Sabtu, 04 Desember 2010

Tanaman Obat Untuk Radang paru-paru (Pneumonia)

Pneumonia merupakan suatu penyakit infeksi atau radang paru paru yang sangat serius, pada penderita ini, kantong-kantong udara di paru paru terisi oleh nanah dan cairan yang lain. Karena keadaan ini, oksigen akan sulit mencapai darah. Jika darah kurang mengandung oksigen, sel-sel tubuh tidak akan berkerja secara layak. Pneumonia menyerang paru paru dalam 2 kategori anatomis, yaitu : pneumonia lobaris ; dimana organ paru paru yang rusak adalah suatu lobus/ bagian dari paru paru kiri atau kanan. Jika kedua paru paru terserang disebut pneumonia lobularis/Bronchopneumonia.
Di perkirakan ada sekitar 30 penyebab radang paru paru, namun yang paling sering adalah bakteri, virus, jamur, micoplasma, protozoa, riketsia dan benda-benda asing. Umumnya perjalanan pneumonia disebabkan oleh cedera atau infeksi pada saluran nafas bawah yang menyebabkan peradangan. Bakteri juga dapat ditemukan pada tenggorokan manusia sehat. Apabila pertahanan tubuh lemah, setelah bertahun-tahun merokok dan minum alkohol atau baru sembuh dari penyakit lain, maka paru paru menjadi rawan terhadap kuman sehari-hari.
Microorganisme infeksi atau benda-benda asing yang masuk menyerang paru paru dan menginflamasi kantong-kantong udara. Karena peradangan cairan masuk kedalam rongga alveoli paru, disebut juga konsolidasi. Ketika terjadi infeksi secara cepat menyebar melalui aliran darah keseluruh tubuh. Penyakit pneumonia dapat juga terjadi karena aspirasi kandungan lambung, air atau iritasi yang lain. Faktor-faktor risiko tinggi terkena pneumonia adalah infeksi saluran nafas atas, usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi dan penyakit kronis menahun.
Gejala yang sering timbul pada penyakit pneumonia adalah :
• Demam mendadak, yang di sertai dengan gemetar dan menggigil.
• Nyeri dada/sesak nafas (sakit waktu bernafas)
• Sakit kepala dan anggota badan terasa sakit.
• Batuk yang mula-mula kering dan sakit, tetapi kemudian menghasilkan sputum (dahak) tebal yang bercampur dengan darah.

Yang dapat di lakukan oleh penderita pneumonia untuk mempercepat penyembuhan adalah :
• Untuk menghindari penularan infeksi, buanglah sekresi dengan benar. Gunakan tisu sekali pakai bila bersin dan batuk.
• Untuk mencegah terjangkit kembali, jangan gunakan obat-obatan anti mikroba saat infeksi yang ringan sebab penggunaan ini dapat membuat bakteri di saluran nafas bagian atas menjadi resisten tehadap antibiotik.
• Dapatkan suntikan flu dan pneumovax (vaksin pneumokokus) setiap tahun bila penderita asma, bronkhitis kronik, empisema, atau penyakit jantung kronik.
• Lakukan diet tinggi kalori, dan gunakan obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi sakit dada.
• Hindari rokok dan hindari asap bagi perokok pasif.
• Istirahat yang cukup dan usahakan untuk berolah raga ringan, agar badan tetap segar dan menjaga stamina tubuh.
• Tidurlah miring dengan menyangga, Posisi ini akan membuat batuk lebih ringan dan nafas sedikit lebih enak.
• Minumlah banyak cairan, demam panas pneumonia akan mengeringkan tenggorokan. Tubuh akan memerlukan air sekitar 6 sampai 8 gelas air sehari, untuk mencegah dehidrasi.
Beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu pengobatan radang paru paru antara lain :
1. Herba Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)
Efek : sebagai antiradang (Anti-inflamasi), penawar racun (anti-toksik), menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, menurunkan panas (antipiretik).
2. Lidah Buaya (Aloe vera L.)
Efek : sebagai antiradang (anti-inflamasi), parasitide (membunuh parasit), pembersih darah., dan lain-lain.
3. Herba Pegagan (Centella asiatica Urban.)
Efek : anti-infeksi, penawar racun (antitoksik), penurun panas (antipiretik), peluruh kemih (diuretik)
4. Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Efek : menghilangkan hawa lembab pada tubuh, pembersih darah, antiseptik, dan lain-lain.
5. Herba Cakar Ayam (Selaginella doederleinii Hieron.)
Efek : Penawar racun (antitoksik), menghentikan pendarahan (hemostatik), antibnegkak (anti-edema), penurun panas (antipiretik), dan antikanker (antineoplastik).
6. Umbi Bunga Lili (Lilium brownii)
Efek : Masuk meriadian paru dan hati, sebagai antibatuk, menghentikan batuk darah
7. Jali (Coix lachryma jobi L.)
Efek : Antiradang (anti-inflamasi), menghilangkan lembab, peluruh kemih (diuretik), memperkuat paru dan limpa, membantu penyerapan, mengeluarkan nanah. Masuk meridian limpa, paru, dan ginjal.
8. Waru Landak ( Hibiscus mutabilis L )
Anti radang, membersihkan darah, menghilangkan bengkak, melancarkan pengeluaran nanah, menghentikan pendarahan (hemostatik). Herba ini masuk meridian paru paru dan hati (lever), menghambat sel kanker lambung
9. Ciplukan (Physalis peruviana, Linn.)
Sifatnya: analgetik, peluruh air seni, menetralkan racun (detoksifikasi), serta meredakan batuk.

Berikut ini contoh beberapa pengobatan tradisional dengan tumbuhan obat untuk radang paru paru :
Resep 1.
Sambiloto yang kering ditumbuk hingga menjadi bubuk. Ambil 3-5 gram bubuk tersebut, diseduh dengan 200 cc air panas, diaduk, tambahkan madu, lalu diminum. Lakukan 3-4 kali sehari.
Resep 2.
90 gram daun lidah buaya (dikupas kulitnya) + 5 gram daun mint + 15 gram umbi bunga lili (pahap), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring, airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
Resep 3.
30 gram jali (direndam dahulu) + 10 gram umbi bunga lili (pahap) + 15 gram jamur putih kering (direndam dahulu) + 10 gram kulit jeruk mandarin + gula batu, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya diminum, jali dan jamur putihnya dimakan.
Resep 4.
30 gram tumbuhan/herba cakar ayam + 30 gram pegagan segar, dicuci dan direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
Resep 5.
Bunga kering Waru Landak 10 - 30 gram ( atau 50 - 150 gr segar) direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas, dinginkan, saring, minum 2 kali sehari 1 gelas.
Resep 6.
Tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan buahnya ). direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan disaring. diminum 3 kali sehari 1 gelas

Catatan :
• untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci email atau panci kaca.
• Pilih salah satu resep di atas dan lakukan secara teratur
• Tetap konsultasi ke dokter.

Tanaman obat tradisional untuk penyakit kista ovarium

Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium ( indung telur ) disebut kista ovarium atau tumor ovarium.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksi. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Gejala-gejala
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar dan menimbulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik ( di luar rahim ) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut mungkin muncul bila mempunyai kista ovarium:
• Perut terasa penuh, berat, kembung
• Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
• Haid tidak teratur
• Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha.
• Nyeri sanggama
• Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.
Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan kesehatan segera:
• Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
• Nyeri bersamaan dengan demam
• Rasa ingin muntah.
Kecuali pengobatan secara medis, pengobatan secara tradisional dengan tanaman berkasiat obat juga bisa dilakukan.
Ada beberapa tanaman obat yang diketahui bisa menanggulangi kista, terutama kista indung telur. Dari beberapa tanaman obat ini terdapat khasiat sebagai pembersih racun ( detoksikasi ), melancarkan jalan darah, membunuh parasit, mengecilkan benjolan ( detumescen ), antiflogistik, antiradang, dan yang bersifat menghancurkan dan menghambat sel tumor ( antineoplasma )
Berikut ini beberapa contoh resep/ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kista ovarium/indung telur.
1. 60 gram temu putih segar + 15 gram sambiloto kering atau 30 gram yang segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
2. 30 gram daun dewa segar + 50 gram temu mangga + 5 gram daging buah mahkota dewa kering, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
3. 60 gram benalu yang hidup di pohon teh + 30 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular kembang putih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
4. Rumput Mutiara ( Hedyotis corymbosa ) = 20 gram, Jombang ( Taraxacum officinale ) = 20 gram, Buah Makasar ( Brucea javanica ) = 10 biji. Semua bahan di cuci bersih, satukan semua bahan tersebut dalam belanga dan direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa menjadi 2 gelas air. Dinginkan air rebusan tersebut dan di saring. Minum 2 kali sehari, satu gelas pagi saat bangun tidur, dan satu gelas malam hari sebelum tidur. Teruskan pemakaian obat ini selama 30 hari.
5. Keringkan rimpang teki, blender/tumbuk halus. Rebus 5-10 gram bubuk rimpang teki dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring lalu minum. 2 x sehari pagi dan sore. Meski diyakini aman, minum air rebusan rimpang teki tetap harus hati-hati. jika ada sesuatu yang tidak beres sebaiknya hentikan pemakaian dan segera periksa ke dokter. Pemakaian rimpang teki bisa optimal jika kista masih pada tahap awal. Jika sudah parah, jalan terbaik adalah operasi. Pemakaian rimpang teki bisa dilanjutkan utk mencegah kista muncul lagi.
6. Adas, ketumbar dan cengkih masing-masing sejumput, tumbuk. Rebus dengan air, dinginkan, saring, minum. Lakukan sehari 2-3 x. Catatan, pemakaian adas dalam jumlah banyak bisa membuat pemakainya sering buang angin dan sendawa.
7. Cuci 2 genggam daun beluntas, tumbuk sampai halus. Tambah air masak 1,5 gelas dan garam seujung sendok teh, peras, saring lalu minum 3 x sehari, masing-masing 1/2 gelas.
8. 2 sendok makan air perasan jeruk nipis + 3 sendok makan madu + 1,5 gelas air panas, aduk rata. Dinginkan , lalu minum 3 x sehari, masing-masing 1/2 gelas.
Catatan :
• Pilih salah satu resep, lakukan secara teratur, dan tetap konsultasi ke dokter
• Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci emael atau panci kaca.
• Rumput lidah ular kembang putih kering dapat dibeli di toko obat tionghoa dengan nama bai hua she she cao

Tanaman Obat untuk Kanker Paru Paru

Kanker paru paru stadium dini seringkali tidak menunjukkan gejala apapun. Tapi dengan bertumbuhnya kanker, gejala yang umum terjadi antara lain:
• Batuk yang terus bertambah berat atau tidak kunjung sembuh
• Kesulitan bernafas, misalnya sesak nafas
• Nyeri dada yang terus menerus
• Batuk darah
• Suara serak
• Infeksi paru paru yang sering, misalnya pneumonia
• Selalu merasa sangat letih
• Kehilangan berat badan tanpa alasan
Umumnya, gejala-gejala seperti ini bukan hanya akibat kanker saja, masalah kesehatan lainnya juga bisa menyebabkan gejala seperti ini. Orang yang mengalami gejala ini harus ke dokter untuk didiagnosis dan dirawat sedini mungkin.
Selain dengan pengobatan medis seperti radiasi, kemoterapi maupun operasi. Pengobatan kanker paru paru dapat dibantu dengan menggunakan ramuan tumbuhan obat.
Berikut beberapa jenis tumbuhan obat untuk kanker paru paru :
1. Tumbuhan Cakar Ayam (Selaginella doederleinii) Khasiat/efek farmakologis : sebagai antikanker (antineoplastik), antitoksik, menghentikan pendarahan (hemostatik), penurun panas (antipiretik) dan menghilangkan bengkak.
2. Jali (Coix lachryma-jobi L.) Khasiat/efek farmakologis : memperkuat limpa dan paru, menghilangkan lembab, antiradang, peluruh kemih, membantu penyerapan, mengeluarkan nanah dan menyembuhkan bisul.
3. Jombang (Taraxacum mongolicum Hand-Mazz) Khasiat/efek farmakologis: sebagai antibiotik, anti-radang, menghilangkan bengkak, menghilangkan panas dan racun, peluruh kemih. Jombang mengandung polisakarida yang menghambat sarkoma-180 dan tranplantasi sel kanker paru manusia pada tikus. Rebusan jombang dapat mengaktifkan macrophag, merangsang pembentukan sel darah putih/limfosit dan pembentukan antibodi, yang semuanya berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
4. Rumput Lidah Ular (Hedyotis diffusa) dan rumput mutiara (Hedyotis coymbosa) Khasiat dan efek : menghilangkan panas, antiradang, peluruh kemih, menghilangkan panas dan toksin/racun, mengaktifkan sirkulasi darah.
5. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) Khasiat dan efek : masuk meridian jantung dan paru paru. Sebagai antiradang, menurunkan panas, penawar racun, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak. – Sambiloto dapat merusak sel trophocyt dan trophoblast, berperan pada kondensasi cytoplasma dari sel tumor dan menghancurkan inti selnya.
6. Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme ). Fungsi sebagai pencegah timbulnya kanker setelah dioperasi. Di samping itu fungsi lain adalah sebagai penghilang efek buruk kemoterapi. Mereka yang mengkonsumsi keladi tikus secara teratur terbukti sesudah menjalani kemoterapi akan mendapatkan nafsu makan kembali, rambut tak mudah rontok, tidak mual dan rasa sakit di badan berkurang.
7. Waru Landak ( Hibiscus mutabilis L. )
Anti radang, membersihkan darah, menghilangkan bengkak, melancarkan pengeluaran nanah, menghentikan pendarahan (hemostatik). Herba ini masuk meridian paru paru dan hati (lever), menghambat sel kanker lambung.

Berikut beberapa contoh ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kanker paru paru.
• Resep 1. 60 gram herba cakar ayam kering + 15 gram sambiloto kering + 5 gram buah mahkota dewa kering, semuanya direbus dengan 800 cc air (dengan api kecil) hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum setelah dingin 2-3 kali sehari.
• Resep 2. 60 gram rumput lidah ular kering + 30 gram jombang kering + 30 gram ban zhi lian (Herba Scutellariae barbatae), direbus dengan 1000 cc air (dengan api kecil) hingga tersisa 600 cc, disaring, airnya diminum untuk 3 kali sehari.
• Resep 3. 60 gram herba leunca + 30 gram biji jali + 60 gr temu putih segar + 60 gr akar alang-alang, semuanya direbus dengan 1200 cc air hingga tersisa 450 cc, disaring, airnya diminum 3 kali sehari.
• Resep 4. 3 herba keladi tikus dgn bobot sekitar 50g dicuci dan dibersihkan lalu direndam dalam air matang yang telah didinginkan selama sekitar 30 menit. Kemudian ditumbuk dgn alat penumbuk obat ( mortar-stamfor ) lalu diperas dengan kain penyaring dan langsung diminum. Dosis yang dianjurkan adalah 1-3 kali sehari 1 jam sebelum makan untuk terapi. Bagi yg memiliki masalah lambung dianjurkan diminum setelah makan. Apabila setelah meminum tenggorokan terasa gatal dapat diatasi dengan meminum air gula/madu.
• Resep 5. Seluruh bagian tanaman Keladi tikus, umbi juga daunnya dikonsumsi dalam bentuk jus segar dan segera diminum setelah diolah. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan khasiatnya.
• Resep 6. Bunga kering Waru Landak 10 - 30 gram ( atau 50 - 150 gr segar) direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas.

Catatan : untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci email atau panci kaca

Minggu, 03 Oktober 2010

Tanaman obat untuk TBC Paru-paru

Penyebab Penyakit TBC :
• Pola makan yang kurang sehat, seperti terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet.
• Pola hidup yang kurang sehat, seperti kurang berolahraga dll.
• Terlalu banyak merokok
• Terlalu banyak minum minuman beralkohol.
Penyakit TBC paru-paru ditularkan melalui percikan dahak atau batuk penderita TBC Bayangan kita penyakit TBC adalah penyakit menular yang menyerang organ paru-paru, tetapi sebenarnya penyakit TBC kecuali menyerang paru-paru juga bisa menyerang organ tubuh lain seperti sendi, perut, tulang, dan selaput otak.
Ketika seseorang mempunyai penyakit TBC, dan ia batuk akan melepaskan bakteri ke udara dan ketika orang lain menghirup kuman itu, dia juga berpotensi mendapat penyakit yang sama. Oleh sebab itu TBC menyebar secara mudah ketika orang-orang yang hidup dalam kondisi terbatas dan penuh sesak.
Gejala pengidap TBC :
Penderita TBC ditandai dengan batuk kronis yang tidak mau sembuh, badan tambah kurus, berkeringat di pagi hari, dan mungkin sampai batuk darah.
1. Panas subferil ( panas yang sedang-sedang saja ).
2. Perasaan mudah lelah, pegal-pegal dan nafsu makan menurun drastis.
3. Gejala dasar TBC tampak pada keluhan batuk dan sesak nafas.
4. Perut terasa nyeri dan mual-mual.
5. Berat badan berkurang secara drastis.
Cara mencegah penyakit TBC :
• Hindari atau kurangi merokok.
• Hindari minun minuman beralkohol.
• Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan siap saji, karena biasanya mengandung zat-zat yang kurang baik untuk tubuh.
• Biasakan berolahraga secara teratur, minimal 30 menit sehari.
• Melakukan imunisasi BCG.
• Menghindari penderita TBC, ketika sedang batuk.
• Segera berobat ke dokter kalau batuk semakin parah.
Pengobatan dengan ramuan tradisional tidak dapat melebihi pengobatan modern, tapi dapat mendukung penyembuhan penyakit TBC.
Tanaman obat yang dapat digunakan untuk TBC :
1. Pegagan ( Centella asiatica cijurb ). Pegagan dikenal juga sebagai daun kaki kuda (Jakarta), antanan gede (Sunda), kori-kori (Halmahera), kolotidi menora (Ternate), gagan-gagan, gangagan, kerok batok, pantegowang, panigowang, rendeng (Jawa). kostekosan (Madura), pagaga (Makasar), daun tungke (Bugis).
2. Singawalang ( Pertiveria alliacea )
3. Bunga tembelekan (Lantana camara). Nama lain bunga tembelekan adalah bunga pagar atau kayu Singapura. Di Sunda kerap disebut kembang satek, saliyara, tai ayam atau tai kotok. Sedangkan di Jawa kadang disebut oblo, puyengan, pecengan, atau waung
4. Bambu tali ( Asparagus cochinchinensis ). Bambu tali atau bambu apus juga disebut awi tali (Sunda), deling apus, deling tangsul, jajang pring (Jawa) atau tiing tali, tiing tlantan (Bali).
5. Daun legundi ( Vitex negundo L )., punya nama alias gendarasi (Palembang) atau langgundi (Minangkabau)
6. Biji pronojiwo ( Euhrseta horfieldii Benn ).
7. Bidara upas ( Merremia mammosa ).
8. Daun gandapura ( Gaultheria fragrantissima ).
9. Daun sirih ( Piper Betle )
10. Daun salam koja ( Muraya koenigii )
11. Lobak cina ( Raphanus Sativa )
12. Nanas Kerang ( Rhoeo spathacea swartz )
13. Beluntas ( Pluchea indica )
14. Sambiloto ( Andrographis paniculata Ness ).
15. Lempuyang wangi ( ngeber Aromaticum ). Lempuyang nuum, lempuyang wangi (Sunda)
16. Kembang Sepatu ( Hibiscus Rosasinensis Linn ). Bugong raja (Aceh), Soma-soma (Nias), Kembang wara (Sunda), Wora-wari (Jawa), bungo rabhang (Madura).
17. Bawang putih ( Allium sativum L ). Sumatera lasun, bawang mentar, lasuna, bawang bodas (sunda), bawang (Jawa), Bhahang Poti (Madura).
Cara Pemakaian :
1. Pegagan : Cuci 30 – 60 g pegagan segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, dan diminum 3 kali sehari. Untuk TB kulit, lumatkan pegagan, kemudian tempelkan pada bagian yang sakit. Atau : Daun pegagan 10 gram, daun waru lengis 10 gram, widoro upas 25 gram, daun legundi 10 gram, parutan kencur 5 gram. Semua bahan direbus airnya disaring, lantas diminum. Atau : Daun pegagan 15 gram, daun waru lengis 10 gram, pupus daun legundi 15 gram, widoro upas 10 gram, direbus dan disaring, airnya diminum. Atau 1 genggam daun kaki kuda, 7 lembar daun kapuk randu, 1 gelas gula batu direbus dan disaring, airnya diminum.
2. Singawalang : 5 lembar daun Singalawang yang telah dicuci bersih ditumbuk sampai halus. Hasil tumbukan diseduh dengan air panas, dibubuhi garam dan gula merah secukupnya. Aduk sampai larut, saring dan minum setelah dingin. Frekuensi meminumnya dua kali sehari.
3. Tembelekan : gunakan bunga tembelekan kering sebanyak 6 – 10 g, direbus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa separuh. Setelah dingin, air rebusan itu disaring, dibagi untuk 3 kali minum (pagi hari, siang, dan sore) masing-masing setengah gelas.
4. Bambu tali : Bagian yang digunakan untuk obat adalah umbi/rebungnya. Untuk mengatasi penyakit tuberkulosis yang disertai batuk darah, digunakan 6 – 12 g umbi/rebung kering bambu tali, direbus dalam 1,5 gelas air. Air rebusannya diminum dalam keadaan hangat dua kali sehari, sampai penyakit sembuh
5. Legundi : Untuk menggunakannya, 3/5 genggam daun Legundi dicuci bersih, lalu direbus dengan air bersih sebanyak 3 gelas, sampai air rebusannya tinggal 3/4 gelas saja. Sesudah dingin, disaring lalu diminum dengan madu secukupnya. Frekuensi minumnya 3 kali sehari.
6. Pronojiwo : Untuk pengobatan diperlukan 3/4 sendok teh serbuk biji pronojiwo, diseduh dengan air panas sebayak 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan. Dalam keadaan suam-suam kuku, ramuan diminum 3 kali sehari.
7. Kembang sepatu : 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci bersih, lalu digiling halus, diberi air masak 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan, kemudian diperas dan disaring. Ramuan diminum tiga kali sehari.
8. Bidara upas : Ambilah 1/3 jari bidara upas, dicuci bersih lalu diparut, diberi air masak 1 sendok makan dan madu 2 sendok teh, diperas dan disaring., diminum tiga kali sehari
9. Gandapura : Diperlukan 1 sendok makan serbuk kering daun gandapura. Bahan itu diseduh dengan air panas 3/4 cangkir dan madu 1 sendok makan. Seduhan diminum dalam keadaan suam-suam kuku. Frekuensinya 3 kali sehari.
10. Daun sirih, daun Salam koja dan Lobak cina di rebus ke dalam air secukupnya, lalu air rebusan tersebut diminum secara rutin setiap hari.
11. Nanas kerang : 15 - 30 gr daun Nanas kerang direbus, disaring, airnya diminum.
12. Beluntas : Minum air hasil saringan daun beluntas yang dihaluskan.
13. Lempuyang wangi : Akar rimpang lempuyang wangi 1 genggam di cuci bersih dan dipotong-potong lalu direbus dengan air bersih 5 gelas hingga tinggal setengahnya. Didinginkan dan disaring. Diminum 2 kali sehari ¾ gelas.
14. Bawang putih : Bawang putih 2-4 butir, dicuci bersih, dikunyah dan airnya ditelan.
15. Sambiloto : Daun sambiloto kering 1 genggam, digiling halus hingga menjadi bubuk, setelah itu ditambahkan sedikit madu dan dibuat bulatan-bulatan pil berdiameter sekitar 0,5 cm. Diminum dengan air matang 2 – 3 kali sehari. Sekali minum dapat 15 – 30 pil
Pantangan :
Penyakit ini juga mempunyai pantangan bagi penderitanya, yaitu TOGE.Jadi jangan terlalu banyak makan toge kalau sedang terkena TBC, syukur-syukur tidak sama sekali

Tanaman Obat Penyakit Wasir

Menggunakan kecanggihan teknologi kedokteran adalah salah satu pilihan untuk mengobati wasir. Tetapi di samping itu juga tersedia pilihan terapi lain. Alternatif yang sering digunakan adalah pengobatan dengan tumbuh-tumbuhan. Berikut beberapa obat tradisional yang dipercaya mampu mengatasi gangguan wasir.
1. Andong ( daun )
2. Asam jawa ( daging buah )
3. Bayam Duri ( daun dan batang )
4. Baru Cina ( seluruh bagian tanaman )
5. Bligu ( biji )
6. Buah Makasar ( buah )
7. Cabai Rawit ( buah )
8. Daun Duduk ( daun )
9. Daun Iler ( daun )
10. Daun Sembung
11. Daun Sendok ( daun )
12. Daun Wungu ( daun )
13. Greges Otot ( seluruh bagian tanaman )
14. Harendong ( daun )
15. Jengger Ayam ( bunga )
16. Kangkung ( daun dan batang muda )
17. Kayu Mesen ( kulit kayu )
18. Kemenyan ( hans )
19. Krokot
20. Lobak ( akar )
21. Lidah Buaya ( daun )
22. Nyamplung ( kulit kayu )
23. Patikan Cina ( seluruh bagian tanaman )
24. Pegagan ( seluruh bagian tanaman )
25. Remek Daging ( daun )
26. Saga ( daun )
27. Selada ( daun )
28. Sida Wayah ( daun )
29. Sirih ( daun )
30. Sosor Bebek ( daun )
31. Temu Lawak ( rimpang )
32. Teratai
33. Urang-Aring ( daun )
Cara menggunakan
1. Andong ( Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval. )
Selain Wasir biasa juga Wasir berdarah
Daun Andong segar 3 helai, Daun Wungu segar 7 helai, Air matang secukupnya. Dipipis. Diminurn 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 1/4 cangkir. Diulangi selama 14 hari.
2. Asam Jawa ( Tamarindus indica L. )
Daun Asam segar 4 gram, Daun Saga segar 6 gram, Daun Duduk segar 6 gram, Herba Patikan cina segar 2 gram, Rimpang Temulawak 7 keping, Akar Kelembak (serbuk) 1/2 sendok teh, Air 150 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml (infus) atau 1/4 cangkir (dipipis). Diulang selama 14 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil, terutama Asam Kawak.
3. Bayam duri (Amaranthus spinosus L)
Ambil daun dan batang bayam duri segar secukupnya. Cuci bersih, rebus sampai mendidih, kemudian angkat sayuran dari tempat perebusan. Uap yang keluar digunakan untuk menguapi wasir. Sedangkan air rebusan yang masih hangat digunakan untuk merendam wasir.
4. Baru Cina ( Artemisia vulgaris L. )
Herba Baru Cina segar 2 gram, Daun Wungu segar 7 lembar, Herba Patikan Cina segar 3 gram, Daun Duduk 3 gram, Herba Pegagan segar 1 genggam, Air 110 ml. Dibuat infus, dipipis atau pu. Infus, diminum 1 kali sehari di pagi hari 100 ml. Pipisan, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Pil, diminum 3 kali sehari 9 pil. Diulang selama 2 minggu.
5. Bligo ( Benincasa hispida (Thunb.) Cogn. )
Biji Bligu 3 gram, Daun Wungu segar 8 gram, Daun Duduk segar 6 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
6. Buah makasar ( Brucea javanica (L.) Merr. )
Giling 7 buah makasar sampai halus. Masukkan ke dalam kapsul, minum sekaligus.
7. Cabai Rawit ( Capsicum frutescens )
4 buah cabai rawit dipotong tangkainya (jangan sampai badan buahnya terluka), lalu ditelan seperti minum kapsul. Lakukan sehari 2 kali.
8. Daun Duduk ( Desmodium triquetrum (L.) Disv.)
Daun Duduk segar 6 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 20 hari.
ATAU Ambil 20 gram daun duduk segar, cuci bersih, lalu rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring. Minum air rebusan sekaligus. Lakukan setiap hari.
9. Daun Iler (Coleus Scutellarioides)
Ambil 25 gran daun iler segar. Cuci sampai bersih lalu rebus dalam 2 gelas air mendidih atau kira-kira selama 15 menit. Tambahkan 5 gram gula merah. Aduk rata. Setelah dingin, saring. Minum air rebusan sekaligus.
ATAU Daun Iler segar 12 helai, Daun Wungu segar 7 helai, Herba Pegagan segar 1 genggam, Air secukupnya, Dipipis. Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari.
ATAU Daun Iler segar 12 helai, Bawang Merah (disangrai) 1 umbi, Rimpang Kunyit 2 gram, Herba Patikan Cina segar 7 gram, Menyan Madu 1/2 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml (infus) atau 1/4 cangkir (pipisan). Diulang selama 14 hari.
10. Daun Sembung
5 - 10 lembar daun sambung nyawa dimakan sebagai lalap.
11. Daun Sendok ( Plantago major (L.) )
Herba Daun Sendok segar 1 genggam, Daun Wungu segar 7 helai, Air 100 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Infusa menjadi biru jika diletakkan di luan karena penganuh indikan berubah menjadi indiqolin.
Obat cina sering menggunakan bijinya.
12. Daun wungu ( Graptophyllum pictum (L.) Griff. )
Daun Wungu segar 7 helai, Daun Duduk 7 helai, Menyan Madu setengah sendok the, Norit 1/2 tablet. Dipipis. Diminum sehari 1 kali tiap kali 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari.
ATAU 10 - 15 gram daun Wungu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat. Lakukan secara teratur sehari 2 kali.
13. Greges otot ( Equisetum debile Roxb. )
30 g herba segar greges dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada wasirnya.
CATATAN : Pemakaian lama, dapat mengganggu fungsi ginjal.
Wasir berdarah (obat luar).
14. Harendong ( Melastoma malabathicum L. )
Daun Harendong muda 1 genggam, Daun Sembung segar 3 helai, Kulit buah Manggis 3 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Catatan
Harendong ada beberapa jenis, antara lain:
Melastoma rnalabathicum L., dan Melastoma polyanthum B1.
15. Jengger ayam ( Ce/os/a cristata L. f. )
Wasir berdarah.
Bunga Jengger Ayam 6 gram, Daun Urang Aring 7 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 han.
16. Kangkung (Ipomea aquatica sp)
Penderita wasir, terutama Wasir berdarah yang sering menderita sakit perut, selain minum obat wasir, disarankan minum ramuan di bawah ini
Akar Kangkung segar 100 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 1 bulan.
ATAU Ambil kangkung secukupnya, cuci bersih, bubuhi dengan garam. Lumatkan sampai halus. Bubuhkan bagian yang sakit.
17. Kayu Mesen : ( Dodonaea viscosa (L.) Jack. )
Ku!it Kayu Mesen (serbuk) 2 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum 1 kali sehani 100 ml. Diulang selama 4 han.
18. Kemenyan ( Styrax benzoin Dryand.)
Rimpang Teki 7 buah, Menyan Madu sedikit, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 2 hari.
Catatan
Benzoin Merah diperoleh dan Styrax paralle-loneurus. Perk yang mengandung asam sinamat.
19. Krokot
60 gram krokot segar dihaluskan, diperas airnya, lalu diminum. (untuk wasir yang disertai pendarahan)
20. Lobak ( Raphanus sativas L. )
Akar Lobak 5 buah, Gula secukupnya. Lobak diparut kemudian diperas dan disaring. Beningannya ditambah gula secukupnya. Diamkan semalam dan enaptuangkan. Diminum 1 kali sehari I ramuan. Diulang selama 7 hari.
21. Lidah Buaya
Daun lidah bauya secukupnya dikupas kulitnya lalu dijus, ambil jus tersebut secukupnya dan tambahkan norit serta gambir yang telah dihaluskan dengan perbandingan 3 : 1 : 1, aduk rata lalu dioleskan pada wasir yang menonjol. Lakukan sehari 2 kali secara teratur.
ATAU 90 gram daun lidah buaya yang telah dikupas kulitnya dipotong-potong, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc + 1 sendok makan madu, diminum. Lakukan 3 kali sehari secara teratur.
22. Nyamplung ( Calophyllum inophyl/um L. )
Kulit kayu Nyamplung 3 gram, Arang Jati/Norit 5 gram/1 tablet, Daun Sembung 3 helai, Daun iler 3 helai, Herba Pegagan 1 genggam, Bawang Menah (sangrai) 2 umbi, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Minyak dan biji beracun. Oleh karena itu, minyak biji umumnya digunakan untuk pemakaian luar. Racun dapat diperkecil dengan mengubah menjadi etil ester. Takamaha menyebabkan muntah.
23. Patikan Cina ( Euphorbia thymifolia L. )
Daun Iler segar 12 helai, Bawang Merah (disangrai) 1 umbi, Rimpang Kunyit 2 gram, Herba Patikan Cina segar 7 gram, Menyan Madu 1/2 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml (infus) atau 1/4 cangkir (pipisan). Diulang selama 14 hari.
Catatan
Dulu dikenal dengan nama Gelang Pasir.
24. Pegagan (Centella asiatica)
Herba Pegagan segar 2 genggam, Daun Wungu 7 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 30 hari.
ATAU Sediakan 50 gran pegagan segar berikut akarnya. Cuci bersih, rebus dalam 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring. Minum air rebusan sekaligus. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
ATAU 30 gram pegagan segar beserta akarnya + 10 gram daun ungu direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat. Lakukan sehari 2 kali secara teratur.
25. Remek Daging ( Hemigraphis colorata Hall. f. )
Daun Remek Daging 7 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminurn 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
26. Saga ( Abrus precatorius L. )
Daun Saga 1 genggam, Herba Pegagan 1 genggam, Daun Patikan Cina (serbuk) 1 sendok the, Akar Kelembak (serbuk) 1/2 sendok the, Rimpang Temu Lawak 7 keping, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 han.
Peringatan
Biji sangat beracun. Oleh karena itu tidak dianjurkan untuk pemakaian obat dalam (diminum atau dimakan). Biji dengan bobot 0,5 gram sudah
27. Selada (Lactuca sativa)
Ambil daun selada secukupnya. Cuci bersih lalu rebus hingga air rebusa berkurang. Angkat daun selada, bubuhkan ke tempat yang sakit. Cara lain, suruh penderita berjongkok di atas air bekas rebusan selada. Biarkan uap panasnya mengasapi wasir.
28. Sidawayah ( Woodfordia floribunda Salisb. )
Bunga dan buah Sidawayah 3 gram, Daun Trawas 2 helai, Rasuk Angin (serbuk) 1/2 sendok the, Rimpang Kunyit 1 jari tangan, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
ATAU Bunga dan buah Sidawayah 4 gram, Daun Prasman 3 gram, Akar Manis 2 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Catatan
Perasan daun dalam air mempunyai efek terhadap Staphylococcus aureus.
29. Sirih ( Piper betle L. )
Daun Sinih 2 gram, Buah Kapulaga I gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Sebaiknya menggunakan daun segar.
30. Sosor Bebek ( Kalanchoe pinnata (Lamk.) Pers.)
Ambil 25 gram daun sosor bebek segar. Cuci bersih lalu rebus dengan 2 gelas hingga bersisa separuhnya. Setelah dingin, saring. Minum air rebusan sekaligus. Lakukan setiap hari sampai wasir sembuh.
ATAU daun sosor bebek secukupnya dicuci bersih lalu diangin-anginkan hingga kering, setelah itu dihaluskan menjadi bubuk. Ambil 1 sendok makan bubuk tersebut kemudian diseduh dengan 100 cc air panas + 1 sendok makan madu, diaduk, diminum hangat-hangat. Lakukan sehari 3 kali secara teratur.
31. Temulawak (Curcuma xanthomizha Rozb.)
Sediakan seukuran 1 jari rimpang temulawak, setengah jari kelembak (Rheum offcinale Baill.), 1 genggam pegagan (Centella asiatica), 1 genggam daun saga (Abrus precatorius L.), setengah genggam patikan cina (Euphorbia thymifolia L), seukuran 3 jari gula enau. Cuci semua bahan, potong-potong seperlunya. Rebus bahan dalam 5 gelas air hingga tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring. Minum air rebusan 3 kali sehari, masing-masing 1/3 bagian. Lakukan setiap hari.
32. Teratai
100 gram akar teratai dijus, airnya diminum. (untuk wasir yang disertai pendarahan).
33. Urang-aring ( Eclipta prostrata (L.) Hassk. )
Herba Urang Aring 7 buah, Akar Patikan Cina 7 buah, Daun Iler 7 helai, Kayu Ules 1 buah, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.

Catatan : anda dapat menggunakan salah satu cara alamiah di atas. Dalam melakukan perebusan gunakan panci emael atau periuk tanah. Tetap konsultasi ke dokter.

Tumbuhan pelawan Maag

Kecuali obat-obatan menurut resep dokter, tumbuhan obat di bawah ini dapat digunakan untuk mengatasi radang lambung. Antara lain ditujukan untuk mengurangi peradangan dan infeksi, memperkuat dinding mukosa lambung, dan mengurangi kepekaan dinding lambung, memperbaiki fungsi kelenjar-kelenjar lambung dan pencernaan secara umum.
Tumbuhan tersebut antara lain :
1. Adas ( buah )
2. Akar Manis ( akar )
3. Daruju ( akar )
4. Jaringao ( rimpang )
5. Kelembak ( akar )
6. Klabet ( biji )
7. Komfrei ( daun )
8. Kunci Pepet ( rimpang )
9. Kunyit ( rimpang )
10. Lidah Buaya ( daun )
11. Pisang Batu ( buah )
12. Pulutan ( akar )
13. Putri Malu ( seluruh bagian tanaman )
14. Sambilata ( daun )
15. Sereh ( seluruh bagian tanaman )
16. Temu Lawak ( rimpang )
Cara pemakaian :
1. Adas ( Foeniculum vulgare L )
Buah Adas 2 gram, Rimpang Lengkuas segar 3 gram, Kedawung yang telah disangrai 7 biji, Rimpang Jaringao sedikit, Air 110 ml, Dibuat infuse dan kemudian diminum. Dewasa 2 kali sehari, pagi dan sore, sekali minum 100 ml. Pemberian kepada anak-anak tergantung dari umur, yaitu 1/4 sampai 1/2 takaran dewasa. Diulang selama 3 hari, bila belum sembuh segera dibawa ke dokter.
2. Akar Manis ( Glycyrrhiza glabra L.
Akar Manis 3 gram, Rimpang Kunyit 4 gram, Air 130 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari. Bagi penderita yang tidak tahan panasnya kunyit, ramuan dapat ditambah air hingga encer, diendapkan dahulu kemudian diminum.
Peringatan
Takaran yang terlalu banyak dan pemakaian terlalu lama dapat mengakibatkan hipoklamia.
3. Daruju ( Acanthus ilicifolium L. )
Akar Daruju 7 gram, Rimpang Temu Lawak segar 7 gram, Herba Meniran 7 gram, Air 130 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
4. Jaringao ( Acorus calamus L. )
Rimpang Jaringao I gram, Rimpang Jahe 5 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 hari.
5. Kelembak ( Rheum rhabarbarum L. )
Akar Kelembak (serbuk) 1 sendok teh, Kayu Ules 2 butir, Biji Kedawung (sangrai) 5 butir, Herba Meniran 3 pohon, Herba Pegagan 1 genggam, Air 230 ml, Dibuat inks atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 4 hari.
ATAU Serbuk Kelembak I sendok makan, Sebuk Bidara Laut 1/2 sendok makan, Biji Ketumbar 3 sendok makan, Daun Saga 250 gram, Daun Asam 250 gram, Rimpang Kunyit 250 gram, Herba Pegagan 250 gram, Semua bahan diserbuk halus lalu dicampur hingga rata, ramuan diseduh dengan air 100 ml. Diminum I kali sehari I sendok makan. Diulang selama 14 han.
6. Klabet ( Trigonella foenoem-graecum L. )
Biji.
7. Komfrei ( Symphytum officinale L. )
Daun Konfrei segar 5 gram, Rimpang Kunyit segar 9 gram, Air secukupnya, Dipipis. Diminum 1 kali sehari 1 cangkir. Diulang selama 14 hari.
8. Kunci Pepet/Temu Kunci ( Kaempferia angustifolia Roscoe. )
Temu kunci 7 rimpang, Air mendidih secukupnya, Rimpang Temu kunci dipotong tipis-tipis kemudian diseduh dengan air mendidih. Diminum seperti minum teh untuk keperluan 1 hari. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Dipasaran sering dikacaukan antara Kunci pepet (Kaeinpferia angustifolia) dan Temu putri (Kaemferia rotunda).
9. Kunyit ( Curcuma domestica Val. )
25 gram kunyit segar + 20 gram kencur + 5 butir cengkeh direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat, 2 kali sehari.
10. Lidah Buaya
75 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya + 10 gram adas + 5 butir bunga lawang direbus dengan 500 cc air tersisa 200 cc, airnya disaring + 1 sdm madu, diminum hangat-hangat 2 kali sehari.
11. Pisang Batu ( Musa brachycarpa Back )
Pisang Batu masak 3 buah, Pisang Batu mentah beserta kulitnya I buah, Buah Pace 1 buah, Air sedikit, Pisang Batu mentah dan buah Pace diparut, kemudian diremas bersama Pisang batu masak dengan bantuan air, kemudian disaring. Diminurn 1 kali sehari 1 ramuan. Diulang selama 14 hari.
12. Pulutan ( Urena lobata L. )
Akar Pulutan 2 jari tangan, Tepung Garut 1 sendok makan, Air 2 gelas, Dibuat infus. Diminum sebagai pengganti minum air teh.
13. Putri Malu ( Mimosa pudica L. )
Herba Putri Malu segar 15 gram, Rimpang Temu Lawak 7 keping, Rimpang Kunyit 1 jari tangan, Air 120ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
14. Sambilata ( Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees. )
Daun Sambilata 17 helai, Air secukupnya, Cara pernbuatan, Dipipis atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Apabila ramuan dibuat seduhan maka diminum 1 kali sehari 100 ml.
Diulang selama 7 hari. Ampas dioleskan pada tempat yang sakit.
15. Sereh
3 batang sereh + 15 butir ketumbar + lengkuas direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, minum hangat-hangat 2 kali sehari.
16. Temu Lawak
30 gram temu lawak segar + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 5 butir kapulaga direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat 2 kali sehari.
ATAU Temulawak 2 jari tangan, Pisang klutuk 1 buah, Air 3 gelas. Pisang klutuk muda diiris tipis-tipis dan dijemur (dapat disimpan untuk sewaktu-waktu dibutuhkan). Temulawak diiris dan dicampur pisang klutuk, tambahkan air, dan direbus sampai tersisa 1 gelas. Diminum 3 kali 1 gelas sebelum makan.

Catatan:
Anda dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas. Lakukan secara teratur. Dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah.

Dari Berbagai Sumber

Rabu, 22 September 2010

Tumbuhan Pelawan Keputihan

Selain obat-obatan kimiawi, keputihan dapat diantisipasi atau dapat diobati secara tradisional dengan menggunakan tanaman obat, adapun beberapa jenis tanaman obat yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :
1. Beluntas ( daun )
2. Bunga Matahari ( akar )
3. Bunga Pukul Empat ( akar )
4. Cempaka Putih ( bunga )
5. Daun Dukuk ( daun )
6. Delima Putih ( kulit buah )
7. Harendong ( daun )
8. Jaha ( akar atau biji )
9. Jali batu ( akar atau biji )
10. Jambu Bjiji ( daun )
11. Jengger Ayam ( bunga )
12. Kara ( bunga )
13. Kayu Rapat ( kayu )
14. Kembang Sepatu ( akar )
15. Kemuning ( daun )
16. Majakan
17. Manggis ( kulit buah )
18. Masoyi ( kulit kayu )
19. Nyamplung ( kulit kayu )
20. Pacar Kuku ( seluruh bagian tanaman )
21. Pegagan ( seluruh bagian tanaman )
22. Picisan ( seluruh bagian tanaman )
23. Pulasari ( kulit kayu )
24. Pulutan ( akar )
25. Sirih ( daun )
26. Sruni ( daun )
27. Tanjung ( kulit kayu )
28. Tapak Liman ( seluruh bagian tanaman )
29. Tembelekan ( akar )
Cara pemakaian
1. Beluntas ( Pluchea md/ca L.)
Daun Beluntas muda segar 20 helai, Akar Tapak Liman I Pohon, Air secukupnya, Dipipis. Diminum sehari I kali di waktu pagi, 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari. Bila diperlukan dapat dipercepat penyembuhannya dengan cawikan rebusan Daun Sinih.
2. Bunga Matahari ( Hellianthus annuus L. )
Akar Bunga Matahari 4 gram, Daun Beluntas 5 gram, Herba lapak Liman segan (dengan akar) 5 gram, Daun Seribu segar 4 gram, Air secukupnya, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml . Apabila dibuat pipisan, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 4 hari.
3. Bunga Pukul-Empat ( Mirabilis jalapa L. )
Akar Bunga Pukui Empat segar 10 gram, Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis. Dikompreskan pada bagian yang sakit. Diulang selama 7 hari.
4. Cempaka Putih ( Mlchella alba Dc. )
Bunga Cempaka Putih 5 gram, Daun Beluntas 5 gram, Herba Tapak Liman 5 gram, Rimpang Kunyit 6 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehani, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.
5. Daun Duduk ( Desmodium triquetrum (L.) Disv. )
Daun Duduk segar 6 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 20 hari.
6. Delima Putih ( Punica granatum L )
Kulit buah Delima Putih segar 5 gram, Daun Beluntas segar 6 gram, Herba Tapak Liman 5 gram, Majakan 1 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Peringatan
Karena kadar tanin pada kulit buah cukup tinggi, ramuan yang terbuat dari kulit Delima Putih sering mengakibatkan muntah. Keracunan simplisia ini dapat menyebabkan pusing, gemetar, badan lemah, dan mencret.
7. Harendong ( Melastoma malabathicum L. )
Daun Harendong 2 genggam, Rimpang Jahe 1 ibu jari, Rimpang Bangle 1 ruas ibu jari
Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Catatan
Harendong ada beberapa jenis, antara lain : 1. Melastoma rnalabathicum L. 2. Melastoma polyanthum B1.
8. Jaha ( Terminata belerica (Gaertn.) Roxb. )
Buah Jaha 2 buah, Kulit Kayu Rapat I jari tangan, Rimpang Kunci Pepet 2 buah, Majakan ½ buah, Jintan Hitam 10 butir, Herba Tapak Liman 3 tanaman, Air 110 ml, Dibuat inks. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 hari.
Catatan
Jaha Lawe atau Jalawe adalah buah Jaha yang sudah masak dan bijinya dibuang. Jaha Sukun adalah buah Jaha yang masih muda.
9. Jali Batu ( Sinonim Coix agresta Lour. Coix arundinacea Lamk. )
Akar atau biji Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
10. Jambu Biji ( Psiclium guajava L. )
Daun Jambu Biji muda 2 genggam, Daun Sirih 7 helai, Air 200 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehani bagian beningnya, tiap kali minum 200 ml. Diulang selama 7 hari.
11. Jengger Ayam : Celosia cristata L. f.
Bunga Jengger Ayam 6 gram, herba Tapak Liman 6 gram, Daun Beluntas 5 gram, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 hari.
12. Kara ( Dolichos lablab L. )
Bunga Kara (biji putih) secukupnya, Adas secukupnya, Air secukupnya. Dipipis atau diseduh. Diminum 2 kali sehari 1 ramuan.
Catatan
Buah Kara ada beberapa macam, ada yang berbiji putih, kuning dengan bintik-bintik hitam, hitam dengan bintik-bintik putih, cokelat atau hitam.
13. Kayu Rapat ( Parameria laevigata (Juss.) Moldenke. )
Kayu Rapat I jari tangan, Kayu Mesoyi 1 jari tangan, Majakan 1/2 butir, Rimpang Kunci Pepet 2 buah, Kemukus 6 butir, Cengkih 2 buah, Jaha Sukun I buah, Jintan Putih 5 butir
Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
14. Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L. )
Akar Kembang Sepatu 10 gram, Rimpang Temu Kunci 7 gram, Daun Sirih segar 2 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
15. Kemuning ( Murraya paniculata (L.) Jack. )
Daun Kemuning 3 gram, Daun Pacar Kuku 3 gram, Herba Tapak Liman 2 gram, Rimpang Temu Kunci, 2 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
16. Majakan ( Quercus lusitanica Lamk. )
Ramuan dan takaran untuk keputihan seperti tertera pada paparan Delima Putih.
17. Manggis ( Garcinia mangostana L. )
Kulit buah Manggis 25 gram, Air 1.000 ml, Dibuat infus, disaring lalu ditambah minyak Permen I sendok teh. Untuk cebok setiap hari. Diulang selama 10 hari.
18. Masoyi ( Massoia aromatica Becc. )
Kulit kayu Masoyi 1 jari tangan, Kayu Rapat I jari tangan, Buah Majakan 1/2 butir, Rimpang Kunci Pepet, 5 buah, Buah Kemukus 6 butir, Kuncup Cengkih 3 butir, Buah Maja Keling 1 buah, Jintan Hitam 10 butir, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum sehari 1 kali 100 ml. Diulang selama 7 hari.
19. Namplung ( Calophyllum inophyl/um L. )
Kulit kayu Nyamplung 3 gram, Arang Jati/Norit 5 gram/1 tablet, Daun Sembung 3 helai, Daun Iler 3 helai, Herba Pegagan 1 genggam, Bawang Menah (sangrai) 2 umbi, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
20. Pacar Kuku ( Lawzonia inermis L. )
Herba Tapak Liman 2 tanaman, Rimpang Kunci Pepet 1 buah, Daun Pacar Kuku 12 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan penggunaan simplisia ini bagi ibu hamil.
21. Pegagan ( Centella asiatica (L.) Urban. )
Herba Pegagan 5 gram, Air secukupnya, Diseduh. Diminum sebagai pengganti air teh.
22. Picisan ( Pyrrosia nummularifolia (Sw.) Ching. )
Herba Picisan 1 genggam, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Catatan
Tumbuhan ini sering dikacaukan dengan Drymoglossum heterophyllum C. Chr. Atau Drymoglosum piloselloides Presl.
23. Pulasari ( Alyxia reinwardtii BI. )
Kulit kayu Pulosari (serbuk) 1 sendok teh, Buah Adas (serbuk) 10 butir, Pisang batu masak 2 buah, Pisang batu mengkal 2 buah, Air sedikit, Serbuk Pulasari dan Adas diseduh dengan air panas. Pada seduhan ditambahkan Pisang batu, kemudian diremas dan diperas. Diminum 1 kali sehari 1 ramuan. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Kulit kayu muda (Pulasari dedes), diduga lebih bermanfaat.
24. Pulutan ( Urena lobata L. )
Akar Pulutan 2 jari tangan, Tepung Garut 1 sendok makan, Air 2 gelas, Dibuat infus. Diminum sebagai pengganti minum air teh.
25. Sirih ( Piper betle L. )
Daun Sirih 2 helai, Daun Jambu Biji 5 helai, Air 210 ml, Dibuat infus. Cebokkan 2 kati sehari.
Catatan : Sebaiknya menggunakan daun segar.
26. Sruni ( Chrysanthemum indicum L. )
Daun Sruni 1 genggam, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 30 hari.
Catatan : Bunga Sruni ada yang berbunga putih, kuning, cokelat, dan merah.
27. Tanjung ( Mimusops elengi L. )
Kulit kayu Tanjung 7 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum sehari 2 kali, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 7 hari.
28. Tapak Liman ( Elephantopus scaber L. )
Tapak Liman 2 tanaman, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 10 hari.
29. Tembelekan ( Lantana camara L. )
Akar Tembelekan segar secukupnya, Air secukupnya, Direbus, air rebusan diminum setiap hari, diulangi selama 7 hari.

Dari Berbagai Sumber

Tanaman obat penyakit kanker

Dalam penanganan penyakit kanker biasanya lebih dari satu jenis tanaman obat yang digunakan. Masing-masing akan bekerja sesuai dengan fungsinya. Sesaat setelah tanaman obat diminum, baik itu dalam bentuk rebusan, teh maupun kapsul, maka senyawa aktif yang dikandungnya segera diserap oleh saluran cerna. Senyawa-senyawa aktif tersebut bersama aliran darah akan dialirkan ke seluruh tubuh, termasuk ke jaringan kanker.
Obat herbal untuk penyembuhan dapat dikonsumsi jika kanker masih dalam kondisi dini atau untuk menghilangkan/mengurangi gejala kanker stadium lanjut.
Prinsip pengobatan herbal yang benar untuk kanker adalah menggabungkan 4-5 tanaman obat untuk memerangi sel kanker. Satu jenis tanaman saja tak cukup kuat untuk melawan kanker. Di Indonesia ada lebih dari 46 tanaman yang bagus untuk melawan kanker,
Jenis-jenis tanaman yang bisa digunakan untuk terapi kanker :
1. Adas
2. Bawang putih (Allium sativum)
3. Bawang sabrang (Eleuthorine americana) untuk kanker payudara
4. Buah Merah (pandanus conoideus)
5. Buah Naga (Hylocereus undatus)
6. Bidara/Widoro Upas (Merremia mammosa)
7. Cakar Ayam (selaginella doederleinii), utamanya kanker paru-paru
8. Daruju (acanthus ilicifolius)
9. Daun ceremai ( Cicca acida L. )
10. Daun dewa (Gynura pseudochina)
11. Gadung Cina ( Smilax china L. )
12. Gigil ( Dichroa febrifuga Lour )
13. Jambu Monyet ( Anarcadium occidentale L. )
14. Jali Batu (Coix.agrestis Lour)
15. Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) utamanya Kanker payudara
16. Kunyit Putih (curcuma alba, curcuma mangga)
17. Lidah buaya (Aloe vera)
18. Macam-macam Benalu (Loranthus)
19. Mahkota dewa (Phaleria papuana), terutama kanker payudara dan kanker rahim
20. Mengkudu (Morinda citrifolia)
21. Nusaindah putih (Mussaenda phillipica ), utamanya Kanker payudara
22. Picisan ( Pyrrosia nummularifolia (Sw.) Ching. )
23. Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa)
24. Sambiloto (Andrographis paniculata)
25. Tapak Dara (Vinca rosea/Cantharanthus roseus)
26. Temulawak (Curcuma xanthoriza)
Cara penggunaan :
1. Adas (Foeniculum vulgare),
5 gram adas, 100 gram akar alang-alang, 1-2 batang benalu teh, direbus dengan 1.500 cc air hingga mendidih lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 100 cc. Lakukan satu kali sehari.
2. Bawang putih
Dosis yang disarankan untuk konsumsi bawang putih adalah 4-5 gram bawang putih segar/hari (kira-kira 1-2 siung).
3. Bawang sabrang, untuk kanker payudara
Agar khasiatnya lebih cepat dirasakan bawang sabrang ini ditambah dengan campuran umbi daun dewa, keladi tikus, kencur, mahkota dewa, pegagan, temu mangga, temuwalak, kumis kucing, sambiloto, dan kemladean. Dari semua itu kandungan terbanyaknya adalah bawang sabrang. Bahan-bahan tersebut direbus, airnya diminum.
4. Buah Merah
Minum sari buah merah, 3 kali sehari, masing-masing 1 sendok makan
5. Buah Naga
Buah dimakan biasa atau dibuat juce kemudian diminum secara rutin.
6. Bidara/Widoro Upas
3/4 jari umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan 4 sendok makan air matang dan 2 sendok makan madu. Diaduk merata, lalu diperas dengan sepotong kain, dibagi untuk 3 kali minum yang habis dalam sehari.
ATAU sebanyak 30 gram umbi bidara upas ditambah 10 gram daun patikan kebo, dan 10 gram daun kumis kucing, direbus dengan air 400 cc hingga airnya tersisa 200 cc. Air rebusannya diminum setiap malam. Sedangkan untuk mengatasi muntah darah, sebanyak 60 gram umbi bidara upas segar dicuci dan diparut. Airnya disaring sampai terkumpul 150 cc dan diminum
7. Cakar Ayam, utamanya kanker paru-paru
Khusus untuk kanker paru, • Herba kering 50-100 g direbus dalam 5 gelas air dengan api kecil selama 3--4 jam. Setelah dingin, air rebusan diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari. ATAU • Tablet yang berisi bubuk herba ini dikonsumsi 3 kali sehari 6-8 tablet. Setiap 18 tablet mengandung 60 g herba segar.
8. Daruju
Akar Daruju 7 gram, Daun Dewa segar 4 gram, Herba Benalu 3 gram, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sekali 100 ml. Diulang selama 30 hari. Umbi Daun Dewa lebih berkhasiat dibanding dengan daunnya.
9. Daun ceremai
Siapkan daun ceremai yang masih muda sebanyak 1/4 genggam, daun belimbing 1/3 genggam, bidara upas 1/2 jari, gadung cina 1/2 jari, gula enau 3 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tertinggal kira-kira 3/4 bagian. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing cukup 3/4 gelas.
10. Daun dewa
Daun Dewa segar 4 gram, Akar Daruju 7 gram, Herba Benalu 3 gram, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sekali 100 ml. Diulang selama 30 hari. Umbi Daun Dewa lebih berkhasiat dibanding dengan daunnya.
11. Gadung Cina
½ jari rimpang gadung cina, ½ jari umbi bidara upas, ½ genggam daun belimbing, ¼ genggam daun ceremai yang masih muda, 3 jari gula enau. Cuci bersih dan potong-potong seperlunya, lalu godok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2¼ gelas. Setelah dingin, saring dan minum 3 kali sehari masing-masing sebanyak ¾ gelas.- Atau dengan ramuan ke 2 yaitu 250-500 gram rimpang gadung cina digodok dengan 3000 cc air bersih selama 1 jam kemudian api dikecilkan dan digodok selama 3 jam, air sisa godokan tadi ditambahkan dengan 30-60 gram lemak sapi dan biarkan selama 1 jam.
Ramuan ini baik untuk kanker esophagus, lambung, rectum, payudara, cervix uteri, dan kanker nasopharynx. Sangat efektif untuk kanker esophagus dan lambung. Ramuan tersebut diatas harus diminum secara rutin, baru akan terasa khasiatnya.
12. Gigil
Akar Gigil segar 2 gram, Rimpang Jahe 7 gram, Herba Meniran segar 4 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau seduhan. Diminum 3 kali sehari tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 7 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
13. Jambu Monyet
Daun Jambu Monyet muda 10 gram, Rimpang Kencun 7 gram, Air 110 ml. Dibuat inks atau diseduh. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 han.
Peringatan
Dalam getah terdapat kardol yang beracun dapat menyebabkan radang kulit.
14. Jali Batu
Akar atau biji Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 hari.
15. Keladi Tikus, utamanya Kanker payudara.
Seluruh bagian tanaman keladi tikus, dihaluskan dan ditambah 40 cc air matang, lalu disaring. Bisa ditambahkan madu ke dalamnya. Diamkan selama 30 menit sebelum diminum, diminum sebelum makan, rutin tiga kali sehari. Hanya saja, bagi penderita gangguan lambung, larutan ini diminum setelah makan.
16. Kunyit Putih
1,5-2 sendok makan minuman instans kunyit putih diseduh dengan air hangat 200cc.
Di minum dua kali sehari pagi dan sore. Dapat ditambahkan madu atau juga di minum dengan es.
17. Lidah buaya
Satu buah pelepah lidah buaya yang sudah tua berukuran sedang, dibuang durinya, tapi jangan buang kulitnya. Potong-potong dan rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Air rebusan lidah buaya diminum 3 kali sehari. Setiap kali hendak minum, anda harus membuat rebusan baru.
18. Macam-macam Benalu
1-2 batang benalu yang menempel pada 1 pohon teh, 1 batang rumput alang-alang, adas palawaras secukupnya. Semua bahan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring, diminum 1 kali sehari ½ gelas.
19. Mahkota dewa, terutama kanker payudara dan kanker rahim.
Pada orang dewasa, untuk mengobati kanker (payudara atau rahim) yang tidak terlalu parah atau sekadar upaya pencegahan, cukup gunakan satu sendok makan ramuan instan yang diseduh dengan segelas air minum. Minum sehari dua kali, pagi dan sore hari.
Bila penyakitnya serius, perlu ramuan campuran teh racik mahkota dewa dan kunyit putih instan. Caranya, kita rebus satu sendok teh racik mahkota dewa dalam tiga gelas air hingga airnya tinggal setengahnya. Lalu, tambahkan satu sendok teh kunyit putih instan. Ramuan ini diminum tiga kali sehari. Pengobatan ini memerlukan waktu 3 - 6 bulan. Setelah pasien merasa sembuh ramuan tetap dikonsumsi dengan takaran dikurangi.
Apabila meracik sendiri, gunakan dosis yang tidak terlalu tinggi karena Mahkota Dewa mempunyai efek samping seperti mabuk, pusing, muntah, gatal-gatal dan lain-lainnya. Yang lebih mujarab untuk kanker adalah Bagian batang dan cangkang ( batok bjij ). Bagian tanaman tersebut direbus dan airnya diminum.
Mahkota dewa secara empirik bisa sebagai antikanker. Supaya berefek cepat, mahkota dewa harus ditambah dengan keladi tikus yang juga untuk antikanker, pegagan, sambiloto, dan kemladean
20. Mengkudu
Daun : yang masih muda bisa dimasak sebagaimana sayuran daun. Setelah diblansir, daun mengkudu bisa langsung disantap sebagai lalap, dimasak botok, pepes, urap, pecel, atau untuk campuran gulai. Memblansir dilakukan dengan cara merebus daun mengkudu selama 2 menit di dalam air mendidih, agar bau langunya berkurang.
Akar : Direbus dan airnya diminum
Buah : ambil 2-3 buah mengkudu, parut atau hancurkan daging buahnya, peras, minum sarinya. Bisa ditambahkan sedikit madu untuk memperbaiki rasanya.
Pilih mengkudu yang masak sedang. Sebab, alkohol yang terbentuk akibat proses fermentasi pada mengkudu yang terlalu masak akan merusak zat-zat penting yang terkandung di dalamnya.
21. Nusaindah putih ( utamanya Kanker payudara )
15 sampai 30 gram batang nusa indah kering atau 30 sampai 60 gram yang segar dan 30 gram herba tapak dara direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Ramuan kemudian disaring dan airnya diminum.
22. Picisan
Herba Picisan 1 genggam, Kulit kayu Pulosari 1/2 jari tangan, Biji Adas 5 butir, Bawang Merah 1 umbi, Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulangi selama 3 hari.
23. Rosella Merah
Kelopak bunga Rosella Merah segar atau yang sudah dikeringkan diseduh dengan air panas, diminum secara rutin 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.
24. Sambiloto
30 gram daun sambiloto kering, 30 gram meniran kering, 30 gram akar alang alang kering. Semuanya dicuci bersih, lalu dipotong kecil-kecil. Rebus dalam 2,5 gelas air dalam keadaan ditutup hingga mendidih. Setelah itu baru diangkat, tetapi tutup jangan dibuka. Setelah dingin, disaring. Diminum 2 kali sehari 1 gelas hingga gejala penyakit yang dirasakan hilang.
ATAU 50 gram daun sambiloto kering, 25 gram kulit semangka kering, 50 gram daun pegagan kering, 50 gram daun dewa kering, 100 gram akar alang-alang, Cara embuatnya sama seperti pada ramuan pertama.
ATAU 30 gram daun sambiloto kering, satu batang tanaman krokot (batang, daun, dan akarnya), Setelah dicuci bersih, rebus dalam 2,5 gelas air selama seperempat jam. Biarkan masih dalam keadaan tertutup sampai dingin, lalu disaring dan minum 2 kali sehari 1 gelas hingga sembuh.
25. Tapak Dara
22 lembar daun tapak dara, buah adas (Foeniculum vulgare), dan kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti). Ketiga bahan tadi dicuci bersih kemudian direbus dalam air sebanyak tiga gelas. Tambahkan gula merah secukupnya dan biarkan mendidih sampai tinggal setengahnya. Setelah dingin saring dengan saringan teh dan ramuan ini diminum tiga kali sehari (pagi, siang, malam) masing-masing setengah gelas.
ATAU 15 gram tapak dara segar, 30 sampai 60 gram daun pepaya segar, 30 gram daun bayam merah, 30 gram rumput mutiara, direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan ditambahkan madu, diminum tiga kali sehari sebanyak 100 cc (tetap konsultasi ke dokter). Mengatasi kanker payudara, 6 sampai 15 gram tapak dara kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Mengatasi kanker rahim, 15 gram bunga tapak dara, 30 gram rumput lidah ular, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc dan diminum airnya
26. Temulawak
Satu potong temu lawak sebesar telur ayam diiris-iris, ditambah sebatang pohon meniran (Phyllanthus urinaria), kemudian direbus dengan air empat gelas hingga tinggal tiga gelas. Setelah dingin minum setengah sampai satu gelas tiga kali sehari, ditambah dengan satu sendok makan madu.
ATAU dengan mengambil 3-9 g rizomnya yang segar (kering 1-5 g) dan direbus sekejap supaya minyak sarinya tidak hilang dan rizomanya dimakan setiap kali sebelum makan. Ini juga akan melancarkan napsu makan.
ATAU 10 gram rimpang temulawak, 10 gram kunyit, 10 gram daun sambiloto kering, 10 gram rimpang temu mangga, 10 gram ciplukan kering (seluruh bagian tanaman), 10 gram meniran (seluruh bagian tanaman). Setelah dicuci bersih, rimpang temulawak, kunyit, temu putih, dan temu mangga diparut halus. Parutan tersebut dicampur dengan ciplukan, meniran, dan daun sambiloto, lalu direbus dengan 2 gelas air putih sampai tersisa sekitar 1,5 gelas. Setelah disaring, ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas. Untuk mengurangi rasa pahit, tambahkan 1 sendok makan madu.

Tanaman obat Hepatitis atau Sakit Kuning

Tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat antiradang, kolagogum dan khloretik yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.
Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis, antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza ), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).
Berikut contoh beberapa tanaman untuk membantu pengobatan hepatitis.
1. Alang-alang ( rimpang )
2. Anyang anyang ( daun atau kulit kayu )
3. Bambu ( kulit )
4. Besaran ( buah )
5. Brotowali ( batang, akar dan daun )
6. Buah merah ( buah )
7. Bunga tasbih ( akar )
8. Bungli ( kulit kayu atau biji )
9. Bungur ( akar )
10. Cabai jawa ( buah )
11. Cakar ayam ( seluruh bagaian tanaman )
12. Calincing ( seluruh Bagian tanaman )
13. Daruju ( akar )
14. Daun duduk ( daun )
15. Daun sendok ( seluruh Bagian tanaman )
16. Euphorbia ( batang )
17. Greges otot ( seluruh Bagian tanaman )
18. Jagung ( rambut dan tongkol muda )
19. Jali batu ( akar )
20. Jamur Kayu ( jamur )
21. Jombang
22. Kacapring ( biji )
23. Kasembukan ( seluruh bagian tanaman atau akar )
24. Kedelai ( biji )
25. Keladi tikus ( seluruh bagian tanaman )
26. Kelapa hijau ( akar )
27. Ketapang ( kulit kayu )
28. Kunyit ( rimpang )
29. Lempuyang gajah ( rimpang )
30. Lempuyang wangi ( rimpang )
31. Mengkudu ( buah )
32. Meniran ( seluruh bagaian tanaman )
33. Mungsi ( biji )
34. Murbei ( akar atau daun )
35. Pegagan ( seluruh bagian tanaman )
36. Rumput Mutiara ( seluruh bagian tanaman )
37. Sambiloto ( seluruh bagian tanaman )
38. Semanggi gunung ( seluruh bagian tanaman )
39. Serut ( daun )
40. Sirawan ( kayu )
41. Sirih merah ( daun )
42. Tapak liman ( akar )
43. Temu lawak ( rimpang )
44. Urang-aring ( seluruh Bagian tanaman )

Cara penggunaan :
1. Alang-alang (Imperata cylindrica L. Beauv)
60 grm akar Alang-alang + 30 gram temu lawak (dikupas dan diris-iris) + 15 gram sambiloto kering. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
2. Anyang anyang (Elaeocarpus grandiflorus J.Sm. )
Daun atau kulit kayu Kulit kayu atau daun 4 gram dan Air 110 ml dibuat infuse, kemudian diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml Diulang selama 10 hari.
3. Bambu ( Bambusa Sp. )
Bambu ada bermacam-macam. Bambu yang digunakan untuk obat dipilih yang berwarna hitam (wulung) atau yang berwarna kuning.
Kulit Bambu 4 gram, Rimpang Temu Lawak segar 7 gram, Herba Meniran segar 4 gram
Air 100 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
4. Besaran ( Morus australis Poir. )
Buah Besaran 7-10 gram, Air matang secukupnya. Dibuat jus.. Dirninum sehari I kali tiap kali I ramuan. Diulang selama 14 hari.
5. Brotowali (Tinospora crispa Miers. Hool. f. & Thems)
1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.
6. Buah merah ( Phaleria papuana )
Sari buah merah dikonsumsi 2-3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan, setelah makan.
7. Bunga tasbih (Canna indica Linn.)
Minum rebusan akar tasbih : 60 - 120 gr (dosis maksimal 250 gr.) sehari, dibagi 2 kali minum, selama 20 hari, maksimal 47 hari.
8. Bungli, Oroxylum indicum (L.) Vent
Kulit kayu Biji Bungli 1 gram’ Akar Manis 5 gram, Kencur 7 gram, Air 110 ml Dibuat infuse, kemudian diminum 1 kali sehari 100 ml, diulang selama 4 hari.
9. Bungur ( Lagers troemia speciosa Auct. non (L.) Pres.
Cuci 8 lembar daun bungur segar sampai bersih, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin saring, lalu minum sekaligus pada pagi hari
10. Cabai jawa ( Piper retrofractum Vahi. )
Buah sebanyak 2,5-5 gr dijadikan pil atau direbus, lalu diminum.
11. Cakar ayam (Selaginella doederleinii Hieron.)
Seluruh Bagian tanaman Cakar Ayam yang sudah dikeringkan 15 - 30 gr , direbus selama 3 - 4 jam. Air rebusan disaring dan diminum secara rutin.
12. Calincing ( Oxalis corniculata L. )
Seluruh bagian tumbuhan ( daun, batang, atau bunga ) calincing secukupnya, lalu direbus dengan air secukupnya pula. Hasil rebusan (berupa seduhan) diminum dua kali sehari selama keluhan sakit masih terasa
13. Daruju ( Acanthus ilicifolium L. )
Akar Daruju 7 gram, Rimpang Temu Lawak segar 7 gram, Herba Meniran 7 gram, Air 130 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
14. Daun duduk (Desmodium triquetrum )
Ambil herba daun duduk sebanyak 60 g, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus setiap pagi hari.
15. Daun sendok ( Plantago major (L.) )
Herba Daun Sendok segar 1 genggam, Rimpang Temu Lawak segar 7 keping, Air secukupnya. Rimpang Temu Lawak segar disangrai, kemudian dipipis bersama herba Daun Sendok.. Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 7 hari sampai 14 hari. Pada minggu kedua 2 hari sekali, pada minggu ketiga 3 hari sekali.
Catatan
1. Infusa menjadi biru jika diletakkan di luar karena penganuh indikan berubah menjadi indiqolin.
2. Obat cina sering menggunakan bijinya.
16. Euphorbia (Euphorbia sp. )
9-15 gram batang segar Euphorbia, direbus, minum airnya.
Bila timbul mencret (diarrhea) yang berlebihan setelah minum obat ini, minum rebusan Glycyrrhiza uralensis (Gancao) sebigai antidote.
17. Greges otot (Equisetum debile Roxb )
Herba Greges Otot 10 gram, Air 110 ml. Dibuat infus atau seduhan. Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.
18. Jagung (Zea mays L.)
Rambut dan tongkol muda sebanyak 100 grm dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum sehari 3 kali, masing-masing cukup 1/2 gelas.
19. Jali batu
Akar Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh., Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 han. Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
20. Jamur Kayu
10 gram jamur kayu/lingzhi + 10 gram biji kacapiring (zhi zi), keduanya dicuci, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari. (kedua bahan dapat dibeli di toko obat Tionghoa)
21. Jombang
Rebus atau tumbuk 15-30g hrerba segar, lalu peras. Selanjutnya, minum air perasannya. Cara lain rebus 10-30g akar, lalu air rebusanya diminum. Di beberapa negara, akar dikeringkan lalu dighiling sampai halus. Ambil 1-2 sendok teh, lalu seduh dengan air panas. Jika diperlukan, tambahkan air perasan jeruk nipis untuk memperbaiki rasa
22. Kacapring
10 gram jamur kayu/lingzhi + 10 gram biji kacapiring (zhi zi), keduanya dicuci, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari. (kedua bahan dapat dibeli di toko obat Tionghoa)
23. Kasembukan ( Poederia foetida L. )
Seluruh Bagian tumbuhan atau akar 15-60 g dicuci lalu ditumbuk sampai seperti bubur. Tambahkan 1 cangkir air matang dan 1-2 sendok teh garam, aduk merata lalu disaring. Minum sebelum makan.
24. Kedelai (Glycine max (L.) Merr.
Pendenita hepatitis dianjurkan makan Kedelai. Makanan tersebut dapat berupa susu Kedelai, tempe, dan bentuk lainnya.
Catatan
Kedelai mengandung zat toksik dengan aktivitas hemolitik. Zat mi dapat dirusak dengan pemanasan
25. Keladi tikus (Typhonium divaricatum (L.) Dence)
Sebanyak 50 gram seluruh Bagian tumbuhan keladi tikus dan bahan lainnya dihaluskan, ditambah air matang, disaring dan diminum.
26. Kelapa hijau ( Cocos nucifera L Var. viridis )
5 potong akar pohon kelapa hijau (@ 4 cm), dicuci, dipotong-potong. Rebus dengan segelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring, kemudian diminum
27. Ketapang (Terminalia cattapa L. )
Kulit kayu sebanyak 1-3 g direbus, lalu minum.
Peringatan : Penggunaan biji Ketapang yang tenlalu banyak dapat menyebabkan mencret.
28. Kunyit ( Curcuma domestica Val. )
Rimpang ½ jari,diparut, tambahkan 1 sendok makan madu, aduk, peras dan minum. Lakukan sehari dua sampai tiga kali.
29. Lempuyang gajah ( Zingiber zerumbet SM. )
Rimpang kering 10 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali sehari 1 gelas.
30. Lempuyang wangi ( Zingiber aromaticum Val )
Rimpang 2 jari dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan air masak dan madu masing-masing 1 sendok makan. Peras dan saring, minum. Lakukan 2 kali sehari.
31. Mengkudu (Morinda citrifolia, Linn.)
Bahan : 2 buah Mengkudu yang telah masak di pohon dan 1 potong gula batu
Cara membuat : buah Mengkudu diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu sampai merata dan disaring. Cara menggunakan : diminum dan diulangi 2 hari sekali.
32. Meniran ( Phyllanthus niruri L. )
Seluruh Bagian tanaman Meniran segar 4 grm, Kulit Bambu 4 gram, Rimpang Temu Lawak segar 7 gram, Air 100 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
33. Mungsi ( Carum copticum (L.) Benth.. )
Biji Mungsi 1 sendok the, biji Ketumbar 1 sendok the, Beras merah 3 sendok makan, (semua bahan disangrai dan diserbuk), Diseduh. Diminum sebagai ganti minum teh.
34. Murbei (Morus alba L)
Jika diminum, pilih bagian tanaman murbei lalu dibersihkan dan dikeringkan. Jika yang digunakan akar ambil sebanyak 10-15 gram. Jika yang dipakai daun, ambil seberat 5-10 gram, direbus, disaring, kemudian diminum.
35. Pegagan, Centella asiatica (L.) Urban
Seluruh Bagian tanaman. 30-60 gram daun serut/mirten segar + 60 gram Seluruh Bagian tanaman pegagan + 30 gram meniran. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
36. Rumput Mutiara
60 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular segar + 30 gram tumbuhan jombang segar + 25 gram kunyit. dicuci bersih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
37. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.)
15 grm seluruh bagian tumbuhan Sambiloto kering + 60 grm akar Alang-alang + 30 gram temu lawak (dikupas dan diris-iris). Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
38. Semanggi gunung (Hydrocotyle sibthorpioides Lamk. )
Seluruh bagian tanaman 30 - 60 gr ditambah air dan arak ketan sama banyak secukupnya, direbus, airnya diminum, 2x/hari, selama 3 - 5 hari
39. Serut
30-60 gram daun serut/mirten segar + 60 gram pegagan + 30 gram meniran. Semua dicuci, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
40. Sirawan (Arcangelisia flava (L.) Merr. )
Kayu Sirawan 2-4 gram, Daun Serai sedikit, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Peringatan
Tidak dianjunkan untuk ibu hamil.
41. Sirih merah (Piper betle, L.)
Daun sebanyak 3 - 4 potongan rajangan dengan satu gelas air sampai mendidih. Setelah mendidih, rebusan tersebut disaring dan didinginkan, kemudian diminum. Penggunaan sirih merah dapat dilakukan selain dalam bentuk simplisia juga dalam bentuk teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.
42. Tapak liman (Elephantophus scaber L.)
Cuci akar tapak liman yang masih segar (120-180 g), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam panci email beserta potongan daging secukupnya. Tambahkan air sampai seluruh badan terendam dan permukaan air berada sekitar 3 cm diatasnya. Rebus sampai air rebusannya tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin, saring airnya, lalu bagi untuk dua kali minum, pagi dan sore hari. Sedangkan dagingnya bisa dimakan. Lakukan selama 4-5 hari.
43. Temu lawak
10 gram rimpang temulawak, 10 gram kunyit, 10 gram daun sambiloto kering, 10 gram rimpang temu mangga, 10 gram ciplukan kering (seluruh bagian tanaman), 10 gram meniran (seluruh bagian tanaman). Setelah dicuci bersih, rimpang temulawak, kunyit, temu putih, dan temu mangga diparut halus. Parutan tersebut dicampur dengan ciplukan, meniran, dan daun sambiloto, lalu direbus dengan 2 gelas air putih sampai tersisa sekitar 1,5 gelas. Setelah disaring, ramuan diminum 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas. Untuk mengurangi rasa pahit, tambahkan 1 sendok makan madu.
44. Urang-aring, Eclipta prostrata (L.) Hassk.
Herba Urang Aring 3 gram, Rimpang Temu Lawak 4 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 30 hari.
Catatan :
- pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur
- tetap konsultasi ke dokter
- untuk perebusan, gunakan periuk tanah, panci kaca atau enamel.

Tanaman untuk mengobati/mencegah Asma

Kecuali dengan obat kimia, pengobatan dan pencegahan asma dapat dilaksanakan dengan cara tradisional menggunakan bahan tanaman.
Tanaman pelawan asma antara lain
1. Asam jawa ( kulit kayu )
2. Bawang putih ( umbi )
3. Brojo Lintang ( akar )
4. Cendana ( kayu )
5. Cermai ( daun )
6. Dadap ayam ( kulit kayu )
7. Daruju ( akar )
8. Daun Jintan ( seluruh bagian tanaman )
9. Kecubung ( dihisap senagai rokok )
10. Kemukus ( buah atau minyaknya )
11. Klabet ( biji )
12. Lempuyang Emprit ( rimpang )
13. Lempuyang Wangi ( rimpang )
14. Masoyi ( kulit kayu )
15. Mengkudu ( buah )
16. Patikan Kebo ( seluruh Bagian tanaman )
17. Pegagan ( seluruh bagian tanaman )
18. Prasman ( seluruh bagian tanaman )
19. Randu ( daun )
20. Seledri ( biji )
21. Semanggi gunung ( daun )
22. Tanjung ( daun )

Cara Penggunaan :
1. Asam Jawa ( Tamarindus indica L. )
Kulit kayu
2. Bawang Putih ( Alium sativum L. )
Umbi
3. Brojo Lintang ( Be/amcanda chinensis (L.) DC. )
Akar Brojo Lintang 5 gram, Kayu Masoyi 3 gram, Daun Sinih segar 2 helai, Herba Patikan Kebo segar 5 gram, Air 110 ml . Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari. Untuk pemeliharaan pengobatan diulang 2 kali seminggu, tiap kali minum 100 ml.
4. Cendana ( Santa/urn album L. )
Kayu Cendana (serbuk) secukupnya, Daun Tanjung muda beberapa helai. Daun Tanjung muda dirajang kemudian dikeringkan. Setelah kering ditambahkan sedikit serbuk Cendana, kemudian dibuat rokok. Dihisap seperti menghisap rokok.
5. Cermai ( Cicca acida (L.) MERR.)
Daun.
6. Dadap Ayam
Kulit kayu
7. Daruju ( Acanthus ilicifolium L. )
Akar
8. Daun Jintan ( Plectranthus amboinicus (L.) Spreng. )
Seluruh Bagian tanaman
9. Kecubung ( Daturae mete L. )
Cara menggunakan ( dihisap sebagai rokok )
10. Kemukus ( Piper cubeba L. )
Buah atau minyaknya.
11. Klabet ( Trigonella foenoem-graecum L. )
Biji.
12. Lempuyang Emprit ( Zingiber americans BI. )
Rimpang.
13. Lempuyang Wangi ( Zingiber aromaticum Val. )
Rimpang.
14. Masoyi ( Massoia aromatica Becc. )
Penderita asma atau rematik dianjurkan minum rebusan Masoyi sebagai pengganti minum teh.
Untuk pengobatan, sebaiknya jangan menggunakan kulit kayu yang sudah tua dan kering.
15. Mengkudu ( Morinda citrifolia L. )
Buah
16. Patikan Kebo ( Euphorbia hirta L. )
Seluruh bagian tumbuhan.
17. Pegagan ( Centella asiatica (L.) Urban. )
Herba Pegagan segar 2 genggam, Air secukupnya. Dipipis. Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari.
18. Prasman ( Eupatorium triplinerve Vahl. )
Seluruh bagian tumbuhan.
19. Randu ( Ceiba pentandra (L.) Gaertn. )
Daun Randu muda 7 helai, Garam secukupnya, Air secukupnya. Diremas-remas, kemudian didiamkan dan disaring.. Diminum pada pagi han.. Diulang selama 14 hari.
20. Seledri ( Apium graveolens L. )
Biji
21. Semanggi Gunung Hydrocotyle sibthorpioides Lamk. )
Penderita asma dianjurkan makan Semanggi Gunung sebagai sayuran
22. Tanjung ( Mimusops elengi L. )
Daun Tanjung muda segar secukupnya. Daun Tanjung dirajang seperti tembakau kemudian dikeringkan. Setelah kering dibuat rokok dengan ditambah sedikit kayu Cendana. Dihisap seperti merokok tembakau.

Dari Berbagai Sumber

Kamis, 16 September 2010

Tanaman obat untuk Asam Urat atau GOUT

Secara medis, kelebihan kadar asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan pada persendian dan pembuluh kapiler darah. Bila sendi bergerak, kristal-kristal tersebut saling bergesekan sehingga menimbulkan rasa nyeri. Demikian juga jika kristal mengendap di pembuluh kapiler darah. Saat melakukan aktivitas, ia akan tertekan ke dinding pembuluh darah kapiler dan ujung kristal yang runcing menusuk-nusuk dindingnya.
Penumpukan kristal asam urat kronis pada persendian menyebabkan cairan getah bening yang berfungsi sebagai pelumas (lubricant) kehilangan fungsi. Alhasil, persendian tak dapat digerakkan. Ini sering terjadi pada lansia karena kelebihan asam urat yang tidak dihiraukan.
Obat Traditional untuk Asam Urat :
1. Alang-Alang (Imperata cyllindrica)
2. Apel (Malus sylvestris}
3. Ceplukan (Physalis angulata)
4. Daun sendok (Plantago major)
5. Jahe merah (Zingiber officinale)
6. Kentang (Solanum tuberosum}
7. Krokot (Portulaca oleracea)
8. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus)
9. Kunyit (Curcuma longa)
10. Labu siam (Sechium edule)
11. Mengkudu (Morinda citrifolia)
12. Meniran (Phyllanthus urinaria)
13. Pegagan (Centella asiatica)
14. Salam (Syzygium polyanthum)
15. Sambiloto (Andrographis paniculata)
16. Sidagori (sida rbombifolia atau sida retusa),
17. Seledri ( Apium graveolens L. )
18. Sirsat (Annona muricata)
19. Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza)
20. Tempuyung (Sonchus arvensis)

Cara Penggunaan :
1. Alang-alang
Efek : peluruh kemih. 25 gram jahe merah + 10 gram sambiloto + 60 gram akar alang-alang + 30 gram temu lawak. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
2. Apel
Ambil 1 sendok teh cuka apel, campurkan dengan 3 sendok teh madu, aduk rata kemudian masukkan adonan tadi ke dalam 1 gelas air putih hangat, minumlah rutin 2 kali sehari sesudah makan.
3. Ceplukan
Efek : peluruh kemih, antiradang, meredakan sakit, menetralkan racun. 30 gram daun kumis kucing + 15 gram meniran + 15 gram ceplukan + 25 gram kunyit. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
4. Daun sendok
10 - 15 g biji daun sendok direbus dan diminum airnya.
5. Jahe merah
Efek : anti-radang, anti rematik, melancarkan sirkulasi darah. 25 gram jahe merah + 10 gram sambiloto + 60 gram akar alang-alang + 30 gram temu lawak. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
6. Kentang
Kentang mentah dan apel malang di juice kemudian diminum.
7. Krokot
2 buah mengkudu + 30 gram krokot + 15 gram pegagan + 15 lembar daun salam. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
8. Kumis kucing
Efek : antiradang, peluruh kemih, menghancurkan batu ginjal dari kristal asam urat
30 gram daun kumis kucing kering atau 60 gram yang segar + 60 gram akar alang-alang + 15 gram ceplukan kering atau 30 gram yang segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum.
9. Kunyit
Efek : anti-radang, menghilangkan nyeri, melancarkan darah dan vital energi. 10 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit + 15 lembar daun salam, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari
10 Labu siam
Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.
11. Mengkudu/Pace
2 buah mengkudu + 30 gram krokot + 15 gram pegagan + 15 lembar daun salam. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
12. Meniran (Phyllanthus urinaria),
Sediakan meniran (daun, tangkai, akar) sebanyak 2,50 g; jahe 25,00 g; cengkeh 0,25 g; kulit kayu manis 0,25 g; pengawet Na. Benzoat 0,50 g, dan gula merah secukupnya. Bahan-bahan tersebut direbus dengan air 500 ml bersama bahan-bahan lainnya, biarkan mendidih sampai volume menjadi 250 ml. Setelah dingin baru ditambahkan pengawet Na.Benzoat, lalu disaring dengan saringan teh atau kain kassa kedalam botol. Apabila disimpan dalam lemari pendingin, obat alami ini bisa tahan selama 6 bulan. Obat ini diminum 2x sehari, pagi dan malam hari, masing-masing 20 ml. Sedangkan untuk pencegahan cukup 1x sehari. Dianjurkan untuk meminum air yang banyak. Untuk penderita, penyembuhannya memerlukan waktu lebih kurang 1 bulan dan bagi penderita yang telah lama, memerlukan waktu agak lama. Namun, obat kelebihan asam urat berbahan meniran ini terlarang bagi penderita kegagalan fungsi ginjal yang akut. Juga sebaiknya tidak dikonsumsi untuk jangka waktu lama karena dapat mengakibatkan kerusakan ginjal, impotensi, dan bisa menggugurkan kandungan pada wanita hamil (aborfacieni). Efek : anti-radang, peluruh kemih, penurun panas
13. Pegagan
2 buah mengkudu + 30 gram krokot + 15 gram pegagan + 15 lembar daun salam. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
14. Salam
Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore
Efek : Sebagai peluruh kencing, penghilang nyeri
15. Sambiloto
Efek : antiradang, menghilangkan nyeri, penawar racun
10 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit + 15 lembar daun salam, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
16. Sidagori
Untuk menetralkan asam urat, cabut 5 batang tanaman. Potong bagian atas sehingga yang tersisa tinggal akarnya. Setelah dicuci bersih, akarnya direbus dalam 2 gelas air minum. Simpan ramuan ini selama semalam dalam gelas tertutup, lalu keesokan paginya diminum. Akar yang telah direbus tak bisa dipakai lagi. Resep laian yaitu 30 gram akar sidaguri kering + 30 gram anting-anting beserta akarnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum setelah dingin.
17. Seledri ( Apium graveolens L. )
Biji Seledri 2 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 1 ramuan.
18. Sirsak
Dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari
19. Temu lawak
Efek : anti-radang, menghilangkan nyeri, peluruh kemih
30 gram temu lawak + 30 gram jahe merah + 2 buah mengkudu + 2 batang sereh, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
20. Tempuyung
Rebus 6,25 gram daun tempuyung; 6,25 gram akar tempuyung; seiris jahe; 0,25 gram cengkeh; dan gula merah secukupnya dengan air 500 ml, hingga tinggal setengahnya. Saringlah. Bila disimpan dalam lemari pendingin dengan tambahan pengawet/Na Benzoat sebanyak 0,50 g, obat alami ini bisa tahan selama 6 bulan.Minumlah pagi dan malam hari masing-masing 20 cc. Untuk pencegahan, cukup sekali sehari.
Dianjurkan untuk meminum air yang banyak. Untuk penderita, penyembuhannya memerlukan waktu lebih kurang 1 bulan dan bagi penderita yang telah lama, memerlukan waktu agak lama. Penderita kegagalan fungsi ginjal yang parah (akut) dilarang meminum ramuan ini. Terlarang bagi ibu hamil
Catatan : pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Untuk perebusan, gunakan periuk tanah, panci emael atau panci pyrex. Lakukan diet rendah purin.
Berikut ini makanan yang dapat menaikan kadar asam urat darah, yang harus dihindari oleh penderita gout :
 Jeroan seperti usus, limpa, paru, hati, jantung, dan otak.
 Melinjo dan olahannya seperti emping
 Kacang-kacangan yang dikeringkan beserta olahannya seperti kedelai, kacang tanah, acang hijau, toge, oncom, tempe, tahu.
 Makanan yang diawetkan seperti sarden, kornet.
 Kerang, kepiting, cumi-cumi, udang, ekstrak daging/kaldu
 Minuman beralkohol seperti bir, tape, ragi, tuak, dan minuman hasil fermetasi lainnya.
 Sayuran dan buah seperti : bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kacang polong, kacang buncis, kembang kol, kemangi, lamtoro, nanas, durian, apokat dan air kelapa.

Tanaman Obat Peluruh Batu Ginjal

Komposisi Batu Ginjal yang terbanyak adalah batu kalsium (80%) dengan terbesar bentuk kalsium okalat dan terkecil kalsium fosfat. Adapun macam-macam batu ginjal/kandung kemih dan proses terbentuknya adalah sebagai berikut :
1. Batu oksalat/kalsium oksalat.
Asam oksalat di dalam tubuh berasal dari metabolisme asam amino dan asam askorbat (vitamin C). Asam askorbat merupakan prekursor okalat yang cukup besar, sejumlah 30% - 50% dikeluarkan sebagai oksalat urine. Manusia tidak dapat melakukan metabolisme oksalat, sehingga dikeluarkan melalui ginjal. Jika terjadi gangguan fungsi ginjal dan asupan oksalat berlebih di tubuh (misalkan banyak mengkonsumsi nenas), maka terjadi akumulasi okalat yang memicu terbentuknya batu oksalat di ginjal/kandung kemih.
2. Batu struvit.
Batu struvit terdiri dari magnesium ammonium fosfat (struvit) dan kalsium karbonat. Batu tersebut terbentuk di pelvis dan kalik ginjal bila produksi ammonia bertambah dan pH urin tinggi, sehingga kelarutan fosfat berkurang. Hal ini terjadi akibat infeksi bakteri pemecah urea (yang terbanyak dari spesies Proteus dan Providencia, Peudomonas eratia, semua spesies Klebsiella, Hemophilus, Staphylococus, dan Coryne bacterium) pada saluran urin. Enzim urease yang dihasikan bakteri di atas menguraikan urin menjadi amonia dan karbonat. Amonia bergabung dengan air membentuk amonium sehingga pH urine makin tinggi. Karbon dioksida yang terbentuk dalam suasana pH basa/tinggi akan menjadi ion karbonat membentuk kalsium karbonat.
3. Batu urat.
Terjadi pada penderita gout (sejenis rematik), pemakaian urikosurik (misal probenesid atau aspirin), dan penderita diare kronis (karena kehilangan cairan, dan peningkatan konsentrasi urine), serta asidosis (pH urin menjadi asam, sehingga terjadi pengendapan asam urat).
4. Batu sistina.
Sitin merupakan asam amino yang kelarutannya paling kecil. Kelarutannya semakin kecil jika pH urin turun/asam. Bila sistin tak larut akan berpresipitasi (mengendap) dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjal/saluran kemih membentuk batu.
5. Batu kalium fosfat.
Terjadi pada penderita hiperkalsiurik (kadar kalsium dalam urine tinggi) dan atau berlebih asupan kalsium (misal susu dan keju) ke dalam tubuh.
Dan untuk mencegah timbulnya batu lagi setelah tindakan penghilangan batu, minumlah ramuan tradisional pencegah terbentuknya batu. Dan yang terpenting harus banyak minum dan menghindari pencetus timbulnya batu.
1. Angsana ( kulit kayu )
2. Aren ( akar )
3. Avokat ( daun )
4. Bligu ( biji )
5. Bunga Matahari ( akar )
6. Calincing ( seluruh bagian tanaman )
7. Cempaka Kuning ( daun )
8. Daun dewa ( seluruh bagian tanaman atau daun )
9. Daun Sendok ( seluruh bagian tanaman )
10. Gegaretan ( daun )
11. Gempur Batu ( seluruh bagian tanaman )
12. Greges Otot ( seluruh bagian tanaman )
13. Jagung ( tongkol muda dan rambut jagung )
14. Jali batu ( akar )
15. Jarong ( akar )
16. Kapasan ( akar )
17. Kelapa hijau ( akar )
18. Kemuning ( daun ).
19. Ngokilo atau Keji Beling ( daun )
20. Landep ( daun )
21. Lempuyang gajah ( rimpang )
22. Meniran ( seluruh bagian tanaman )
23. Mentimun ( biji )
24. Mondokaki ( akar )
25. Nyamplung ( kulit kayu )
26. Pegagan
27. Pepaya ( akar atau daun )
28. Putri malu ( seluruh bagian tanaman )
29. Randu ( daun )
30. Seledri ( akar )
31. Semanggi gunung ( seluruh bagian tanaman )
32. Sida guri ( daun )
33. Sirih Merah ( daun )
34. Tapak Liman ( seluruh bagian tanaman )
35. Tempuyung ( daun )
36. Wortel ( seluruh bagian tanaman )

Cara penggunaan :
1. Angsana ( Pterocarpus indicus Wilid. )
Kulit kayu Angsana 3 gram, Daun Keji beling 2 gram, Daun Kumis kucing 4 gram, Air 115 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Bila batu telah keluar, baik berupa kristal maupun air kencing yang keruh atau air kencing yang berbuih maka pemberian jamu dihentikan. Kemudian dilanjutkan minum teh daun Kumis kucing 6% dalam air. 6 gram daun Kumis kucing diseduh dengan air mendidih sebanyak 100 ml. Diminum seperti kebiasaan minum teh.
2. Aren ( Arenga pinnata (Wurmb.) Merr )
Akar Aren 2 gram, Daun Keji beling 3 gram, Akar Alang-alang 3 gram, Herba Meniran 3 gram
Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari, 100 ml. Diulang selama 14 hari atau sampai batu ginjal keluar. Pengobatan dihentikan setelah batunya keluar berupa bath, pasir, atau butiran. Selanjutnya minum nebusan daun Kumis Kucing dan henba Meninan, sebagai pengganti air teh.Sembelit dan Sariawan. Legen diminum seperti minuman segar lainnya.
3. Avokat ( Persea gratissima Gaertn )
Daun Avokat segar 7 helai , Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh.. Diminum sehari 2 kali, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang sampai batu ginjalnya keluar berupa kristal, pasir, atau buih.
4. Bligo ( Benincasa hispida )
Biji Bligu 3 gram, Daun Wungu segar 8 gram, Daun Duduk segar 6 gram
Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml.. Diulang selama 14 hari.
5. Bunga Matahari ( Hellianthus annuus L. )
Akar segar sebanyak 15 – 30 grm direbus dan diminum.
Untuk pemeliharaan diminum sekali seminggu.
6. Calincing ( Oxalis corniculata L. )
Herba Calincing segar 7 gram, Daun Lempuyang segar 6 gram, Daun Keji Beling 2 gram, Herba Kumis Kucing segar 6 gram, Air 120 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 han.
7. Cempaka Kuning ( Michelia champaca L. )
Daun Cempaka Kuning segar 1 genggam, Rimpang Kunyit 1 jan, Air secukupnya, Dipipis.. Diminum I kali sehari 1/4 cangkir. Diulangi selama 14 han.
8. Daun dewa ( Gynura procumbens )
Herba segar sebanyak 10 - 15 g direbus, atau direndam dalam arak kuning, kemudian diminum. Bisa juga daun segar dimakan mentah seperti lalap. Umbi segar sebanyak 6 - 9 g direbus, lalu airnya diminum.
9. Daun Sendok ( Plantago mayor L. )
Herba kering sebanyak 10 - 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan saring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 - 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya.
ATAU Herba Daun Sendok segar 7 gram, Akar Alang-alang 7 gram, Daun Keji Beling segar 2 gram, Herba Kumis Kucing segar 6 gram, Herba Meniran segar 2 gram, Air 130 ml. Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Apabila dibuat pipisan, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari.
Catatan
1. Infusa menjadi biru jika diletakkan di luan karena penganuh indikan berubah menjadi indiqolin.
2. Obat cina sering menggunakan bijinya.
10. Gegaretan ( Desmodium ganggeticum (L.) Dc. )
Daun Gegaretan segar 7 helai, Herba Daun Sendok segar 5 helai, Herba Meniran segar 4 pohon, Air mendidih secukupnya, Dibuat seduhan. Diminum 1 hari sekali 1 ramuan. Diulang selama 7 hari.
11. Gempur Batu ( Borreria hispida Schum. )
Herba Gempur Batu segar 2 genggam, Herba Meniran segar 7 pohon, Air 110 ml. Dibuat infus.. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 1 bulan.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
12. Greges Otot ( Equisetum debile Roxb. )
Herba Greges Otot segar 6 gram, Herba Gempur Batu 5 gram, Herba Kumis Kucing segar 7 gram
Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.
13. Jagung ( Zea Mays L )
Jagung muda 4 tongkol, Rambut Jagung 1 genggam, Daun Keji Beling segar 8 helai
Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 han. Setelah batu keluar, baik berupa kerikil, butiran maupun buih pengobatan dihentikan, kemudian diteruskan dengan minum jamu Kumis Kucing dan Meniran yang tertera pada paparan Kumis Kucing.
14. Jali Batu ( Coix lacryma-jobi )
Akar Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6 han.
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
15. Jarong ( Achyranthes aspera L. )
Akar Jarong I jan, Daun Sinih 3 helai, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulangi selama 14 han.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
16. Kapasan ( Abelmoschus moschatus (L.) Medic. )
Akar Kapasan 7 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 han.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
17. Kelapa Hijau ( Cocos nucifera L Var. viridis )
Sebuah kelapa hijau dikupas sampai mendekati batoknya, lubangi atasnya sebesar 5 - 6 cm, bakar di atas api sampai mendidih. Setelah dingin baru diminum sekaligus. Lakukan 1x sehari. ATAU Lubangi sebuah kelapa hijau, masukkan sebutir telur ayam, kocok supaya rata, minum langsung dari lubang buah kelapa itu.
18. Kemuning (Murraya paniculata L).
Untuk mengobati batu ginjal, batu kandung kemih, daun kemuning segar ditambah 150 cc air lalu dijus. Setelah itu disaring lalu diminum airnya.
19. Ngokilo atau Keji Beling ( Strobilanthes crispus Bl. )
Daun tempuyung 5 lembar, Daun keji beling segar 5 lembar, Jagung muda 6 buah, Gula enau 3 jari, Air 3 gelas dicuci dan potong-potong. Semua bahan direbus dengan 3 gelas air bersih, sampai tersisa 1 gelas, Setelah dingin, rebusan disaring dengan kain penyaring. Minum ramuan 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
ATAU Daun keji beling segar 50 gr, Daun ungu 7 lembar, Akar alang-alang 60 gr, Air 800 cc dicuci bersih. Semua bahan-bahan direbus dengan 800 cc air bersih, sampai tersisa 450 cc. Setelah dingin, rebusan disaring dengan kain penyaring, Minum ramuan 3 kali, setiap kali minum 150 cc
Batu ginjal, batu empedu, Diabetes ( Catatan: Setelah makan daun ini, jangan makan yang manis-manis ),
20. Landep ( Barleria prionitis L ).
Daun Landep, (yang berbunga kuning) secukupnya. Kapur Sirih sedikit, Air sedikit. Dipipis hingga berbentuk pasta. Dioleskan pada bagian yang nyeri.
21. Lempuyang Gajah ( Zingiber zerumbet SM. )
Rimpang Lempuyang Gajah 1 jari tangan, Air matang 2 sendok makan. Lempuyang Gajah diparut, ditambah air lalu diperas. Beningannya disimpan semalam, kemudian endapan yang terjadi dipisahkan dengan menuangkan beningannya.. Diminum 1 kaii sehari I ramuan. Diulang seiama 4 hari.
22. Meniran ( Phyllanthus niruri L. )
Herba Meninan segar 5 tanaman, Daun Kumis Kucing segar 15 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml.
23. Mentimun ( Cucumis sativus L. )
Buah mentimun dimakan begitu saja atau daun mentimun diblender, dibuat juice kemudian diminum.
24. Mondokaki ( Tabernaemontana divaricata (jack.) R.Br. )
Akar Mondokaki 10 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 50 ml. Diulang selama 4 hari.
25. Nyamplung ( Calophyllum inophyl/um L. )
Kulit kayu Nyamplung 3 gram, Arang Jati/Norit 5 gram/1 tablet, Daun Sembung 3 helai, Daun 11cr 3 helai, Herba Pegagan 1 genggam, Bawang Menah (sangrai) 2 umbi., Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Catatan
Minyak dan biji beracun, oleh karena itu, minyak biji umumnya digunakan untuk pemakaian luar. Racun dapat diperkecil dengan mengubah menjadi etil ester. Takamaha menyebabkan muntah.
26. Pegagan ( Centella asiatica (L.) Urban. )
30 gram pegagan segar direbus dengan air cucian beras dari bilasan kedua, kemudian diminum.
27. Pepaya ( Carica papaya L. )
Hari Pertama, 3 lembar daun papaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Hari Kedua, 5 lembar daun papaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun papaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Hari Ketiga, 7 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. Untuk menutupnya ditambah dengan minum air kelapa muda (degan=Jawa), yang dipilih dari buah kelapa hijau.
ATAU ambil tiga potong akar pepaya, kemudian rebus dengan satu liter air sampai mendidih, kemudian saring. Setelah dingin, campur dengan sedikit madu, lalu minum.
28. PUTRl MALU Mimosa pudica L.
Herba Putri Malu segar 15 gram, Air 120 ml, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
29. Randu ( Ceiba pentandra (L.) Gaertn. )
4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu, setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
30. Seledri ( Apium graveolens L. )
Akar segar 8 gram direbus 3 gelas air selama 25 menit, disaring, airnya diminum.
31. Semanggi Gunung ( Hydrocotyle sibthorpioides Lamk. )
Herba Semanggi Gunung segar 25 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.
32. Sidaguri ( Sida rhombifolia L. )
Daun Sidaguri 9 helai, Bunga Sidaguri 3 kuntum, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 4 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
33. Sirih Merah ( Piper Betle Linn )
Pemetikan dimulai dari tanaman bagian bawah menuju atas. Daun dipetik sekitar 60 cm dari permukaan tanah , dengan tujuan meminimalkan bila ada kotoran atau debu yang menempel. Bila daun dipetik sekitar 10 cm dari permukaan tanah, kotoran terlalu banyak sehingga kurang layak panen. Semakin sering daun dipanen, semakin cepat tunas tumbuh..
Pemetikan sebaiknya pada pagi hingga pukul 11.00.
Langkah berikutnya daun dirajang dengan alat yang bersih, steril, dan tajam. Lebar irisan sekitar 1 cm, langsung dikeringanginkan di atas tampah beralas kertas selama 1 jam. Rajangan yang telah kering 60% ditutup dengan kain hitam transparan untuk menghindari debu, serangga, atau kemungkinan terbang karena tertiup angin.
Setelah kering, daun dimasukkan ke kantong plastik tebal transparan. Bila perlu berikan silica gel untuk menyerap kadar air. Tutup rapat kantong, beri label, dan tanggal kering. Kemudian simpan di tempat bersih, tidak lembap, dan mudah dijangkau, misalnya stoples kaca. Dengan cara ini kualitas sirih merah tetap terjaga hingga setahun. Ketika hendak mengkonsumsi, ambil rajangan kering sirih merah 3—4 lembar, dan rebus hingga mendidih. Minumlah setelah rebusan dingin dan melalui penyaringan.
34. Tapak Liman ( Elephantopus scaber L. )
Tapak Liman 2 tanaman, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 10 hari.
Peringatan
Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
35. Tempuyung ( Sonchus arvensis L. )
Daun Tempuyung 4 helai, Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum ikali sehari 100 ml. Diulang selama 21 hari.
36. Wortel ( Daucus carota L )
Herba Wortel 7 buah, Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.