (dengan akar) 5 gram, Daun Seribu segar 4 gram, Air secukupnya, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml . Apabila dibuat pipisan, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 4 hari.
3. Bunga Pukul-Empat ( Mirabilis jalapa L. )
Akar Bunga Pukui Empat segar 10 gram, Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis. Dikompreskan pada bagian yang sakit. Diulang selama 7 hari.
4. Cempaka Putih ( Mlchella alba Dc. )
Bunga Cempaka Putih 5 gram, Daun Beluntas 5 gram, Herba Tapak Liman 5 gram, Rimpang Kunyit 6 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehani, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.
5. Daun Duduk ( Desmodium triquetrum (L.) Disv. )
Daun Duduk segar 6 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 20 hari.
6. Delima Putih ( Punica granatum L )
Kulit buah Delima Putih segar 5 gram, Daun Beluntas segar 6 gram, Herba Tapak Liman 5 gram, Majakan 1 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Peringatan
Karena kadar tanin pada kulit buah cukup tinggi, ramuan yang terbuat dari kulit Delima Putih sering mengakibatkan muntah. Keracunan simplisia ini dapat menyebabkan pusing, gemetar, badan lemah, dan mencret.
7. Harendong ( Melastoma malabathicum L. )
Daun Harendong 2 genggam, Rimpang Jahe 1 ibu jari, Rimpang Bangle 1 ruas ibu jari
Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Catatan
Harendong ada beberapa jenis, antara lain : 1. Melastoma rnalabathicum L. 2. Melastoma polyanthum B1.
8. Jaha ( Terminata belerica (Gaertn.) Roxb. )
Buah Jaha 2 buah, Kulit Kayu Rapat I jari tangan, Rimpang Kunci Pepet 2 buah, Majakan ½ buah, Jintan Hitam 10 butir, Herba Tapak Liman 3 tanaman, Air 110 ml, Dibuat inks. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 hari.
Catatan
Jaha Lawe atau Jalawe adalah buah Jaha yang sudah masak dan bijinya dibuang. Jaha Sukun adalah buah Jaha yang masih muda.
9. Jali Batu ( Sinonim Coix agresta Lour. Coix arundinacea Lamk. )
Akar atau biji Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
10. Jambu Biji ( Psiclium guajava L. )
Daun Jambu Biji muda 2 genggam, Daun Sirih 7 helai, Air 200 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehani bagian beningnya, tiap kali minum 200 ml. Diulang selama 7 hari.
11. Jengger Ayam : Celosia cristata L. f.
Bunga Jengger Ayam 6 gram, herba Tapak Liman 6 gram, Daun Beluntas 5 gram, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 hari.
12. Kara ( Dolichos lablab L. )
Bunga Kara (biji putih) secukupnya, Adas secukupnya, Air secukupnya. Dipipis atau diseduh. Diminum 2 kali sehari 1 ramuan.
Catatan
Buah Kara ada beberapa macam, ada yang berbiji putih, kuning dengan bintik-bintik hitam, hitam dengan bintik-bintik putih, cokelat atau hitam.
13. Kayu Rapat ( Parameria laevigata (Juss.) Moldenke. )
Kayu Rapat I jari tangan, Kayu Mesoyi 1 jari tangan, Majakan 1/2 butir, Rimpang Kunci Pepet 2 buah, Kemukus 6 butir, Cengkih 2 buah, Jaha Sukun I buah, Jintan Putih 5 butir
Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
14. Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L. )
Akar Kembang Sepatu 10 gram, Rimpang Temu Kunci 7 gram, Daun Sirih segar 2 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
15. Kemuning ( Murraya paniculata (L.) Jack. )
Daun Kemuning 3 gram, Daun Pacar Kuku 3 gram, Herba Tapak Liman 2 gram, Rimpang Temu Kunci, 2 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
16. Majakan ( Quercus lusitanica Lamk. )
Ramuan dan takaran untuk keputihan seperti tertera pada paparan Delima Putih.
17. Manggis ( Garcinia mangostana L. )
Kulit buah Manggis 25 gram, Air 1.000 ml, Dibuat infus, disaring lalu ditambah minyak Permen I sendok teh. Untuk cebok setiap hari. Diulang selama 10 hari.
18. Masoyi ( Massoia aromatica Becc. )
Kulit kayu Masoyi 1 jari tangan, Kayu Rapat I jari tangan, Buah Majakan 1/2 butir, Rimpang Kunci Pepet, 5 buah, Buah Kemukus 6 butir, Kuncup Cengkih 3 butir, Buah Maja Keling 1 buah, Jintan Hitam 10 butir, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum sehari 1 kali 100 ml. Diulang selama 7 hari.
19. Namplung ( Calophyllum inophyl/um L. )
Kulit kayu Nyamplung 3 gram, Arang Jati/Norit 5 gram/1 tablet, Daun Sembung 3 helai, Daun Iler 3 helai, Herba Pegagan 1 genggam, Bawang Menah (sangrai) 2 umbi, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
20. Pacar Kuku ( Lawzonia inermis L. )
Herba Tapak Liman 2 tanaman, Rimpang Kunci Pepet 1 buah, Daun Pacar Kuku 12 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan penggunaan simplisia ini bagi ibu hamil.
21. Pegagan ( Centella asiatica (L.) Urban. )
Herba Pegagan 5 gram, Air secukupnya, Diseduh. Diminum sebagai pengganti air teh.
22. Picisan ( Pyrrosia nummularifolia (Sw.) Ching. )
Herba Picisan 1 genggam, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Catatan
Tumbuhan ini sering dikacaukan dengan Drymoglossum heterophyllum C. Chr. Atau Drymoglosum piloselloides Presl.
23. Pulasari ( Alyxia reinwardtii BI. )
Kulit kayu Pulosari (serbuk) 1 sendok teh, Buah Adas (serbuk) 10 butir, Pisang batu masak 2 buah, Pisang batu mengkal 2 buah, Air sedikit, Serbuk Pulasari dan Adas diseduh dengan air panas. Pada seduhan ditambahkan Pisang batu, kemudian diremas dan diperas. Diminum 1 kali sehari 1 ramuan. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Kulit kayu muda (Pulasari dedes), diduga lebih bermanfaat.
24. Pulutan ( Urena lobata L. )
Akar Pulutan 2 jari tangan, Tepung Garut 1 sendok makan, Air 2 gelas, Dibuat infus. Diminum sebagai pengganti minum air teh.
25. Sirih ( Piper betle L. )
Daun Sirih 2 helai, Daun Jambu Biji 5 helai, Air 210 ml, Dibuat infus. Cebokkan 2 kati sehari.
Catatan : Sebaiknya menggunakan daun segar.
26. Sruni ( Chrysanthemum indicum L. )
Daun Sruni 1 genggam, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 30 hari.
Catatan : Bunga Sruni ada yang berbunga putih, kuning, cokelat, dan merah.
27. Tanjung ( Mimusops elengi L. )
Kulit kayu Tanjung 7 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum sehari 2 kali, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 7 hari.
28. Tapak Liman ( Elephantopus scaber L. )
Tapak Liman 2 tanaman, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 10 hari.
29. Tembelekan ( Lantana camara L. )
Akar Tembelekan segar secukupnya, Air secukupnya, Direbus, air rebusan diminum setiap hari, diulangi selama 7 hari.

Dari Berbagai Sumber

Tanaman obat penyakit kanker

Dalam penanganan penyakit kanker biasanya lebih dari satu jenis tanaman obat yang digunakan. Masing-masing akan bekerja sesuai dengan fungsinya. Sesaat setelah tanaman obat diminum, baik itu dalam bentuk rebusan, teh maupun kapsul, maka senyawa aktif yang dikandungnya segera diserap oleh saluran cerna. Senyawa-senyawa aktif tersebut bersama aliran darah akan dialirkan ke seluruh tubuh, termasuk ke jaringan kanker.
Obat herbal untuk penyembuhan dapat dikonsumsi jika kanker masih dalam kondisi dini atau untuk menghilangkan/mengurangi gejala kanker stadium lanjut.
Prinsip pengobatan herbal yang benar untuk kanker adalah menggabungkan 4-5 tanaman obat untuk memerangi sel kanker. Satu jenis tanaman saja tak cukup kuat untuk melawan kanker. Di Indonesia ada lebih dari 46 tanaman yang bagus untuk melawan kanker,
Jenis-jenis tanaman yang bisa digunakan untuk terapi kanker :
1. Adas
2. Bawang putih (Allium sativum)
3. Bawang sabrang (Eleuthorine americana) untuk kanker payudara
4. Buah Merah (pandanus conoideus)
5. Buah Naga (Hylocereus undatus)
6. Bidara/Widoro Upas (Merremia mammosa)
7. Cakar Ayam (selaginella doederleinii), utamanya kanker paru-paru
8. Daruju (acanthus ilicifolius)
9. Daun ceremai ( Cicca acida L. )
10. Daun dewa (Gynura pseudochina)
11. Gadung Cina ( Smilax china L. )
12. Gigil ( Dichroa febrifuga Lour )
13. Jambu Monyet ( Anarcadium occidentale L. )
14. Jali Batu (Coix.agrestis Lour)
15. Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) utamanya Kanker payudara
16. Kunyit Putih (curcuma alba, curcuma mangga)
17. Lidah buaya (Aloe vera)
18. Macam-macam Benalu (Loranthus)
19. Mahkota dewa (Phaleria papuana), terutama kanker payudara dan kanker rahim
20. Mengkudu (Morinda citrifolia)
21. Nusaindah putih (Mussaenda phillipica ), utamanya Kanker payudara
22. Picisan ( Pyrrosia nummularifolia (Sw.) Ching. )
23. Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa)
24. Sambiloto (Andrographis paniculata)
25. Tapak Dara (Vinca rosea/Cantharanthus roseus)
26. Temulawak (Curcuma xanthoriza)
Cara penggunaan :
1. Adas (Foeniculum vulgare),
5 gram adas, 100 gram akar alang-alang, 1-2 batang benalu teh, direbus dengan 1.500 cc air hingga mendidih lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 100 cc. Lakukan satu kali sehari.
2. Bawang putih
Dosis yang disarankan untuk konsumsi bawang putih adalah 4-5 gram bawang putih segar/hari (kira-kira 1-2 siung).
3. Bawang sabrang, untuk kanker payudara
Agar khasiatnya lebih cepat dirasakan bawang sabrang ini ditambah dengan campuran umbi daun dewa, keladi tikus, kencur, mahkota dewa, pegagan, temu mangga, temuwalak, kumis kucing, sambiloto, dan kemladean. Dari semua itu kandungan terbanyaknya adalah bawang sabrang. Bahan-bahan tersebut direbus, airnya diminum.
4. Buah Merah
Minum sari buah merah, 3 kali sehari, masing-masing 1 sendok makan
5. Buah Naga
Buah dimakan biasa atau dibuat juce kemudian diminum secara rutin.
6. Bidara/Widoro Upas
3/4 jari umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan 4 sendok makan air matang dan 2 sendok makan madu. Diaduk merata, lalu diperas dengan sepotong kain, dibagi untuk 3 kali minum yang habis dalam sehari.
ATAU sebanyak 30 gram umbi bidara upas ditambah 10 gram daun patikan kebo, dan 10 gram daun kumis kucing, direbus dengan air 400 cc hingga airnya tersisa 200 cc. Air rebusannya diminum setiap malam. Sedangkan untuk mengatasi muntah darah, sebanyak 60 gram umbi bidara upas segar dicuci dan diparut. Airnya disaring sampai terkumpul 150 cc dan diminum
7. Cakar Ayam, utamanya kanker paru-paru
Khusus untuk kanker paru, • Herba kering 50-100 g direbus dalam 5 gelas air dengan api kecil selama 3--4 jam. Setelah dingin, air rebusan diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari. ATAU • Tablet yang berisi bubuk herba ini dikonsumsi 3 kali sehari 6-8 tablet. Setiap 18 tablet mengandung 60 g herba segar.
8. Daruju
Akar Daruju 7 gram, Daun Dewa segar 4 gram, Herba Benalu 3 gram, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sekali 100 ml. Diulang selama 30 hari. Umbi Daun Dewa lebih berkhasiat dibanding dengan daunnya.
9. Daun ceremai
Siapkan daun ceremai yang masih muda sebanyak 1/4 genggam, daun belimbing 1/3 genggam, bidara upas 1/2 jari, gadung cina 1/2 jari, gula enau 3 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tertinggal kira-kira 3/4 bagian. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing cukup 3/4 gelas.
10. Daun dewa
Daun Dewa segar 4 gram, Akar Daruju 7 gram, Herba Benalu 3 gram, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sekali 100 ml. Diulang selama 30 hari. Umbi Daun Dewa lebih berkhasiat dibanding dengan daunnya.
11. Gadung Cina
½ jari rimpang gadung cina, ½ jari umbi bidara upas, ½ genggam daun belimbing, ¼ genggam daun ceremai yang masih muda, 3 jari gula enau. Cuci bersih dan potong-potong seperlunya, lalu godok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2¼ gelas. Setelah dingin, saring dan minum 3 kali sehari masing-masing sebanyak ¾ gelas.- Atau dengan ramuan ke 2 yaitu 250-500 gram rimpang gadung cina digodok dengan 3000 cc air bersih selama 1 jam kemudian api dikecilkan dan digodok selama 3 jam, air sisa godokan tadi ditambahkan dengan 30-60 gram lemak sapi dan biarkan selama 1 jam.
Ramuan ini baik untuk kanker esophagus, lambung, rectum, payudara, cervix uteri, dan kanker nasopharynx. Sangat efektif untuk kanker esophagus dan lambung. Ramuan tersebut diatas harus diminum secara rutin, baru akan terasa khasiatnya.
12. Gigil
Akar Gigil segar 2 gram, Rimpang Jahe 7 gram, Herba Meniran segar 4 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau seduhan. Diminum 3 kali sehari tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
13. Jambu Monyet
Daun Jambu Monyet muda 10 gram, Rimpang Kencun 7 gram, Air 110 ml. Dibuat inks atau diseduh. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 han.
Peringatan
Dalam getah terdapat kardol yang beracun dapat menyebabkan radang kulit.
14. Jali Batu
Akar atau biji Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 hari.
15. Keladi Tikus, utamanya Kanker payudara.
Seluruh bagian tanaman keladi tikus, dihaluskan dan ditambah 40 cc air matang, lalu disaring. Bisa ditambahkan madu ke dalamnya. Diamkan selama 30 menit sebelum diminum, diminum sebelum makan, rutin tiga kali sehari. Hanya saja, bagi penderita gangguan lambung, larutan ini diminum setelah makan.
16. Kunyit Putih
1,5-2 sendok makan minuman instans kunyit putih diseduh dengan air hangat 200cc.
Di minum dua kali sehari pagi dan sore. Dapat ditambahkan madu atau juga di minum dengan es.
17. Lidah buaya
Satu buah pelepah lidah buaya yang sudah tua berukuran sedang, dibuang durinya, tapi jangan buang kulitnya. Potong-potong dan rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Air rebusan lidah buaya diminum 3 kali sehari. Setiap kali hendak minum, anda harus membuat rebusan baru.
18. Macam-macam Benalu
1-2 batang benalu yang menempel pada 1 pohon teh, 1 batang rumput alang-alang, adas palawaras secukupnya. Semua bahan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring, diminum 1 kali sehari ½ gelas.
19. Mahkota dewa, terutama kanker payudara dan kanker rahim.
Pada orang dewasa, untuk mengobati kanker (payudara atau rahim) yang tidak terlalu parah atau sekadar upaya pencegahan, cukup gunakan satu sendok makan ramuan instan yang diseduh dengan segelas air minum. Minum sehari dua kali, pagi dan sore hari.
Bila penyakitnya serius, perlu ramuan campuran teh racik mahkota dewa dan kunyit putih instan. Caranya, kita rebus satu sendok teh racik mahkota dewa dalam tiga gelas air hingga airnya tinggal setengahnya. Lalu, tambahkan satu sendok teh kunyit putih instan. Ramuan ini diminum tiga kali sehari. Pengobatan ini memerlukan waktu 3 - 6 bulan. Setelah pasien merasa sembuh ramuan tetap dikonsumsi dengan takaran dikurangi.
Apabila meracik sendiri, gunakan dosis yang tidak terlalu tinggi karena Mahkota Dewa mempunyai efek samping seperti mabuk, pusing, muntah, gatal-gatal dan lain-lainnya. Yang lebih mujarab untuk kanker adalah Bagian batang dan cangkang ( batok bjij ). Bagian tanaman tersebut direbus dan airnya diminum.
Mahkota dewa secara empirik bisa sebagai antikanker. Supaya berefek cepat, mahkota dewa harus ditambah dengan keladi tikus yang juga untuk antikanker, pegagan, sambiloto, dan kemladean
20. Mengkudu
Daun : yang masih muda bisa dimasak sebagaimana sayuran daun. Setelah diblansir, daun mengkudu bisa langsung disantap sebagai lalap, dimasak botok, pepes, urap, pecel, atau untuk campuran gulai. Memblansir dilakukan dengan cara merebus daun mengkudu selama 2 menit di dalam air mendidih, agar bau langunya berkurang.
Akar : Direbus dan airnya diminum
Buah : ambil 2-3 buah mengkudu, parut atau hancurkan daging buahnya, peras, minum sarinya. Bisa ditambahkan sedikit madu untuk memperbaiki rasanya.
Pilih mengkudu yang masak sedang. Sebab, alkohol yang terbentuk akibat proses fermentasi pada mengkudu yang terlalu masak akan merusak zat-zat penting yang terkandung di dalamnya.
21. Nusaindah putih ( utamanya Kanker payudara )
15 sampai 30 gram batang nusa indah kering atau 30 sampai 60 gram yang segar dan 30 gram herba tapak dara direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Ramuan kemudian disaring dan airnya diminum.
22. Picisan
Herba Picisan 1 genggam, Kulit kayu Pulosari 1/2 jari tangan, Biji Adas 5 butir, Bawang Merah 1 umbi, Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulangi selama 3 hari.
23. Rosella Merah
Kelopak bunga Rosella Merah segar atau yang sudah dikeringkan diseduh dengan air panas, diminum secara rutin 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.
24. Sambiloto
30 gram daun sambiloto kering, 30 gram meniran kering, 30 gram akar alang alang kering. Semuanya dicuci bersih, lalu dipotong kecil-kecil. Rebus dalam 2,5 gelas air dalam keadaan ditutup hingga mendidih. Setelah itu baru diangkat, tetapi tutup jangan dibuka. Setelah dingin, disaring. Diminum 2 kali sehari 1 gelas hingga gejala penyakit yang dirasakan hilang.
ATAU 50 gram daun sambiloto kering, 25 gram kulit semangka kering, 50 gram daun pegagan kering, 50 gram daun dewa kering, 100 gram akar alang-alang, Cara embuatnya sama seperti pada ramuan pertama.
ATAU 30 gram daun sambiloto kering, satu batang tanaman krokot (batang, daun, dan akarnya), Setelah dicuci bersih, rebus dalam 2,5 gelas air selama seperempat jam. Biarkan masih dalam keadaan tertutup sampai dingin, lalu disaring dan minum 2 kali sehari 1 gelas hingga sembuh.
25. Tapak Dara
22 lembar daun tapak dara, buah adas (Foeniculum vulgare), dan kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti). Ketiga bahan tadi dicuci bersih kemudian direbus dalam air sebanyak tiga gelas. Tambahkan gula merah secukupnya dan biarkan mendidih sampai tinggal setengahnya. Setelah dingin saring dengan saringan teh dan ramuan ini diminum tiga kali sehari (pagi, siang, malam) masing-masing setengah gelas.
ATAU 15 gram tapak dara segar, 30 sampai 60 gram daun pepaya segar, 30 gram daun bayam merah, 30 gram rumput mutiara, direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan ditambahkan madu, diminum tiga kali sehari sebanyak 100 cc (tetap konsultasi ke dokter). Mengatasi kanker payudara, 6 sampai 15 gram tapak dara kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Mengatasi kanker rahim, 15 gram bunga tapak dara, 30 gram rumput lidah ular, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc dan diminum airnya
26. Temulawak
Satu potong temu lawak sebesar telur ayam diiris-iris, ditambah sebatang pohon meniran (Phyllanthus urinaria), kemudian direbus dengan air empat gelas hingga tinggal tiga gelas. Setelah dingin minum setengah sampai satu gelas tiga kali sehari, ditambah dengan satu sendok makan madu.
ATAU dengan mengambil 3-9 g rizomnya yang segar (kering 1-5 g) dan direbus sekejap supaya minyak sarinya tidak hilang dan rizomanya dimakan setiap kali sebelum makan. Ini juga akan melancarkan napsu makan.
ATAU 10 gram rimpang temulawak, 10 gram kunyit, 10 gram daun sambiloto kering, 10 gram rimpang temu mangga, 10 gram ciplukan kering (seluruh bagian tanaman), 10 gram meniran (seluruh bagian tanaman). Setelah dicuci bersih, rimpang temulawak, kunyit, temu putih, dan temu mangga diparut halus. Parutan tersebut dicampur dengan ciplukan, meniran, dan daun sambiloto, lalu direbus dengan 2 gelas air putih sampai tersisa sekitar 1,5 gelas. Setelah disaring, ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas. Untuk mengurangi rasa pahit, tambahkan 1 sendok makan madu.

Tanaman obat Hepatitis atau Sakit Kuning

Tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat antiradang, kolagogum dan khloretik yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.
Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis, antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza ), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).
Berikut contoh beberapa tanaman untuk membantu pengobatan hepatitis.
1. Alang-alang ( rimpang )
2. Anyang anyang ( daun atau kulit kayu )
3. Bambu ( kulit )
4. Besaran ( buah )
5. Brotowali ( batang, akar dan daun )
6. Buah merah ( buah )
7. Bunga tasbih ( akar )
8. Bungli ( kulit kayu atau biji )
9. Bungur ( akar )
10. Cabai jawa ( buah )
11. Cakar ayam ( seluruh bagaian tanaman )
12. Calincing ( seluruh Bagian tanaman )
13. Daruju ( akar )
14. Daun duduk ( daun )
15. Daun sendok ( seluruh Bagian tanaman )
16. Euphorbia ( batang )
17. Greges otot ( seluruh Bagian tanaman )
18. Jagung ( rambut dan tongkol muda )
19. Jali batu ( akar )
20. Jamur Kayu ( jamur )
21. Jombang
22. Kacapring ( biji )
23. Kasembukan ( seluruh bagian tanaman atau akar )
24. Kedelai ( biji )
25. Keladi tikus ( seluruh bagian tanaman )
26. Kelapa hijau ( akar )
27. Ketapang ( kulit kayu )
28. Kunyit ( rimpang )
29. Lempuyang gajah ( rimpang )
30. Lempuyang wangi ( rimpang )
31. Mengkudu ( buah )
32. Meniran ( seluruh bagaian tanaman )
33. Mungsi ( biji )
34. Murbei ( akar atau daun )
35. Pegagan ( seluruh bagian tanaman )
36. Rumput Mutiara ( seluruh bagian tanaman )
37. Sambiloto ( seluruh bagian tanaman )
38. Semanggi gunung ( seluruh bagian tanaman )
39. Serut ( daun )
40. Sirawan ( kayu )
41. Sirih merah ( daun )
42. Tapak liman ( akar )
43. Temu lawak ( rimpang )
44. Urang-aring ( seluruh Bagian tanaman )

Cara penggunaan :
1. Alang-alang (Imperata cylindrica L. Beauv)
60 grm akar Alang-alang + 30 gram temu lawak (dikupas dan diris-iris) + 15 gram sambiloto kering. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
2. Anyang anyang (Elaeocarpus grandiflorus J.Sm. )
Daun atau kulit kayu Kulit kayu atau daun 4 gram dan Air 110 ml dibuat infuse, kemudian diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml Diulang selama 10 hari.
3. Bambu ( Bambusa Sp. )
Bambu ada bermacam-macam. Bambu yang digunakan untuk obat dipilih yang berwarna hitam (wulung) atau yang berwarna kuning.
Kulit Bambu 4 gram, Rimpang Temu Lawak segar 7 gram, Herba Meniran segar 4 gram
Air 100 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
4. Besaran ( Morus australis Poir. )
Buah Besaran 7-10 gram, Air matang secukupnya. Dibuat jus.. Dirninum sehari I kali tiap kali I ramuan. Diulang selama 14 hari.
5. Brotowali (Tinospora crispa Miers. Hool. f. & Thems)
1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.
6. Buah merah ( Phaleria papuana )
Sari buah merah dikonsumsi 2-3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan, setelah makan.
7. Bunga tasbih (Canna indica Linn.)
Minum rebusan akar tasbih : 60 - 120 gr (dosis maksimal 250 gr.) sehari, dibagi 2 kali minum, selama 20 hari, maksimal 47 hari.
8. Bungli, Oroxylum indicum (L.) Vent
Kulit kayu Biji Bungli 1 gram’ Akar Manis 5 gram, Kencur 7 gram, Air 110 ml Dibuat infuse, kemudian diminum 1 kali sehari 100 ml, diulang selama 4 hari.
9. Bungur ( Lagers troemia speciosa Auct. non (L.) Pres.
Cuci 8 lembar daun bungur segar sampai bersih, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin saring, lalu minum sekaligus pada pagi hari
10. Cabai jawa ( Piper retrofractum Vahi. )
Buah sebanyak 2,5-5 gr dijadikan pil atau direbus, lalu diminum.
11. Cakar ayam (Selaginella doederleinii Hieron.)
Seluruh Bagian tanaman Cakar Ayam yang sudah dikeringkan 15 - 30 gr , direbus selama 3 - 4 jam. Air rebusan disaring dan diminum secara rutin.
12. Calincing ( Oxalis corniculata L. )
Seluruh bagian tumbuhan ( daun, batang, atau bunga ) calincing secukupnya, lalu direbus dengan air secukupnya pula. Hasil rebusan (berupa seduhan) diminum dua kali sehari selama keluhan sakit masih terasa
13. Daruju ( Acanthus ilicifolium L. )
Akar Daruju 7 gram, Rimpang Temu Lawak segar 7 gram, Herba Meniran 7 gram, Air 130 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
14. Daun duduk (Desmodium triquetrum )
Ambil herba daun duduk sebanyak 60 g, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus setiap pagi hari.
15. Daun sendok ( Plantago major (L.) )
Herba Daun Sendok segar 1 genggam, Rimpang Temu Lawak segar 7 keping, Air secukupnya. Rimpang Temu Lawak segar disangrai, kemudian dipipis bersama herba Daun Sendok.. Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 7 hari sampai 14 hari. Pada minggu kedua 2 hari sekali, pada minggu ketiga 3 hari sekali.
Catatan
1. Infusa menjadi biru jika diletakkan di luar karena penganuh indikan berubah menjadi indiqolin.
2. Obat cina sering menggunakan bijinya.
16. Euphorbia (Euphorbia sp. )
9-15 gram batang segar Euphorbia, direbus, minum airnya.
Bila timbul mencret (diarrhea) yang berlebihan setelah minum obat ini, minum rebusan Glycyrrhiza uralensis (Gancao) sebigai antidote.
17. Greges otot (Equisetum debile Roxb )
Herba Greges Otot 10 gram, Air 110 ml. Dibuat infus atau seduhan. Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.
18. Jagung (Zea mays L.)
Rambut dan tongkol muda sebanyak 100 grm dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali, masing-masing cukup 1/2 gelas.
19. Jali batu
Akar Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh., Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 han. Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
20. Jamur Kayu
10 gram jamur kayu/lingzhi + 10 gram biji kacapiring (zhi zi), keduanya dicuci, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari. (kedua bahan dapat dibeli di toko obat Tionghoa)
21. Jombang
Rebus atau tumbuk 15-30g hrerba segar, lalu peras. Selanjutnya, minum air perasannya. Cara lain rebus 10-30g akar, lalu air rebusanya diminum. Di beberapa negara, akar dikeringkan lalu dighiling sampai halus. Ambil 1-2 sendok teh, lalu seduh dengan air panas. Jika diperlukan, tambahkan air perasan jeruk nipis untuk memperbaiki rasa
22. Kacapring
10 gram jamur kayu/lingzhi + 10 gram biji kacapiring (zhi zi), keduanya dicuci, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari. (kedua bahan dapat dibeli di toko obat Tionghoa)
23. Kasembukan ( Poederia foetida L. )
Seluruh Bagian tumbuhan atau akar 15-60 g dicuci lalu ditumbuk sampai seperti bubur. Tambahkan 1 cangkir air matang dan 1-2 sendok teh garam, aduk merata lalu disaring. Minum sebelum makan.
24. Kedelai (Glycine max (L.) Merr.
Pendenita hepatitis dianjurkan makan Kedelai. Makanan tersebut dapat berupa susu Kedelai, tempe, dan bentuk lainnya.
Catatan
Kedelai mengandung zat toksik dengan aktivitas hemolitik. Zat mi dapat dirusak dengan pemanasan
25. Keladi tikus (Typhonium divaricatum (L.) Dence)
Sebanyak 50 gram seluruh Bagian tumbuhan keladi tikus dan bahan lainnya dihaluskan, ditambah air matang, disaring dan diminum.
26. Kelapa hijau ( Cocos nucifera L Var. viridis )
5 potong akar pohon kelapa hijau (@ 4 cm), dicuci, dipotong-potong. Rebus dengan segelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring, kemudian diminum
27. Ketapang (Terminalia cattapa L. )
Kulit kayu sebanyak 1-3 g direbus, lalu minum.
Peringatan : Penggunaan biji Ketapang yang tenlalu banyak dapat menyebabkan mencret.
28. Kunyit ( Curcuma domestica Val. )
Rimpang ½ jari,diparut, tambahkan 1 sendok makan madu, aduk, peras dan minum. Lakukan sehari dua sampai tiga kali.
29. Lempuyang gajah ( Zingiber zerumbet SM. )
Rimpang kering 10 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali sehari 1 gelas.
30. Lempuyang wangi ( Zingiber aromaticum Val )
Rimpang 2 jari dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan air masak dan madu masing-masing 1 sendok makan. Peras dan saring, minum. Lakukan 2 kali sehari.
31. Mengkudu (Morinda citrifolia, Linn.)
Bahan : 2 buah Mengkudu yang telah masak di pohon dan 1 potong gula batu
Cara membuat : buah Mengkudu diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu sampai merata dan disaring. Cara menggunakan : diminum dan diulangi 2 hari sekali.
32. Meniran ( Phyllanthus niruri L. )
Seluruh Bagian tanaman Meniran segar 4 grm, Kulit Bambu 4 gram, Rimpang Temu Lawak segar 7 gram, Air 100 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
33. Mungsi ( Carum copticum (L.) Benth.. )
Biji Mungsi 1 sendok the, biji Ketumbar 1 sendok the, Beras merah 3 sendok makan, (semua bahan disangrai dan diserbuk), Diseduh. Diminum sebagai ganti minum teh.
34. Murbei (Morus alba L)
Jika diminum, pilih bagian tanaman murbei lalu dibersihkan dan dikeringkan. Jika yang digunakan akar ambil sebanyak 10-15 gram. Jika yang dipakai daun, ambil seberat 5-10 gram, direbus, disaring, kemudian diminum.
35. Pegagan, Centella asiatica (L.) Urban
Seluruh Bagian tanaman. 30-60 gram daun serut/mirten segar + 60 gram Seluruh Bagian tanaman pegagan + 30 gram meniran. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
36. Rumput Mutiara
60 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular segar + 30 gram tumbuhan jombang segar + 25 gram kunyit. dicuci bersih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
37. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.)
15 grm seluruh bagian tumbuhan Sambiloto kering + 60 grm akar Alang-alang + 30 gram temu lawak (dikupas dan diris-iris). Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
38. Semanggi gunung (Hydrocotyle sibthorpioides Lamk. )
Seluruh bagian tanaman 30 - 60 gr ditambah air dan arak ketan sama banyak secukupnya, direbus, airnya diminum, 2x/hari, selama 3 - 5 hari
39. Serut
30-60 gram daun serut/mirten segar + 60 gram pegagan + 30 gram meniran. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
40. Sirawan (Arcangelisia flava (L.) Merr. )
Kayu Sirawan 2-4 gram, Daun Serai sedikit, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Peringatan
Tidak dianjunkan untuk ibu hamil.
41. Sirih merah (Piper betle, L.)
Daun sebanyak 3 - 4 potongan rajangan dengan satu gelas air sampai mendidih. Setelah mendidih, rebusan tersebut disaring dan didinginkan, kemudian diminum. Penggunaan sirih merah dapat dilakukan selain dalam bentuk simplisia juga dalam bentuk teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.
42. Tapak liman (Elephantophus scaber L.)
Cuci akar tapak liman yang masih segar (120-180 g), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam panci email beserta potongan daging secukupnya. Tambahkan air sampai seluruh badan terendam dan permukaan air berada sekitar 3 cm diatasnya. Rebus sampai air rebusannya tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin, saring airnya, lalu bagi untuk dua kali minum, pagi dan sore hari. Sedangkan dagingnya bisa dimakan. Lakukan selama 4-5 hari.
43. Temu lawak
10 gram rimpang temulawak, 10 gram kunyit, 10 gram daun sambiloto kering, 10 gram rimpang temu mangga, 10 gram ciplukan kering (seluruh bagian tanaman), 10 gram meniran (seluruh bagian tanaman). Setelah dicuci bersih, rimpang temulawak, kunyit, temu putih, dan temu mangga diparut halus. Parutan tersebut dicampur dengan ciplukan, meniran, dan daun sambiloto, lalu direbus dengan 2 gelas air putih sampai tersisa sekitar 1,5 gelas. Setelah disaring, ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas. Untuk mengurangi rasa pahit, tambahkan 1 sendok makan madu.
44. Urang-aring, Eclipta prostrata (L.) Hassk.
Herba Urang Aring 3 gram, Rimpang Temu Lawak 4 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 30 hari.
Catatan :
- pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur
- tetap konsultasi ke dokter
- untuk perebusan, gunakan periuk tanah, panci kaca atau enamel.

Tanaman untuk mengobati/mencegah Asma

Kecuali dengan obat kimia, pengobatan dan pencegahan asma dapat dilaksanakan dengan cara tradisional menggunakan bahan tanaman.
Tanaman pelawan asma antara lain
1. Asam jawa ( kulit kayu )
2. Bawang putih ( umbi )
3. Brojo Lintang ( akar )
4. Cendana ( kayu )
5. Cermai ( daun )
6. Dadap ayam ( kulit kayu )
7. Daruju ( akar )
8. Daun Jintan ( seluruh bagian tanaman )
9. Kecubung ( dihisap senagai rokok )
10. Kemukus ( buah atau minyaknya )
11. Klabet ( biji )
12. Lempuyang Emprit ( rimpang )
13. Lempuyang Wangi ( rimpang )
14. Masoyi ( kulit kayu )
15. Mengkudu ( buah )
16. Patikan Kebo ( seluruh Bagian tanaman )
17. Pegagan ( seluruh bagian tanaman )
18. Prasman ( seluruh bagian tanaman )
19. Randu ( daun )
20. Seledri ( biji )
21. Semanggi gunung ( daun )
22. Tanjung ( daun )

Cara Penggunaan :
1. Asam Jawa ( Tamarindus indica L. )
Kulit kayu
2. Bawang Putih ( Alium sativum L. )
Umbi
3. Brojo Lintang ( Be/amcanda chinensis (L.) DC. )
Akar Brojo Lintang 5 gram, Kayu Masoyi 3 gram, Daun Sinih segar 2 helai, Herba Patikan Kebo segar 5 gram, Air 110 ml . Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari. Untuk pemeliharaan pengobatan diulang 2 kali seminggu, tiap kali minum 100 ml.
4. Cendana ( Santa/urn album L. )
Kayu Cendana (serbuk) secukupnya, Daun Tanjung muda beberapa helai. Daun Tanjung muda dirajang kemudian dikeringkan. Setelah kering ditambahkan sedikit serbuk Cendana, kemudian dibuat rokok. Dihisap seperti menghisap rokok.
5. Cermai ( Cicca acida (L.) MERR.)
Daun.
6. Dadap Ayam
Kulit kayu
7. Daruju ( Acanthus ilicifolium L. )
Akar
8. Daun Jintan ( Plectranthus amboinicus (L.) Spreng. )
Seluruh Bagian tanaman
9. Kecubung ( Daturae mete L. )
Cara menggunakan ( dihisap sebagai rokok )
10. Kemukus ( Piper cubeba L. )
Buah atau minyaknya.
11. Klabet ( Trigonella foenoem-graecum L. )
Biji.
12. Lempuyang Emprit ( Zingiber americans BI. )
Rimpang.
13. Lempuyang Wangi ( Zingiber aromaticum Val. )
Rimpang.
14. Masoyi ( Massoia aromatica Becc. )
Penderita asma atau rematik dianjurkan minum rebusan Masoyi sebagai pengganti minum teh.
Untuk pengobatan, sebaiknya jangan menggunakan kulit kayu yang sudah tua dan kering.
15. Mengkudu ( Morinda citrifolia L. )
Buah
16. Patikan Kebo ( Euphorbia hirta L. )
Seluruh bagian tumbuhan.
17. Pegagan ( Centella asiatica (L.) Urban. )
Herba Pegagan segar 2 genggam, Air secukupnya. Dipipis. Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari.
18. Prasman ( Eupatorium triplinerve Vahl. )
Seluruh bagian tumbuhan.
19. Randu ( Ceiba pentandra (L.) Gaertn. )
Daun Randu muda 7 helai, Garam secukupnya, Air secukupnya. Diremas-remas, kemudian didiamkan dan disaring.. Diminum pada pagi han.. Diulang selama 14 hari.
20. Seledri ( Apium graveolens L. )
Biji
21. Semanggi Gunung Hydrocotyle sibthorpioides Lamk. )
Penderita asma dianjurkan makan Semanggi Gunung sebagai sayuran
22. Tanjung ( Mimusops elengi L. )
Daun Tanjung muda segar secukupnya. Daun Tanjung dirajang seperti tembakau kemudian dikeringkan. Setelah kering dibuat rokok dengan ditambah sedikit kayu Cendana. Dihisap seperti merokok tembakau.

Dari Berbagai Sumber

Kamis, 16 September 2010

Tanaman obat untuk Asam Urat atau GOUT

Secara medis, kelebihan kadar asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan pada persendian dan pembuluh kapiler darah. Bila sendi bergerak, kristal-kristal tersebut saling bergesekan sehingga menimbulkan rasa nyeri. Demikian juga jika kristal mengendap di pembuluh kapiler darah. Saat melakukan aktivitas, ia akan tertekan ke dinding pembuluh darah kapiler dan ujung kristal yang runcing menusuk-nusuk dindingnya.
Penumpukan kristal asam urat kronis pada persendian menyebabkan cairan getah bening yang berfungsi sebagai pelumas (lubricant) kehilangan fungsi. Alhasil, persendian tak dapat digerakkan. Ini sering terjadi pada lansia karena kelebihan asam urat yang tidak dihiraukan.
Obat Traditional untuk Asam Urat :
1. Alang-Alang (Imperata cyllindrica)
2. Apel (Malus sylvestris}
3. Ceplukan (Physalis angulata)
4. Daun sendok (Plantago major)
5. Jahe merah (Zingiber officinale)
6. Kentang (Solanum tuberosum}
7. Krokot (Portulaca oleracea)
8. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus)
9. Kunyit (Curcuma longa)
10. Labu siam (Sechium edule)
11. Mengkudu (Morinda citrifolia)
12. Meniran (Phyllanthus urinaria)
13. Pegagan (Centella asiatica)
14. Salam (Syzygium polyanthum)
15. Sambiloto (Andrographis paniculata)
16. Sidagori (sida rbombifolia atau sida retusa),
17. Seledri ( Apium graveolens L. )
18. Sirsat (Annona muricata)
19. Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza)
20. Tempuyung (Sonchus arvensis)

Cara Penggunaan :
1. Alang-alang
Efek : peluruh kemih. 25 gram jahe merah + 10 gram sambiloto + 60 gram akar alang-alang + 30 gram temu lawak. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
2. Apel
Ambil 1 sendok teh cuka apel, campurkan dengan 3 sendok teh madu, aduk rata kemudian masukkan adonan tadi ke dalam 1 gelas air putih hangat, minumlah rutin 2 kali sehari sesudah makan.
3. Ceplukan
Efek : peluruh kemih, antiradang, meredakan sakit, menetralkan racun. 30 gram daun kumis kucing + 15 gram meniran + 15 gram ceplukan + 25 gram kunyit. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
4. Daun sendok
10 - 15 g biji daun sendok direbus dan diminum airnya.
5. Jahe merah
Efek : anti-radang, anti rematik, melancarkan sirkulasi darah. 25 gram jahe merah + 10 gram sambiloto + 60 gram akar alang-alang + 30 gram temu lawak. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
6. Kentang
Kentang mentah dan apel malang di juice kemudian diminum.
7. Krokot
2 buah mengkudu + 30 gram krokot + 15 gram pegagan + 15 lembar daun salam. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
8. Kumis kucing
Efek : antiradang, peluruh kemih, menghancurkan batu ginjal dari kristal asam urat
30 gram daun kumis kucing kering atau 60 gram yang segar + 60 gram akar alang-alang + 15 gram ceplukan kering atau 30 gram yang segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum.
9. Kunyit
Efek : anti-radang, menghilangkan nyeri, melancarkan darah dan vital energi. 10 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit + 15 lembar daun salam, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari
10 Labu siam
Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.
11. Mengkudu/Pace
2 buah mengkudu + 30 gram krokot + 15 gram pegagan + 15 lembar daun salam. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
12. Meniran (Phyllanthus urinaria),
Sediakan meniran (daun, tangkai, akar) sebanyak 2,50 g; jahe 25,00 g; cengkeh 0,25 g; kulit kayu manis 0,25 g; pengawet Na. Benzoat 0,50 g, dan gula merah secukupnya. Bahan-bahan tersebut direbus dengan air 500 ml bersama bahan-bahan lainnya, biarkan mendidih sampai volume menjadi 250 ml. Setelah dingin baru ditambahkan pengawet Na.Benzoat, lalu disaring dengan saringan teh atau kain kassa kedalam botol. Apabila disimpan dalam lemari pendingin, obat alami ini bisa tahan selama 6 bulan. Obat ini diminum 2x sehari, pagi dan malam hari, masing-masing 20 ml. Sedangkan untuk pencegahan cukup 1x sehari. Dianjurkan untuk meminum air yang banyak. Untuk penderita, penyembuhannya memerlukan waktu lebih kurang 1 bulan dan bagi penderita yang telah lama, memerlukan waktu agak lama. Namun, obat kelebihan asam urat berbahan meniran ini terlarang bagi penderita kegagalan fungsi ginjal yang akut. Juga sebaiknya tidak dikonsumsi untuk jangka waktu lama karena dapat mengakibatkan kerusakan ginjal, impotensi, dan bisa menggugurkan kandungan pada wanita hamil (aborfacieni). Efek : anti-radang, peluruh kemih, penurun panas
13. Pegagan
2 buah mengkudu + 30 gram krokot + 15 gram pegagan + 15 lembar daun salam. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
14. Salam
Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore
Efek : Sebagai peluruh kencing, penghilang nyeri
15. Sambiloto
Efek : antiradang, menghilangkan nyeri, penawar racun
10 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit + 15 lembar daun salam, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
16. Sidagori
Untuk menetralkan asam urat, cabut 5 batang tanaman. Potong bagian atas sehingga yang tersisa tinggal akarnya. Setelah dicuci bersih, akarnya direbus dalam 2 gelas air minum. Simpan ramuan ini selama semalam dalam gelas tertutup, lalu keesokan paginya diminum. Akar yang telah direbus tak bisa dipakai lagi. Resep laian yaitu 30 gram akar sidaguri kering + 30 gram anting-anting beserta akarnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum setelah dingin.
17. Seledri ( Apium graveolens L. )
Biji Seledri 2 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 1 ramuan.
18. Sirsak
Dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari
19. Temu lawak
Efek : anti-radang, menghilangkan nyeri, peluruh kemih
30 gram temu lawak + 30 gram jahe merah + 2 buah mengkudu + 2 batang sereh, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
20. Tempuyung
Rebus 6,25 gram daun tempuyung; 6,25 gram akar tempuyung; seiris jahe; 0,25 gram cengkeh; dan gula merah secukupnya dengan air 500 ml, hingga tinggal setengahnya. Saringlah. Bila disimpan dalam lemari pendingin dengan tambahan pengawet/Na Benzoat sebanyak 0,50 g, obat alami ini bisa tahan selama 6 bulan.Minumlah pagi dan malam hari masing-masing 20 cc. Untuk pencegahan, cukup sekali sehari.
Dianjurkan untuk meminum air yang banyak. Untuk penderita, penyembuhannya memerlukan waktu lebih kurang 1 bulan dan bagi penderita yang telah lama, memerlukan waktu agak lama. Penderita kegagalan fungsi ginjal yang parah (akut) dilarang meminum ramuan ini. Terlarang bagi ibu hamil
Catatan : pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Untuk perebusan, gunakan periuk tanah, panci emael atau panci pyrex. Lakukan diet rendah purin.
Berikut ini makanan yang dapat menaikan kadar asam urat darah, yang harus dihindari oleh penderita gout :
 Jeroan seperti usus, limpa, paru, hati, jantung, dan otak.
 Melinjo dan olahannya seperti emping
 Kacang-kacangan yang dikeringkan beserta olahannya seperti kedelai, kacang tanah, acang hijau, toge, oncom, tempe, tahu.
 Makanan yang diawetkan seperti sarden, kornet.
 Kerang, kepiting, cumi-cumi, udang, ekstrak daging/kaldu
 Minuman beralkohol seperti bir, tape, ragi, tuak, dan minuman hasil fermetasi lainnya.
 Sayuran dan buah seperti : bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kacang polong, kacang buncis, kembang kol, kemangi, lamtoro, nanas, durian, apokat dan air kelapa.

Tanaman Obat Peluruh Batu Ginjal

Komposisi Batu Ginjal yang terbanyak adalah batu kalsium (80%) dengan terbesar bentuk kalsium okalat dan terkecil kalsium fosfat. Adapun macam-macam batu ginjal/kandung kemih dan proses terbentuknya adalah sebagai berikut :
1. Batu oksalat/kalsium oksalat.
Asam oksalat di dalam tubuh berasal dari metabolisme asam amino dan asam askorbat (vitamin C). Asam askorbat merupakan prekursor okalat yang cukup besar, sejumlah 30% - 50% dikeluarkan sebagai oksalat urine. Manusia tidak dapat melakukan metabolisme oksalat, sehingga dikeluarkan melalui ginjal. Jika terjadi gangguan fungsi ginjal dan asupan oksalat berlebih di tubuh (misalkan banyak mengkonsumsi nenas), maka terjadi akumulasi okalat yang memicu terbentuknya batu oksalat di ginjal/kandung kemih.
2. Batu struvit.
Batu struvit terdiri dari magnesium ammonium fosfat (struvit) dan kalsium karbonat. Batu tersebut terbentuk di pelvis dan kalik ginjal bila produksi ammonia bertambah dan pH urin tinggi, sehingga kelarutan fosfat berkurang. Hal ini terjadi akibat infeksi bakteri pemecah urea (yang terbanyak dari spesies Proteus dan Providencia, Peudomonas eratia, semua spesies Klebsiella, Hemophilus, Staphylococus, dan Coryne bacterium) pada saluran urin. Enzim urease yang dihasikan bakteri di atas menguraikan urin menjadi amonia dan karbonat. Amonia bergabung dengan air membentuk amonium sehingga pH urine makin tinggi. Karbon dioksida yang terbentuk dalam suasana pH basa/tinggi akan menjadi ion karbonat membentuk kalsium karbonat.
3. Batu urat.
Terjadi pada penderita gout (sejenis rematik), pemakaian urikosurik (misal probenesid atau aspirin), dan penderita diare kronis (karena kehilangan cairan, dan peningkatan konsentrasi urine), serta asidosis (pH urin menjadi asam, sehingga terjadi pengendapan asam urat).
4. Batu sistina.
Sitin merupakan asam amino yang kelarutannya paling kecil. Kelarutannya semakin kecil jika pH urin turun/asam. Bila sistin tak larut akan berpresipitasi (mengendap) dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjal/saluran kemih membentuk batu.
5. Batu kalium fosfat.
Terjadi pada penderita hiperkalsiurik (kadar kalsium dalam urine tinggi) dan atau berlebih asupan kalsium (misal susu dan keju) ke dalam tubuh.
Dan untuk mencegah timbulnya batu lagi setelah tindakan penghilangan batu, minumlah ramuan tradisional pencegah terbentuknya batu. Dan yang terpenting harus banyak minum dan menghindari pencetus timbulnya batu.
1. Angsana ( kulit kayu )
2. Aren ( akar )
3. Avokat ( daun )
4. Bligu ( biji )
5. Bunga Matahari ( akar )
6. Calincing ( seluruh bagian tanaman )
7. Cempaka Kuning ( daun )
8. Daun dewa ( seluruh bagian tanaman atau daun )
9. Daun Sendok ( seluruh bagian tanaman )
10. Gegaretan ( daun )
11. Gempur Batu ( seluruh bagian tanaman )
12. Greges Otot ( seluruh bagian tanaman )
13. Jagung ( tongkol muda dan rambut jagung )
14. Jali batu ( akar )
15. Jarong ( akar )
16. Kapasan ( akar )
17. Kelapa hijau ( akar )
18. Kemuning ( daun ).
19. Ngokilo atau Keji Beling ( daun )
20. Landep ( daun )
21. Lempuyang gajah ( rimpang )
22. Meniran ( seluruh bagian tanaman )
23. Mentimun ( biji )
24. Mondokaki ( akar )
25. Nyamplung ( kulit kayu )
26. Pegagan
27. Pepaya ( akar atau daun )
28. Putri malu ( seluruh bagian tanaman )
29. Randu ( daun )
30. Seledri ( akar )
31. Semanggi gunung ( seluruh bagian tanaman )
32. Sida guri ( daun )
33. Sirih Merah ( daun )
34. Tapak Liman ( seluruh bagian tanaman )
35. Tempuyung ( daun )
36. Wortel ( seluruh bagian tanaman )

Cara penggunaan :
1. Angsana ( Pterocarpus indicus Wilid. )
Kulit kayu Angsana 3 gram, Daun Keji beling 2 gram, Daun Kumis kucing 4 gram, Air 115 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Bila batu telah keluar, baik berupa kristal maupun air kencing yang keruh atau air kencing yang berbuih maka pemberian jamu dihentikan. Kemudian dilanjutkan minum teh daun Kumis kucing 6% dalam air. 6 gram daun Kumis kucing diseduh dengan air mendidih sebanyak 100 ml. Diminum seperti kebiasaan minum teh.
2. Aren ( Arenga pinnata (Wurmb.) Merr )
Akar Aren 2 gram, Daun Keji beling 3 gram, Akar Alang-alang 3 gram, Herba Meniran 3 gram
Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari, 100 ml. Diulang selama 14 hari atau sampai batu ginjal keluar. Pengobatan dihentikan setelah batunya keluar berupa bath, pasir, atau butiran. Selanjutnya minum nebusan daun Kumis Kucing dan henba Meninan, sebagai pengganti air teh.Sembelit dan Sariawan. Legen diminum seperti minuman segar lainnya.
3. Avokat ( Persea gratissima Gaertn )
Daun Avokat segar 7 helai , Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh.. Diminum sehari 2 kali, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang sampai batu ginjalnya keluar berupa kristal, pasir, atau buih.
4. Bligo ( Benincasa hispida )
Biji Bligu 3 gram, Daun Wungu segar 8 gram, Daun Duduk segar 6 gram
Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml.. Diulang selama 14 hari.
5. Bunga Matahari ( Hellianthus annuus L. )
Akar segar sebanyak 15 – 30 grm direbus dan diminum.
Untuk pemeliharaan diminum sekali seminggu.
6. Calincing ( Oxalis corniculata L. )
Herba Calincing segar 7 gram, Daun Lempuyang segar 6 gram, Daun Keji Beling 2 gram, Herba Kumis Kucing segar 6 gram, Air 120 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 han.
7. Cempaka Kuning ( Michelia champaca L. )
Daun Cempaka Kuning segar 1 genggam, Rimpang Kunyit 1 jan, Air secukupnya, Dipipis.. Diminum I kali sehari 1/4 cangkir. Diulangi selama 14 han.
8. Daun dewa ( Gynura procumbens )
Herba segar sebanyak 10 - 15 g direbus, atau direndam dalam arak kuning, kemudian diminum. Bisa juga daun segar dimakan mentah seperti lalap. Umbi segar sebanyak 6 - 9 g direbus, lalu airnya diminum.
9. Daun Sendok ( Plantago mayor L. )
Herba kering sebanyak 10 - 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan saring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 - 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya.
ATAU Herba Daun Sendok segar 7 gram, Akar Alang-alang 7 gram, Daun Keji Beling segar 2 gram, Herba Kumis Kucing segar 6 gram, Herba Meniran segar 2 gram, Air 130 ml. Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Apabila dibuat pipisan, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari.
Catatan
1. Infusa menjadi biru jika diletakkan di luan karena penganuh indikan berubah menjadi indiqolin.
2. Obat cina sering menggunakan bijinya.
10. Gegaretan ( Desmodium ganggeticum (L.) Dc. )
Daun Gegaretan segar 7 helai, Herba Daun Sendok segar 5 helai, Herba Meniran segar 4 pohon, Air mendidih secukupnya, Dibuat seduhan. Diminum 1 hari sekali 1 ramuan. Diulang selama 7 hari.
11. Gempur Batu ( Borreria hispida Schum. )
Herba Gempur Batu segar 2 genggam, Herba Meniran segar 7 pohon, Air 110 ml. Dibuat infus.. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 1 bulan.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
12. Greges Otot ( Equisetum debile Roxb. )
Herba Greges Otot segar 6 gram, Herba Gempur Batu 5 gram, Herba Kumis Kucing segar 7 gram
Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.
13. Jagung ( Zea Mays L )
Jagung muda 4 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam, Daun Keji Beling segar 8 helai
Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 han. Setelah batu keluar, baik berupa kerikil, butiran maupun buih pengobatan dihentikan, kemudian diteruskan dengan minum jamu Kumis Kucing dan Meniran yang tertera pada paparan Kumis Kucing.
14. Jali Batu ( Coix lacryma-jobi )
Akar Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 han.
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
15. Jarong ( Achyranthes aspera L. )
Akar Jarong I jan, Daun Sinih 3 helai, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulangi selama 14 han.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
16. Kapasan ( Abelmoschus moschatus (L.) Medic. )
Akar Kapasan 7 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 han.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
17. Kelapa Hijau ( Cocos nucifera L Var. viridis )
Sebuah kelapa hijau dikupas sampai mendekati batoknya, lubangi atasnya sebesar 5 - 6 cm, bakar di atas api sampai mendidih. Setelah dingin baru diminum sekaligus. Lakukan 1x sehari. ATAU Lubangi sebuah kelapa hijau, masukkan sebutir telur ayam, kocok supaya rata, minum langsung dari lubang buah kelapa itu.
18. Kemuning (Murraya paniculata L).
Untuk mengobati batu ginjal, batu kandung kemih, daun kemuning segar ditambah 150 cc air lalu dijus. Setelah itu disaring lalu diminum airnya.
19. Ngokilo atau Keji Beling ( Strobilanthes crispus Bl. )
Daun tempuyung 5 lembar, Daun keji beling segar 5 lembar, Jagung muda 6 buah, Gula enau 3 jari, Air 3 gelas dicuci dan potong-potong. Semua bahan direbus dengan 3 gelas air bersih, sampai tersisa 1 gelas, Setelah dingin, rebusan disaring dengan kain penyaring. Minum ramuan 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
ATAU Daun keji beling segar 50 gr, Daun ungu 7 lembar, Akar alang-alang 60 gr, Air 800 cc dicuci bersih. Semua bahan-bahan direbus dengan 800 cc air bersih, sampai tersisa 450 cc. Setelah dingin, rebusan disaring dengan kain penyaring, Minum ramuan 3 kali, setiap kali minum 150 cc
Batu ginjal, batu empedu, Diabetes ( Catatan: Setelah makan daun ini, jangan makan yang manis-manis ),
20. Landep ( Barleria prionitis L ).
Daun Landep, (yang berbunga kuning) secukupnya. Kapur Sirih sedikit, Air sedikit. Dipipis hingga berbentuk pasta. Dioleskan pada bagian yang nyeri.
21. Lempuyang Gajah ( Zingiber zerumbet SM. )
Rimpang Lempuyang Gajah 1 jari tangan, Air matang 2 sendok makan. Lempuyang Gajah diparut, ditambah air lalu diperas. Beningannya disimpan semalam, kemudian endapan yang terjadi dipisahkan dengan menuangkan beningannya.. Diminum 1 kaii sehari I ramuan. Diulang seiama 4 hari.
22. Meniran ( Phyllanthus niruri L. )
Herba Meninan segar 5 tanaman, Daun Kumis Kucing segar 15 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml.
23. Mentimun ( Cucumis sativus L. )
Buah mentimun dimakan begitu saja atau daun mentimun diblender, dibuat juice kemudian diminum.
24. Mondokaki ( Tabernaemontana divaricata (jack.) R.Br. )
Akar Mondokaki 10 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 50 ml. Diulang selama 4 hari.
25. Nyamplung ( Calophyllum inophyl/um L. )
Kulit kayu Nyamplung 3 gram, Arang Jati/Norit 5 gram/1 tablet, Daun Sembung 3 helai, Daun 11cr 3 helai, Herba Pegagan 1 genggam, Bawang Menah (sangrai) 2 umbi., Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Minyak dan biji beracun, oleh karena itu, minyak biji umumnya digunakan untuk pemakaian luar. Racun dapat diperkecil dengan mengubah menjadi etil ester. Takamaha menyebabkan muntah.
26. Pegagan ( Centella asiatica (L.) Urban. )
30 gram pegagan segar direbus dengan air cucian beras dari bilasan kedua, kemudian diminum.
27. Pepaya ( Carica papaya L. )
Hari Pertama, 3 lembar daun papaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Hari Kedua, 5 lembar daun papaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun papaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Hari Ketiga, 7 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Untuk menutupnya ditambah dengan minum air kelapa muda (degan=Jawa), yang dipilih dari buah kelapa hijau.
ATAU ambil tiga potong akar pepaya, kemudian rebus dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian saring. Setelah dingin, campur dengan sedikit madu, lalu minum.
28. PUTRl MALU Mimosa pudica L.
Herba Putri Malu segar 15 gram, Air 120 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
29. Randu ( Ceiba pentandra (L.) Gaertn. )
4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
30. Seledri ( Apium graveolens L. )
Akar segar 8 gram direbus 3 gelas air selama 25 menit, disaring, airnya diminum.
31. Semanggi Gunung ( Hydrocotyle sibthorpioides Lamk. )
Herba Semanggi Gunung segar 25 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
32. Sidaguri ( Sida rhombifolia L. )
Daun Sidaguri 9 helai, Bunga Sidaguri 3 kuntum, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 4 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
33. Sirih Merah ( Piper Betle Linn )
Pemetikan dimulai dari tanaman bagian bawah menuju atas. Daun dipetik sekitar 60 cm dari permukaan tanah , dengan tujuan meminimalkan bila ada kotoran atau debu yang menempel. Bila daun dipetik sekitar 10 cm dari permukaan tanah, kotoran terlalu banyak sehingga kurang layak panen. Semakin sering daun dipanen, semakin cepat tunas tumbuh..
Pemetikan sebaiknya pada pagi hingga pukul 11.00.
Langkah berikutnya daun dirajang dengan alat yang bersih, steril, dan tajam. Lebar irisan sekitar 1 cm, langsung dikeringanginkan di atas tampah beralas kertas selama 1 jam. Rajangan yang telah kering 60% ditutup dengan kain hitam transparan untuk menghindari debu, serangga, atau kemungkinan terbang karena tertiup angin.
Setelah kering, daun dimasukkan ke kantong plastik tebal transparan. Bila perlu berikan silica gel untuk menyerap kadar air. Tutup rapat kantong, beri label, dan tanggal kering. Kemudian simpan di tempat bersih, tidak lembap, dan mudah dijangkau, misalnya stoples kaca. Dengan cara ini kualitas sirih merah tetap terjaga hingga setahun. Ketika hendak mengkonsumsi, ambil rajangan kering sirih merah 3—4 lembar, dan rebus hingga mendidih. Minumlah setelah rebusan dingin dan melalui penyaringan.
34. Tapak Liman ( Elephantopus scaber L. )
Tapak Liman 2 tanaman, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 10 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
35. Tempuyung ( Sonchus arvensis L. )
Daun Tempuyung 4 helai, Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum ikali sehari 100 ml. Diulang selama 21 hari.
36. Wortel ( Daucus carota L )
Herba Wortel 7 buah, Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.

Manfaat Pare (Momordica charantia L.)

Pare mengandung kadar betakaroten dua kali lipat lebih banyak dari brokoli. Betakaroten sangat bagus untuk membasmi sel kanker, menghambat serangan jantung dan mengatasi infeksi karena virus.
Kadar kalsium pare juga tergolong tinggi, sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi maka kemungkinan kadar glukosa membanjir dapat dicegah, sehingga kadar gula darah menjadi normal atau terkontrol. Dengan demikian pare sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Berdasarkan hasil penelitian, dalam 100 gram buah pare mengandung: kalori (29,00 kal); lemak (0,3 gram); protein (1,1 gram); karbohidrat (6,6 gram); kalsium (45 miligram); fosfor (64 miligram); zat besi (1,4 miligram); vitamin A (180,00 SI); vitamin B (0,68 miligram); vitamin C (52,0 miligram); air (91,20 gram).
Selain itu buah pare mengandung fitokimia, lutein, likopen, kalium, karotin, albiminoid dan zat warna. Daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin dan minyak lemak. Pada bagian akar mengandung asam momordial dan asam oleo nolat sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid dan asam momordial.
Pare dapat merangsang nafsu makan, mengatasi sembelit, dan memperlancar pencernaan karena adanya serat, vitamin C, karotin, dan kalium.
Kandungan senyawa fitokimia, lutein dan likopen pada pare berkhasiat sebagai anti kanker, dan anti virus, mabfaat ini tidak hanya bagi orang yang sudah terkena kanker tetapi bagi yang sehat pun dengan mengkonsumsi pare dapat mencegah kanker. Kalium yang terdapat pada pare untuk mengatasi konsumsi Natrium berlebihan sehingga berkhasiat untuk mengatasi tekanan darah tinggi.
Vitamin C yang terkandung dalam pare dapat mencegah munculnya noda hitam dan kerutan pada wajah sehingga dapat menjaga kecantikan kulit.
Di beberapa negara terutama Jepang, Korea dan China, pare dimanfaatkan untuk pengobatan. Pare yang muda digunakan sebagai obat diabetes, gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah.
Khasiat pare lainnya yaitu, kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya berkhasiat sebagai antikanker, antibiotika, antivirus, perangsang produksi insulin, penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah, perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus.
Meskipun pare bergizi tinggi, namun sebaiknya jangan diberikan pada anak-anak dan wanita hamil. Karena anak-anak masih rentan terhadap pare, dikhawatirkan kadar gula anak akan anjlok.
Sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan mengkonsumsi pare karena buah ini mengandung senyawa yang dapat menggugurkan kandungan.
Apalagi buat laki-laki, jika tak mau mengalami gangguan seksual. Konsumsi pare terus-menerus, baik dibikin jus, lalap atau disayur, dapat mematikan sperma, memicu impotensi, merusak buah zakar dan hormon pria, bahkan berpotensi merusak liver.
Tanaman pare berasal dari kawasan Asia Tropis, namun belum dipastikan sejak kapan tanaman ini masuk ke wilayah Indonesia. Pare memiliki nama yang beragam di setiap daerah diantaranya Prien (Gayo) Paria (Batak Toba) Foria (Nias) Peria (Melayu) Kambeh (Minangkabau) Papare (Jakarta) Paria (Sunda) Pare (Jawa Tengah} Pepareh (Madura) Paya Truwok (Sasak) Paria (Bima) Pania (Timor) Popari (Menado) Beleng gede(Gorontalo) paria (Makasar) Paria {Bugis}Papariane (Seram) Papari (Buru) Papare (Halmahera) Kepare {Ternate}.
Jenis-jenis pare :
Pare Gajih
Pare ini paling banyak dibudidayakan dan paling disukai. Biasa disebut pare putih atau pare mentega. Bentuk buahnya panjang dengan ukuran 30 - 50 cm diameter 3 - 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/ buah.
Pare Hijau
Berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-bintil agak halus. Pare ini banyak sekali macamnya, diantaranya pare ayam, pare kodok, pare alas atau pare ginggae. Dari berbagai jenis tersebut paling banyak ditanam adalah pare ayam. Buah pare ayam mempunyai panjang 15 - 20 cm. Sedangkan pare ginggae buahnya kecil hanya sekitar 5 cm. Rasanya pahit dan daging buahnya tipis. Pare hijau ini mudah sekali pemeliharaannya, tanpa lanjaran atau para-para tanaman pare hijau ini dapat tumbuh dengan baik.
Pare Import
Jenis pare ini berasal dari Taiwan. Benih pare ini merupakan hybrida yang final stock sehingga jika ditanam tidak dapat menghasilkan bibit baru. Jika dipaksakan juga akan menghasilkan produksi yang jelek dan menyimpang dari asalnya. Di Indonesia terdapat tiga varietas yang telah beredar yaitu Known-you green, Known-you no. 2, dan Moonshine. Perbedaan ketiga jenis pare import ini adalah mengenai permukaan kulit.
Pare Belut
Jenis pare ini memang kurang populer. Bentuknya memanjang seperti belut panjangnya antara 30 -110 cm dan berdiameter 4-8 cm. Pare belut ini tidak termasuk Momordica sp, melainkan tergolong jenis Trichosanthus anguina L.
Meskipun demikian orang lebih terbiasa memasukkan pare belut ini masuk kedalam jenis pare.
Penyakit yang dapat diobat :
1. Diabetes ( buah )
2. Gangguan pencernaaan ( buah )
3. Malaria ( buah )
4. Penyakit kuning ( buah )
5. Bronkhitis ( buah )
6. Batuk ( daun )
7. Panas ( daun )
8. Cacing kremi ( daun )
9. Bisul ( daun )
10. Membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan ( daun )
11. Disentri amuba ( akar )
12. Wasir ( akar )
13. Menghambat pembentukan sel kanker ( biji )
14. Mencegah penuaan dini ( biji )
15. HIV ( biji )
Selain itu, manfaat buah pare dapat merangsang nafsu makan dan dapat menyembuhkan mencret pada bayi


Cara penggunaan :
Diabetes atau kencing manis
Siapkan 200 gram buah pare yang telah dicuci dan diiris tipis-tipis.Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas.Minum air rebusan tersebut tiap hari.
Atau, Ambil 2 buah pare cuci dan lumatkan. Tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu.
Cacingan
Seduh 7 gram daun pare dengan air panas,dinginkan lalu saring air rebusannya.Tambahkan satu sendok the madu,minum sebelum sarapan.
Demam
Ambil 3 lembar daun pare segar,cuci bersih,dan lumatkan.tambahkan segelas air dan sedikit garam lalu seduh.Peras dan saring lalu minum 2 kali sehari sebanyak setengah gelas.
Bisul
Ambil segenggam daun pare,cuci lalu rebus bersama 3 gelas air hingga tersisa satu gelas.Dinginkan,minum hingga sembuh.
Atau, Buah pare dipakai sebagai obat luar. Ambil 1 buah segar lantas dilumatkan. Borehkan pada bagian yang terkenal bisul.
Disentri Amuba
Rebus 300 gram akar pare yang telah dicuci bersih dan dipotong-potong .Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas.lalu minum.Tambahkan sedikit gula bila perlu.
Atau, Sediakan 2 buah pare segar, cuci lalu potong-potong. Tambahkan seperempat gelas air bersih, lalu diblender. Seduh dan peras. Silakan diminum 2 kali sehari.
Wasir
Lumatkan akar pare yang telah dicuci bersih sampai halus.oleskan ramuan ini pada wasir.
Bronkhitis
Sediakan dua buah pare, lalu ambil sarinya.Tambahkan satu sendok makan madu.minum sekali sehari.lakukan selama tiga bulan.Ramuan ini juga baik untuk menyembuhkan anemia, radang perut, sakit pada hati, nyeri haid, reumatik dan melangsingkan tubuh.
Atau, Sediakan 2-3 buah pare, lalu diambil sarinya. Berikan 1 sendok makan madu. Minum sekali sehari. Lakukan selama 3 bulan. Resep ini juga baik untuk menyembuhkan anemia, radang perut, sakit pada hati, nyeri haid, reumatik, dan melangsingkan tubuh.
Penambah ASI
Ambil 1 buah pare, cuci bersih, lalu rebus beberapa menit. Dipakai sebagai lalap.

Menghilangkan rasa pahit tanpa mengurangi kelezatan dan kandungan gizi.
Urapi pare yang sudah diiris2 dengan garam sampai layu, kemudian cuci dengan air bersih sampai bersih. Setelah itu pare siap dimasak sesuai selera dan rasa pahitnya telah lenyap.

Selasa, 14 September 2010

Manfaat Daun Dewa ( Gynura divaricata Dc. )

Daun dewa umumnya ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat, walau bisa ditemukan tumbuh liar di beberapa kawasan hutan di Indonesia.
Di Sumatera dinamai beluntas cina , daun dewa dan tigel kio di jawa ini tumbuh tegak, tinggi 30 - 50 cm, bila agak tua bercabang banyak. Batang lunak berwarna warna ungu kehijauan, berambut halus dengan alur memanjang warna trengguli. Daun tunggal, bertangkai, berdaging, berambut lebat, helai daun bulat telor sampai bulat meamanjang, ujung tumpul, pangkal meruncing, tepi bertoreh, pertulangan menyirip, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda atau ungu, daun tua membagi sangat dalam, panjang 8 - 20 cm, lebar 5 - 10 cm. Bunga majemuk bentuk tongkol, keluar dari ujung tangkai, berbulu, kelopak hijau berbentuk cawan, mahkota berwarna kuning.. Buah kecil, cokelat. Akar membentuk umbi, warnanya keabu-abuan, panjang 3 - 6 cm, diameter sekitar 3 cm. Perbanyakan dengan umbi, tunas anakan, dan setek cabang sekunder.
Kandungan & Manfaat :
Daun dewa mengandung alkaloid, saponin, flavonoida, minyak asiri dan tanin. Daun dewa bersifat manis, tawar, dingin dan sedikit toksik. Berkhasiat sebagai antiradang, pereda demam (antiperik), penghilang nyeri (analgesik), pembersih darah, penyejuk darah dan membuyarkan bekuan darah.
Khasiat : Antipiretik dan anti inflamasi
Bagian yang Digunakan:
Seluruh tumbuhan (herba) dan umbi. Bisa digunakan herba segar atau yang telah dikeringkan.
Penyakit yang dapat diobati :
1. Bengkak terbentur (memar),
2. Demam.
3. Kanker.
4. Sakit kulit (obat luar).
5. TB paru, bronkitis,
6. Batuk rejan (pertusis),
7. Batu ginjal,
8. Radang mata,
9. Sakit gigi,
10. Radang tenggorok,
11. Rematik sendi,
12. Perdarahan kandungan,
13. Payudara bengkak,
14. Kencing manis,
15. Darah tinggi,
16. Tidak datang haid,
17. Ganglion,
18. Kista,
19. Tumor,
20. Digigit binatang berbisa.
Umbi berkhasiat untuk mengatasi: benjolan karena gumpalan darah (hematoma), bengkak karena memar, tulang patah (fraktur) dan perdarahan sehabis melahirkan.
Kandungan Kimia : Saponin dan Flavonoid
Cara penggunaannya :
Secara umum Herba segar sebanyak 10 - 15 g direbus, atau direndam dalam arak kuning, minum. Bisa juga daun segar dimakan mentah seperti lalap. Umbi segar sebanyak 6 - 9 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar atau umbi segar digiling halus lalu tempelkan ke bagian tubuh yang sakit seperti pembengkakan payudara (masitis), memar, bengkak akibat tulang patah, wasir, digigit hewan berbisa, luka bakar, tersiram air panas, luka berdarah, bisul, radang kulit bernanah, borok di kaki, cantengan dan kutil.
Luka bakar, Luka teriris
Umbi daun dewa setelah dicuci bersih lalu dipipis. Tambahkan sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebutdibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.
Bengkak terpukul, Masuk angin
Umbi daun dewa segar sebanyak 6 - 9 g diiris tipis-tipis. Tambahkan arak kuning (wong ciu) secukupnya, lalu ditim. Minum selagi hangat.
Luka terpukul, Tidak datang haid
Herba daun dewa sebanyak 15 - 30 g direbus atau ditumbuk, ambil air perasannya. Tambahkan arak yang sudah dipanaskan, lalu diminum.
Perdarahan pada perempuan, batuk dan muntah darah, payudara bengkak
Sebatang tumbuhan daun dewa dengan berat sekitar 15 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang dan sore masing-masing 1/2 gelas.
Bisul, koreng
Herba daun dewa dan herba sosor bebek, keduanya yang segar dengan ukuran sama banyak setelah dicuci bersih lalu dipipis. Ramuan ini ditempelkan pada bisul atau koreng lalu dibalut.
Ganglion
Makan daun dewa segar sebanyak 7 lembar setiap hari.
Tumor
Daun dewa 3-4 lembar dilalap.
Kutil, cantengan
Daun dewa segar secukupnya dicuci bersih lalu dipipis. Buhuhkan pada kutil atau bagian kuku yang cantengan, lalu dibalut. Ganti sehari 2 kali.
Digigit ular berbisa
Umbi daun dewa secukupnya ditumbuk sampai halus. Bubuhkan di bagian tubuh yang tergigit binatang berbisa, lalu dibalut.
Kejang panas pada anak
Sebatang tumbuhan daun dewa dicuci lalu ditumbuk. Air perasannya ditambah sedikit arak, lalu dimiumkan.
Tekanan Darah Tinggi dan Kencing Manis
Daun Dewa segar 3-7 helai, Buah Mengkudu muda 1 buah, Air 110 ml. Diseduh. Diminum 1-2 kali sehari 100 ml. Diulang selama 1 bulan.
Catatan:
Ramuan ini dianjurkan untuk penyakit tekanan darah yang masih ringan.
Kencing Manis
Daun Dewa 5 helai, Air 110 ml. Diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Catatan:
Ramuan ml dapat diminum bersama dengan obat kencing manis lain.
Kanker
Ramuan dan takaran kanker seperti yang tertera pada paparan Daruju. Umbi Daun Dewa lebih berkhasiat dibanding dengan daunnya.

Mahkota Dewa Obat Alami

Apa manfaat terhadap kesehatan ?
Mahkota dewa merupakan tanaman perdu yang batang, daun, dan buahnya sangat ampuh untuk menaklukkan berbagai penyakit karena mengandung antioksidan yang tinggi, namun bijinya sangat beracun
Tanaman ini merupakan tanaman obat yang sedang popular karena daun dan buahnya dianggap mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Misalnya penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, lever, kanker, sakit jantung, kencing manis, asam urat, reumatik, sakit ginjal, alergi, berbagai macam penyakit kulit, mengatasi ketergantungan obat, insomnia, paru-paru, sirosis hati, meningkatkan stamina dan ketahanan terhadap influenza.
Dalam daun dan kulit buah makuto dewo terkandung senyawa saponin dan flavonoid, yang masing-masing memiliki efek antialergi dan antihistamin.
Untuk mengolahnya jadi obat pun sangat gampang. Cuma dengan menyeduh “teh racik” terbuat dari kulit dan daging buah, cangkang buah, atau daunnya, bahan obat alami ini pun siap dipakai. Kalau enggak menghendaki rasa pahitnya, kita bisa sedikit bersusah payah mengolahnya menjadi ramuan instan. Rasanya ditanggung lebih sedap tanpa mengurangi khasiat.
Selama ini daun dan buah mahkota dewa dimanfaatkan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa, sebagai obat penyakit kulit, gatal-gatal, dan eksim. Penyakit tersebut ditandai dengan gejala gatal-gatal, pertanda adanya alergi terhadap agen tertentu yang mendorong sel-sel tubuh mengeluarkan histamin.
Bagaimana ara pemanfaatannya ?.
Buah mahkota dewa merupakan bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat alami, di samping daun dan batang. Dari ketiga bagiannya, yakni kulit dan daging buah, cangkang (batok biji), serta biji, yang dimanfaatkan umumnya kulit dan daging buah serta cangkangnya.
Dalam keadaan segar, kulit dan daging buah muda mahkota dewa terasa sepet-sepet pahit. Sedangkan yang sudah tua sepet-sepet agak manis. Jika dimakan segar akan menimbulkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, bahkan keracunan. Apa penyebabnya, belum diketahui dengan pasti. Karenanya, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsinya dalam keadaan segar.
Cangkangnya memiliki rasa sepet-sepet pahit, lebih pahit dari kulit dan daging buah. Bagian ini juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi langsung karena dapat mengakibatkan mabuk, pusing, bahkan pingsan. Namun, setelah diolah, bagian ini lebih mujarab ketimbang kulit dan daging buah. Bagian ini dapat mengobati penyakit berat macam kanker payudara, kanker rahim, sakit paru-paru, dan sirosis hati.
Ada alasan mengapa biji mahkota dewa tidak dikonsumsi. “Bijinya sangat beracun. Kalau mengunyahnya, kita bisa muntah-muntah dan lidah mati rasa,”. Karenanya, bagian ini cuma digunakan sebagai obat luar untuk penyakit kulit.
Sudah tentu untuk menjadikan daging buah atau cangkangnya sebagai obat, perlu pengolahan terlebih dulu. Bisa dijadikan buah kering, teh racik, atau ramuan instan. Namun, yang sering dilakukan adalah dengan menjadikannya teh racik dan ramuan instan.
Bagian lain yang bisa dijadikan obat adalah batang dan daun. Batang mahkota dewa secara empiris bisa mengobati kanker tulang. Sedangkan daunnya bisa menyembuhkan lemah syahwat, disentri, alergi, dan tumor. Cara memanfaatkan daun adalah dengan merebus dan meminum airnya.
Jangan kaget. Begitu minum ramuan mahkota dewa, kita segera merasakan serangan kantuk. Efek ini normal. Efek lainnya adalah mabuk. Untuk menghilangkan efek ini dianjurkan untuk minum air lebih banyak. Untuk konsumsi selanjutnya, takaran mahkota dewa perlu dikurangi. Jika masih tetap mabuk, sebaiknya untuk sementara hentikan dulu. Dalam proses menyembuhkan penyakit dalam atau penyakit serius macam kanker rahim, setelah pasien mengonsumsi seduhan mahkota dewa badannya bisa merasakan panas-dingin, bahkan kadang kala mengeluarkan gumpalan darah berbau busuk. “Ini merupakan proses pembersihan penyakit,”
Penggunaannya bisa dalam bentuk ramuan tunggal bisa pula ramuan campuran. “Pencampuran dengan tumbuhan obat lain dimaksudkan untuk memperkuat khasiatnya dan menetralisir racun. Juga untuk mengurangi rasa tidak enaknya,” Upaya penyembuhan menggunakan ramuan mahkota dewa, tidak bisa cepat membuahkan hasil. Pengobatannya perlu dilakukan beberapa kali. Bahkan untuk penyakit berat yang kronis perlu waktu lama. Yang perlu diperhatikan adalah takaran penggunaannya mesti tidak melebihi yang dianjurkan. Kalau takarannya berlebih, pengaruh yang tidak diinginkan bisa muncul.
Mesti diingat, wanita hamil muda dilarang mengonsumsi mahkota dewa.. Juga telah membuktikan mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga memperlancar proses persalinan. Ini bisa membahayakan kehamilan yang masih muda.
Resep untuk Menjinakkan Kanker
Pada orang dewasa, untuk mengobati kanker (payudara atau rahim) yang tidak terlalu parah atau sekadar upaya pencegahan, cukup gunakan satu sendok makan ramuan instan yang diseduh dengan segelas air minum. Minum sehari dua kali, pagi dan sore hari.
Bila penyakitnya serius, perlu ramuan campuran teh racik mahkota dewa dan kunyit putih instan. Caranya, kita rebus satu sendok the, teh racik mahkota dewa dalam tiga gelas air hingga airnya tinggal setengahnya. Lalu, tambahkan satu sendok teh kunyit putih instan. Ramuan ini diminum tiga kali sehari.
Untuk penyakit yang sangat serius dosis ini dibuat dua kali lipat atau sampai satu sendok makan teh racik mahkota dewa. Pengobatan ini memerlukan waktu 3 - 6 bulan. Setelah pasien merasa sembuh ramuan tetap dikonsumsi dengan takaran dikurangi.
Mengendalikan diabetes
Untuk mencegah atau mengobati penyakit diabetes yang tidak terlalu serius diperlukan 3 - 5 potong teh racik mahkota dewa yang direbus dalam tiga gelas air bersama tiga lembar daun salam. Perebusan dilakukan hingga air tinggal setengahnya. Ramuan ini diminum tiga hari sampai seminggu sekali. Sedangkan untuk mengobati diabetes parah kita merebus dengan cara yang sama: sesendok teh racik mahkota dewa dan tiga lembar daun salam. Ramuan diminum tiga kali sehari.
Apa yang terkandung dalam mahkota dewa ?
Dari penelitian diperoleh data bahwa daun dan kulit mahkota dewa mengandung alkaloid, saponin, flanoida, minyak atsiri, dan tanin. DR Regina Sumastuti, farmakolog dari Fakultas Kedokteran UGM menemukan kandungan zat kimia antara lain zat antihistamin yang mampu mencegah alergi. Di samping tanaman ini bersifat sebagai axytosin dan sintosinon yang merangsang kerja otot rahim yang memudahkan proses melahirkan selama persalinan.
Buah Mahkota Dewa mengandung zat-zat aktif seperti :
• Alkaloid berfungsi sebagai detoksifikasi yang dapat menetralisir racun-racun di dalam tubuh.
• Saponin
o menjadi sumber anti-bakteri dan anti-virus
o meningkatkan sistem kekebalan tubuh
o meningkatkan vitalitas
o mengurangi kadar gula dalam darah
o mengurangi penggumpalan darah
• Flavanoid
o melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
o mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penumbunan lemak pada dinding pembuluh darah
o mengurangi kadar resiko penyakit jantung koroner
o mengandung anti-inflamasi (anti-radang)
o berfungsi sebagai anti-oksidan
o membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
• Polifenol berfungsi sebagai anti-histamin (anti-alergi)
Penyakit yang dapat diobati :
• Tekanan darah tinggi
• Meningkatkan vitalitas bagi penderita diabetes
• Kanker (zat damnacanthal : menghambat pertumbuhan sel kanker)
• Asam urat
• Lever
• Alergi
• Ginjal
• Jantung
• Berbagai macam penyakit kulit
• Mengatasi ketergantungan obat
• Rematik
• Meningkatkan stamina dan ketahanan terhadap influenza
• Insomnia

Kumis kucing ( Orthosiphon aristatus Bl. Mic. )

Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. Spesies kumis kucing yang terdapat di Pulau Jawa adalah O. aristatus, O. thymiflorus, O. petiolaris dan O. tementosus var. glabratus. Klon kumis kucing yang ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu.
Hingga saat ini, sentra penanaman kumis kucing banyak terdapat di Pulau Jawa.
Kumis kucing atau remujung adalah tumbuhan semak yang bisa mencapai tinggi 1,5 m. Batangnya bersegi empat, berbulu pendek atau gundul. Daunnya berbentuk lonjong, tepinya bergerigi. Bunganya berupa tandan yang keluar di ujung cabang berwarna ungu pucat atau putih. Benang sarinya lebih panjang daripada tabung bunga.
Nama local : Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura).
Manfaat :
Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan obat-obatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik.
Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional untuk penyembuhan batuk, encok, masuk angin dan sembelit.
Kumis kucing bersifat anti radang dan memperlancar air seni. Kandungan ortosifonin dan garam kalium (terutama pada daunnya), merupakan komponen utama yang membantu larutnya asam urat, fosfat, dan oksalat dalam tubuh manusia, terutama daIam kandung kemih, empedu, maupun ginjal sehingga dapat mencegah terjadinya endapan batu ginjal. Kandungan saponin dan tanin pada daun itu juga bisa mengobati keputihan.
Penyakit yang dapat diobati :
1. Nyeri buang air seni
2. Air kencing mengandung zat putih telur
3. Batu ginjal
4. Rematik
5. Sakit pinggang
6. Radang ginjal
7. Masuk angina
8. Demam
9. Kencing manis
Cara penggunaan :
Air Kencing Mengandung Zat Putih Telur
Daun Kumis Kucing segar 1 genggam, Air mendidih 200 ml. Diseduh.Diminum seperti minum air teh.
Batu Ginjal
Untuk menghancurkan batu di dalam batu ginjal yang paling baik menggunakan tanaman Keji beling. Namun, apabila batunya sudah keluar penggunaan obat tersebut harus dihentikan. Untuk pencegahan dapat diminum ramuan sebagai benikut.
Herba Kumis Kucing 6 gram, Henba Meniran 7 pohon, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Kencing Manis
Daun Kumis kucing 20 helai, Daun Sambiloto 20 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari; 100 ml.
Sakit Pinggang
Daun Kumis kucing segar 1 genggam, Kulit batang Pepaya seluas 4 cm2, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Penggunaannya dianjurkan bensama-sama dengan daun Meniran.

Bunga Rosela untuk Mencegah Penyakit Kanker dan Radang

Umumnya masyarakat mengenal dengan nama Rosela, Rosella atau Roselle (Hibiscus sabdariffa L.). Dari segi kesehatan, ternyata Rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit. Menurut penelitian Ballitas Malang, bunga rosella, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal (juicy), misalnya Rosela Merah berguna untuk mencegah penyakit Kanker dan Radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan melancarkan buang air besar.
Kelopak bunga Rosela dapat diambil sebagai bahan minuman segar berupa sirup dan teh, selai dan minuman, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal, yaitu Rosela Merah. Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga Rosela, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, Rosela juga mengandung protein dan kalsium.
Di Malaysia, Roselle juga disebut Asam paya, Asam kumbang atau Asam susur, merupakan tumbuhan yang mempunyai keluarga yang sama dengan bunga raya/sepatu (Hibiscus rosasinensis). Tumbuhan Roselle ada yang mengatakan berasal dari India tetapi ada juga pendapat yang mengatakan Roselle berasal dari Afrika Barat. Tumbuhan Roselle ini semula diperkenalkan di Malaysia sejak lebih dari tiga abat yang lampau. Di India Barat disebut dengan Jamaican Sorrel.
Pohon Roselle tumbuh dari biji/benih dengan ketinggian yang bisa mencapai 3 - 5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga Roselle berwarna cerah, Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga raya/sepatu. Bagian bunga Roselle yang bisa diproses menjadi makanan ialah kelopak bunganya (kaliks) yang mempunyai rasa yang amat masam. Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi pelbagai jenis makanan seperti minuman, jelly, saos, serbuk (teh ) atau manisan Roselle. Daun muda Roselle bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara itu di Afrika, biji Roselle dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu. Di Sudan, Roselle diproses menjadi minuman tradisional yang dinamakan Karkadeh dan merupakan minuman kebangsaan orang Sudan.
Pohon Roselle adalah sejenis perdu yang mudah ditaman. Cara penanamannya dengan menggunakan biji yang kering kemudian disemai.
Nama Lain: Hibiscus Sabdariffa L., H. Sabdariffa varaltissima, Rozelle, Red Sorrel, Sour-sour, Lemon bush, Florida cranberry, Oseille rouge (Perancis), Quimbombo Chino (Sepanyol), Karkadé (Afrika Utara), Bisap (Senegal).
Tumbuhan herba ini ternyata mampu berfungsi sebagai bahan antiseptik, penambah syahwat, agen astringen. Tanaman ini juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional seperti batuk, ketidakhadaman, lesu, demam, tekanan perasaan, gusi berdarah (skurvi) dan mencegah penyakit hati. Bunga Roselle banyak digunakan untuk pembuatan jus, saos, sirup dan juga sebagai bahan pewarna pada makanan.
Ekstrak daripada kuncup bunganya ternyata mampu berfungsi sebagai antispasmodik (penahan kekejangan), antihelmintik dan antibakteria. Selain itu rosella ternyata mampu menurunkan kadar penyerapan alkohol. Daun tumbuhan herba ini juga bisa digunakan untuk merawat luka, penyakit kulit dan gigitan serangga.
Di India, biji Roselle digunakan untuk mengobati penyakit kulit, kekurangan darah dan kelesuan.
Bagian yang digunakan : Bunga, daun dan biji
Bahan penting yang terkandung dalam kelompak bunga Roselle : Gossy peptin, anthocyanin dan glucoside hibiscin
Kelopak segar Dalam 100 g
Air 9.2 g
Protein 1.145 g
Lemak 2.61 g
Serat 12.0 g
Abu 6.90 g
Kalsium 1,263 mg
Fosforus 273.2 mg
Zat Besi 8.98 mg
Karotena 0.029 mg
Thiamine 0.117 mg
Riboflavin 0.277 mg
Niacin 3.765 mg
Asid Askorbik 6.7 mg
Dari penelitian terbukti bahwa kelopak bunga Roselle mempunyai efek anti-hipertensi, kram otot dan anti infeksi-bakteri. Dalam eksperimen ditemukan juga bahwa ekstrak kelopak bunga Roselle mengurangi efek alcohol pada tubuh kita, mencegah pembentukan batu ginjal, dan memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit penyebab demam tinggi. Kelopak bunga Roselle juga diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat kekentalan darah. Ini terjadi karena asam organic, poly-sakarida dan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kelopak bunga Roselle sebagai Farmakologi. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah kelopak bunga Roselle mengandung vitamin C dalam kadar tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit.

Manfaat kelopak bunga Roselle
•Dapat mengurangi kepekatan/kekentalan darah
•Membantu proses pencernaan
•Mencegah peradangan pada saluran kencing dan ginjal
•Penyaring racun pada tubuh
•Mencegah kekurangan Vitamin C
•Melancarkan peredaran darah
•Melancarkan buang air besar
•Menurunkan kadar penyerapan alkohol
•Penahan kekejangan
Penyakit yang dapat diobati :
•Kanker
•Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi )
•Batu Ginjal
•Batuk
•Lemah syahwat
•Lesu
•Demam
•Tekanan Perasaan
•Gusi berdarah
•Penyakit kulit
•Gigitan Serangga
•Luka
•Kurang darah

Sirup dari Bunga Rosela
Rosela (Hibiscus sabdariffa, L) memang kaya manfaat, salah satunya adalah penggunaan kelopak bunga rosela sebagai bahan minuman segar atau sirup. Caranya, ambil kelopak bunga rosela, buang buahnya kemudian cuci kelopak bunga tersebut. Kemudian rebus sampai mendidih dan saring. Kemudian tambahkan air dan rebus kembali. Tambahkan gula ke dalam air rebusan dan rebus sambil diaduk sampai mendidih. Masukkan putih telur yang sudah dikocok sampai putih telur menggumpal, angkat. Diamkan sampai agak dingin kemudian disaring dan dikemas.
Kelopak bunga rosela kaya vitamin C, vitamin A dan asam amino sehingga sangat baik untuk mencegah berbagai penyakit seperti kanker, radang, tekanan darah.
Sumber: Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
Bunga Rosela untuk Mencegah Penyakit Kanker dan Radang
Umumnya masyarakat mengenal rosela (Hibiscus sabdariffa L.) sebagai bahan karung goni. Namun kejayaan karung dari serat alam sudah pudar. Dari segi kesehatan, ternyata rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit. Bunga rosela berguna untuk mencegah penyakit kanker dan radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan melancarkan buang air besar.
Kelopak bunga rosela dapat diambil sebagai bahan minuman segar berupa sirup dan teh, selai dan minuman, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal (juicy). Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga rosela, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, rosela juga mengandung protein dan kalsium.
Untuk budidayanya, tanaman rosela dapat diusahakan di segala macam tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang subur dan gembur. Selama pertumbuhan, rosela tidak tahan terhadap genangan air. Curah hujan yang dibutuhkan untuk lahan tegal 800-1670 mm/5 bulan atau 180 mm/bulan.

Manfaat Buah Naga ( Dragon Fruit )


Buah naga disebut juga : Kaktus Manis, atau Kaktus Madu terbilang buah yang baru dikenal di Indonesia. Buah naga ini mulai dikembangkan di tanah air, serta memiliki peluang besar untuk disebarluaskan.
Buah naga termasuk dalam keluarga tanaman kaktus dengan karakteristik memiliki duri pada setiap ruas batangnya. Setiap negara memunyai sebutan yang berbeda terhadap buah ini, misal : Feuy Long Kwa (Cina), Thanh Long atau Clever Dragon (Vietnam), Kaew Mangkorn (Thailand), Shien Mie Kuo (Taiwan), Pitahaya (Mexico),
Melano (Hawai), Rhino Fruit (Australia). Sedangkan secara internasional buah ini disebut Dragon Fruit. Buah Naga, Kaktus Manis, Kaktus Madu ( Indonesia )
Asal tanaman Buah Naga :
Sebagian besar sumber menyatakan bahwa aslinya berasal dari Meksiko, Amerika Selatan. Konon disebut buah naga, karena seluruh batangnya yang menjulur panjang seperti layaknya naga. Dalam perkembangannya, tanaman ini kemudian dikembangkan di Israel, Thailand dan Australia.
Asalnya hanyalah buah hutan yang tidak dimakan, tetapi, setelah dibawa oleh orang Perancis ke China, ia berubah nama menjadi buah naga, kemudian ditanam secara meluas di Vietnam sebelum berkembang ke Asia termasuk Malaysia. Buah naga yang semula tidak boleh dimakan karena dianggap makanan dewa dan tidak ada perhatian di negara asalnya, sekarang terkenal di seluruh dunia malahan menjadi hidangan eksklusif dalam pesawat terbang dengan jus buah naganya.
Tahun 2001 buah ini hanya dikembangkan di Israel, kemudian Australia, Thailand dan Vietnam, tetapi sekarang sudah mulai merambah pasaran Indonesia.
Saat ini Vietnam dan Thailand merupakan pemasok buah naga terbesar di dunia. Namun permintaan yang bisa dipenuhi baru 50 % saja. Sementara di pasar lokal, kendati masih sedikit, buah naga lokal juga sanggup bersaing dengan buah naga impor.
Buah ini sekarang mulai tersedia di toko buah dan pasar swalayan dan sejumlah perkebunan melirik komoditas ini lantaran budidayanya mudah dan prospek ke depan cerah dibanding buah lainnya.
Di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai 200-400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam.
Jenis buah naga ada empat macam, pertama buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).
Buah naga dikembangkan di Malaysia
Di Malaysia, Buah Naga dibudidayakan pertama kali oleh Chan Weng Chuen. Berlokasi di Pahang, sejak beberapa tahun lalu. Setelah Chan, 41, mempelajari tanaman yang sangat popular di Taiwan serta beberapa negara Indochina, terutama Vietnam.
Sejak itu, seorang pengelola pusat karaoke ini tertarik untuk mencoba mengusahakan tanaman itu secara komersial. Dia kemudian pergi ke Taiwan untuk mengikuti kursus selama sebulan berkaitan penanaman buah naga yang juga dikenal dengan nama Cereus ini. Dengan modal awal RM100,000, Chan memulai penananam seluas 1.6 hektar di Lepar, Pekan dengan menggunakan benih stek yang diperolehi dari Taiwan.
Setelah berbuah dia berjaya memperoleh kembali modal awalnya. Kejayaan itu mendorong Chan membuka tiga buah ladang lagi, masing-masing seluas 1.6 hektar di Pulau Manis, juga di Pekan dan di Panching serta Kampung Batu.
Buah-buah naga itu dieksport ke Singapura dua kali sebulan dengan jumlah 3 ton setiap pengiriman, selain memasarkannya di sekitar kota dan Kuala Lumpur.
Ada dua jenis tanaman buah naga yang ditanam di ladangnya iaitu jenis isi berwarna putih dan isi berwarna merah yang ternyata paling sesuai dengan cuaca di Malaysia serta sangat diminati penggemarnya.
Buah naga isi merah beratnya mencapai 1 kg dengan harga pasaran sekitar RM10 hingga RM12 tiap kilogram, sedangkan harga buah naga isi putih yang rata-rata beratnya sekitar 500 gram dan harganya sekitar RM6 per kilogram.
Selain buahnya, buah naga juga menghasilkan bunga yang cantik yang hanya kembang pada waktu malam. Bunganya mampu bertahan selama seminggu tanpa disiram, di Kuala Lumpur banyak restaurant yang menyajikan sayur kelopak bunga Buah Naga.
Cerita masuknya buah naga ke Indonesia
Di Indonesia sendiri Buah Naga baru masuk sekitar tahun 2000 dan dibudidayakan  pertama kalinya oleh Joko Rainu Sigit, seorang warga Delangu, Klaten, Jawa Tengah.
Ia mendatangkan sekitar 250 benih tanaman ini dari Thailand. Selama 2 tahun.
Dia melihat tanaman ini pertama di Israel, dan waktu itu ada temannya dari Thailand pulang membawa bibitnya dan terus dikembangkan di negaranya sendiri sampai sekarang.
Kemudian tahun 1997 Joko Rainu Sigit datang ke Thailand dan melihat tanaman buah naga yang bibitnya pernah dibawa dari Israel itu bisa berkembang baik.
Mahasiswa asal Thailand yang kuliah di luar negeri biasanya setiap pulang diwajibkan membawa tanaman yang di negaranya tidak ada dan tanaman-tanaman yang ada itu juga sulit untuk bisa dibawa keluar.
Dia baru berhasil mendapatkan bibit buah naga tersebut setelah melakukan kerjasama dengan teman yang ada di Kedutaan Indonesia di Bangkok.
Waktu itu dia bisa membawa pulang satu koper bibit buah naga berbentuk stekan pohonnya dan setelah tiba dirumah terus dicoba ditanam dan dikembangkan sampai sekarang..
Bibit yang dibawa pulang ke tanah air itu jenis buah naga daging putih seperti dikembangkan di Thailand dan Vietnam.
Buah naga daging putih kulitnya merah dan sangat kontras dengan daging putih yang ada di dalamnya. Di dalam daging itu bertebaran biji-biji hitam. Jenis ini banyak dijumpai di pasar lokal maupun mancanegara, bobot rata-ratanya 400-500 gram.
Buah jenis ini bercitarasa manis bercampur masam segar, mempunyai sisik atau jumbai kehijauan di sisi luar, serta kadar kemanisannya tergolong rendah dibandingkan buah naga jenis lain, yakni 10-13 briks.
Joko Rainu Sigit pengusaha Buah Naga pertama di Indonesia
Sampai sekarang Joko Raino Sigit yang juga lulusan S2 teknik lingkungan UNS itu mengembangkan tanaman buah naga, dibantu istrinya, Ny Endang Susilowati, SPd.
Dalam usahanya yang tanpa kenal menyerah dan putus asa dari bibit berbentuk stek satu koper itu dalam jangka waktu tujuh tahun saja telah bisa dikembangkan menjadi kebun buah naga seluas 17 hektare di Desa Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dan ratusan tanaman buah naga di dekat rumah sebagai kebun percontohan di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.
Tiap pohon umur satu tahun minimal bisa menghasilkan buah tiga kilogram, sementara harga dijual di tempat Rp27 ribu/kilogram, dan kalau sudah sampai toko buah atau pasar swalayan antara Rp35 ribu sampai Rp40 ribu/kilogram.
Tanaman buah naga yang dikembangkan ini satu tahun bisa berbuah tiga kali, dan produksinya bisa terus meningkat, asalkan dirawat dengan baik dan tidak tercemar udara dari perusahaan. Lahan seluas satu hektar bisa ditanami 6.000 pohon, katanya.
Berawal dari budidaya tanaman buah naga,  Joko Rainu Sigit kini menjadi peladang bisnis. Tidak hanya buahnya, tapi juga permintaan bibitnya melesat pesat. Tahun 2002 Joko mengaku investasi tanaman buah naga ini sudah mengalami titik impas atau break even point, 2 tahun setelah ditanam tahun 2000.
Cukup mengiurkan memang bisnis buah naga ini. Dalam tahun pertama, petani buah naga bisa memanen hasilnya. Rata-rata untuk 5 batang tamanan bisa menghasilkan 20 kilogram buah naga dan setiap kilogramnya dijual seharga 40 ribu rupiah pada tahun 2004.
Buah yang menyerupai alpukat tetapi bagian dalamnya berwarna merah dan kuning berbintik itu kalau dimakan enak, tak terlalu manis, dan segar sekali kalau dimasukkan ke lemari es lebih dulu.
Pada umumnya buah naga dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai pelepas dahaga. Hal ini karena kandungan airnya yang sangat tinggi sekitar 90 an persen dari berat buah yang rata-rata mencapai 1/2 sampai 1 kilogram, rasanya cukup manis karena kadar gulanya mencapai 13-18 briks.
Buah naga yang masuk ke Indonesia hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan, akan tetapi buah naga lokal tetap diminati oleh pasar, selain itu prospek pasar ekspor pun dianggap cukup menggiurkan.
Buah naga yang sangat cocok ditanam di lahan kering, dan dalam sekali tanam usianya bisa bertahan sampai 20 tahun.
Salah satu daerah di luar Jawa yang telah mengembangkan buah naga adalah Makassar. Mereka memperoleh bibit dari Djoko yang siap melayani. Di kebunnya tersedia sekitar 100 ribu bibit siap tanam.
Di Jateng yang telah melakukan penanaman dalam areal belum begitu luas adalah Dieng, Wonosobo.,.
Kulonprogo berhasil kembangkan buah naga.
Sekitar 2.520 bibit tanaman buah naga putih dikembangkan di lahan pasir oleh warga masyarakat transmigrasi Ring 1 di Desa Bugel Kecamatan Panjatan. Bibit tanaman buah naga tersebut merupakan bantuan dari Misi Teknis Pertanian Taiwan sebanyak 600 batang dan dari Pemkab Kulonprogo yang dianggarkan melalui APBD 2005 sebanyak 1.920 batang.
Sebanyak 600 batang bibit tanaman buah naga dari Misi Teknis Pertanian Taiwan sudah diserahkan kepada warga transmigran Ring 1. Bantuan yang diberikan hanya berupa bibit sehingga untuk pupuk dan pembuatan tajar diusahakan secara swadana oleh warga transmigran Ring 1 yang menerima bantuan.
Warga transmigrasi Ring 1 di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan sebanyak 100 KK (kepala keluarga) yang dibagi menjadi lima RT. Setiap RT menerima bantuan bibit sebanyak 120 batang atau sebanyak 30 tajar. Untuk setiap tajar berisi 4 batang tanaman buah naga
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyambut baik sehubungan para petani saat ini telah mulai melakukan diversifikasi tanaman yang lebih menguntungkan dan meningkatkan pendapatannya demi kesejahteraan keluarga dan anak cucunya.
Pernyataan tersebut disampaikannya ketika meninjau Budidaya Tanaman Buah Naga yang berlokasi di Dusun Sanggrahan, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo (Kamis, 24 Februari 2005) yang didamping wakil gubernur DIY Paku Alam IX,Asisten II Bidang Fasilitasi dan Investasi.DR.Ir.Sunyoto Dip.HE DEA, Bupati Kulonprogo Drs.toyo Santoso Dipo dan pejabat instansi terkait.
Budidaya Buah Naga yang dirintis sejak Bulan Oktober 2003 yang semula hanya 15.480 batang Jenis Buah Naga warna putih hingga Februari 2005 telah panen berkali kali. Adapun Buah Naga ini terdapat 3 macam Jenis Buah Naga warna Kuning, Buah naga Warna Merah, Buah naga Warna Putih. Buah Naga warna Kuning inilah yang nilai jualnya paling tinggi di Supermarket mencapai hingga harga Rp.50.000 /kg nya sedang yang warna merah mencapai harga Rp.45.000 dan warna putih mencapai Rp.30 .000,-
Awal mula bibit Buah Naga ini di peroleh dari Jawa Timur dan tanaman ini cocok dikembangkan didaerah 0 s/d 400 meter ketinggian dari permukaan laut. Untuk di daerah Kalibawang yang luasnya 3 hektar ini ditanam jenis Buah naga warna putih dan ternyata hasilnya sangat bagus. Adapun Investasi tahap I sebesar Rp.400 juta dan seterusnya tahun ke II pemeliharaan memerlukan beaya Rp 10 Juta.Dengan demikian pada tahun 2006 mencapai BEP dan tahun 2007 akan memperoleh keuntungan bersih sampai dengan umur tanaman 20 tahun.
Sedangkan untuk pemasaran saat ini baru mampu mencukupi kebutuhan untuk Semarang, Surabaya dan Jakarta serta Jogja belum mampu eksport karena untuk konsumsi dalam negeri saja masih kekurangan stok. Mengingat hasilnya sangat menjanjikan Gubernur DIY Hamengkubuwono X berharap dan sangat gembira bahwa di kabupaten Kulonprogo khususnya di Kalibawang ini telah dikembangkan tanaman perkebunan komoditi yang baru selain buah Durian dan manggis dan bisa dikembangkan lagi pada tanaman buah yang lainnya.
Kasiat buah naga :
1.       Mujarab menurunkan kolesterol
2.       Untuk penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker, pelindung kesehatan mulut.
3.       Pencegah pendarahan, dan obat keluhan keputihan.
4.       Mencegah kanker usus, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, menguatkan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata, serta sebagai bahan kosmetik.
5.       Mengobati sembelit, Mengobati Hypertensi, Memperhalus kulit wajah